Translate

Selasa, 03 Juni 2014

KEADILAN


Keadilan adalah sesuatu yang mudah diucapkan namun sangat sulit diwujudkan, baik keadilan untuk personal individual, keluarga maupun kelompok dan masyarakat. Begitu banyak manusia yang merindukan keadilan, terutama mereka yang sedang mengalami penderitaan karena diperlakukan tidak adil atau dianiaya oleh pihak lain. Maka dalam Islam keadilan sangat diutamakan. Bahkan sering sejarah mencatat beberapa tokoh keadilan yang terus hidup di hati rakyat meski sudah ribuan tahun meninggal dunia. Seperti kisah Putri Shima seorang Ratu , penguasa kerajaan Sumatra yang sangat disegani oleh rakyatnya karena sikap dan kepribadiannya yang selalu menjunjung tinggi keadilan. Dikisahkan di sana bahwa Putri Shima menghukum kakak kandungnya yang mencuri, meskipun beliau seorang Ratu. 
            Dalam kisah ini dapat diambil beberapa pelajaran antara lain, bahwa :
1. Keadilan adalah hal yang sangat penting sehingga siapapun yang memiliki sifat ini akan dikenang sepanjang
    masa.
2. Siapapun bisa bersikap adil, termasuk seorang perempuan ataupun Raja dan Ratu, sehingga sikap adil bi-
    sa dimiliki dan diwujudkan oleh siapa saja tidak memandang jenis kelamin dan jabatan.
3. Keadilan juga bisa diberlakukan kepada siapa saja termasuk kepada saudara kandung, apalagi terhadap 
    dii sendiri
4. Keadilan sangat sulit dilaksanakan terutama bila dihadapkan pada persolaan sulit yang menyangkut diri 
    sendiri dan keluarga, maka legenda Putri Shima yang mampu menegakkan keadilan pada kakak kandung
    nya terus tertanam dalam benak rakyatnya sampai saat ini.
             Hari ini aku sedang kecewa karena menyaksikan ketidak adilan untuk yang kesekian kalinya. Tepatnya adalah propsal penelitianku tidak diterima karena teman kerjaku mengajukan penelitian dengan "loby " khusus. Aku merasa heran saja, sampai saat ini lembaga ilmiah di bawah Kemenag tetap tidak bisa berlaku adil. Tetap melakukan KKN ( korupsi, kolusi dan nepotisme ) Bahkan di Kemenag sendii budaya ini masih kental sejak aku kanak2 sampai saat ini, lembaga yang nota bene tempat berkumpulnya para 'alim ', sungguh ironis ! Salah satu alasan aku tidak mau menjadi PNS Kemenag meski sudah didatangai kasi Urais 3x kali / 3 tahun berturut adalah karena nialiaku yang nomor 1 se-Kabupaten Cilacap, tetap harus memberi uang ' pelicin' dengan analog bagai orang akan menggarap sawah, sungguh memprihatinkan.
             Demikian pula ada suatu kejadian di Kemenag , dimana ada sebuah pondok pesantren yang tidak mengajukan proposal bantuan diberi dana bantuan karena kedekatan emosional dengan pejabat kemenag dan saya yang sudah mengajukan dan membutuhkan dana malah tidak diberi bantuan dana karena tidak ada hubungan 'personal'.
              Saya sering diperlakukan tidak adil dan menyaksikan ketidak adilan. Bahkan sewaktu masih kanak-kanak aku sering 'merasa' diperlakukan tidak adil oleh ibu kandungku sendiri. Yang menurut saya 'pilih kasih' . Misalnya, adikku yang nomor 2 selalu di dahulukan kebutuhannya dan dikabulkan keinginannya. Contoh kecil yang masih kuingat, saat itu ibu membagi buah semangka pada anak2nya yang baru berjumlah 3 orang. Buah semangka di bagi 3 tetapi yang 2 sama besar yang satu lebih besar. Yang paling besar diberikan pada adik ku yang nomor 2, aku dan adikku yang nomor 3 diberi bagian yang besarnya sama. Yang membuat aku heran, adikku yag nomor 2 minta lagi setelah buah semangkanya habis karena makanya cepat sekali, anehnya ibuku memintaku untuk memberikan bagianku pada adikku itu. Aku jadi heran, buaknkah tadi adikku sudah diberi lebih besar, mengapa aku yang mendapat lebih kecil masih disuruh memberikan bagianku lagi padanya ? 
Pertanyaan ini kupendam dalam hati dan aku hanya menuruti perintah ibuku. Kemudian setelah dewasa, berumah tangga, aku memberanikan diri menanyakan hal tersebut, ibuku menjawab " adikku diberi lebih besar karena dia laki2, makannya lebih banyak, sedangkan aku disuruh memberi lagi karena aku salah makanku lambat sehingga adiku kepengin lagi, maka aku yang 'nrimo' disuruh kasihkan bagianku.
           Mulai saat itu aku sudah menghilangkan perasaan tentang sikap ibu yang 'pilih kasih' Aku menyimpulkan bahwa, itu bukan pilih kasih, tetapi itu bentuk kebijakan seorang ibu yang memahami karakter anak2nya, sayangnya waktu itu tidak dijelaskan, sehingga aku berikir' negatif'.
Apa arti keadilan ? Rabu wage, 04 Juni 2014
             

Tidak ada komentar: