Translate

Selasa, 31 Desember 2019

Tahun Baru Kelabu

Di sana di berbagai belahan dunia
Milyaran orang berbahagia bersama
Menyambut tahun baru 2020 penuh ceria
Berpesta pora, berhura hura penuh canda & tawa
      Tapi tidak dengan aku dan keluargaku 
      Kami terharu sendu dalam dukaku
      Meninggalkan th duka 2019 agar cepat berlalu
      Menuju tahun 2020 dengan harapan baru
Nanda tercinta Kau pergi meninggalkan kami
Banyak luka dan sesal di hati
Dari kata, sikap dan perilaku kami
Saat kita masih bersama di dunia yg fana ini
Hanya satu pinta kami 
Maafkan salah dan khilaf kami
Bagai anggapan Kau  tak permah menyalahi kami 
       Tahun baru masehi ini tanpamu
        Kau meninggalkanku
        Tanpa ku duga dan ku tahu 
        Tahun lalu kelabu 
        Karena kepergianmu
Semoga Kau bahagia di syurga bersama Nabimu
Semoga tahun2 berikutnya
Selalu bahagia, selamat, sejahtera & mulia
Meliputi kita semua
Kau yg di alam baqa bersamaNya
Dan kami semua yg masih di dunia fana
         Selamat berbahagia nanda tercinta
         Kepribadian dan sikapmu begitu mulia
         Hormat, patuh, ramah, dan santun pd siapa saja
         Penuh kasih, perhatian dan peduli pd semuanya
         Sesuai nama untukmu yg dipilihkan Bunda
Muhammad Rahmatul Azhar
Laki2 terpuji, yg penuh kasih termasyhur
Penebar kasih sayang.yg cemerlang bersinar 


Allohumaghfirlahu warhamhu wa'afiniy wa'fu'anhu warfa' darojatahu ma'a Rosulillah fil jannah, aamiin
Ya Arhama Rohimiin...




         
        

Minggu, 15 Desember 2019

Mutiara ku Hilang satu

Tak ada angin tak ada hujan, tiba2 badai dahsyat datang ....
Satu mutiara dari Tuhanku diambil lagi....
Matahari hidupku yg kukira akan menjadi penerang dan sumber energiku hingga akhir hayatku, ternyata menghilang bersama cahayanya....
       Aku tak tahu apa sebabnya dan untuk apa semua ini terjadi..
mungkin aku tidak pantas menjadi ibunya...
atau Tuhan terlalu sayang padanya....
Aku manusia biasa....
Aku bukan Wali atau Nabi....
Aku lunglai tak berdaya....
Semua terasa aneh...
Semua terasa membingungkan...
Semua terasa mengagetkan....
       Jasadnya berada di liang lahat...
Ruhnya di alam barzah...
Tapi hatiku berkata kalau dia masih di dekatku, dan tidak apa2
Muhammad Rahmatul Azhar...
Kau begitu cepat meninggalkan Bunda...
Kau begitu aneh pergi untuk selamanya...
Maafkan Bunda yg tak dapat membuatmu bahagia...
Bunda yakin Kau bahagia di sana....

Sabtu, 14 Desember 2019

Dahsyatnya Duka

Sungguh tak terduga badai datang begitu tiba2 tanpa sapa, malam itu Kamis wage / mlm jumat kliwon 5/6 Desember 2019 (8/9 Robiul akhir 1440 H, putra ke 3 tercintaku (Nyai.Dra.Tuti Munfaridah, MSI/ Da'iyah dan Dosen & Bp.K Muhrorudin : Rois Syuriah MWC NU Kab.Cilacap & Penyuluh Agama Islam)











putraku yg sholih, tawadhu', qona'ah, sabar dan ramah, serta baik hati : Gus Muhammad Rahmatul Azhar mahasiswa semester 1 Fakultas Syariah IAIIG Cilacap, alumni Pondok Pesantren Darul hikam Jember meninggalkan Kami sepulang ikut Sholawatan di kampus IAIIG Cilacap, kampus tempatku mengabdi dan putraku menuntut ilmu, karena ditabrak nenek tua Kamto yg berusia 69 th menyetir mobil dg ceroboh dalam kondisi capai luar biasa, mengantuk dan tua renta, hingga mau mengerem malah menginjak gas , sampai jasad putraku terpental jauh dan dahsyat. Sadisnya sang nenek dan klg nya meninggalkan putraku begitu saja, dan mengarang bualan yg menjijikkan dengan mengarang cerita busuk bahwa putraku yg bersalah dan membungkam semua pihak( pihak rumah sakit, kepolisian dan bahkan medsos yg mengunggah vidio kejadian di TKP ). Dari peristiwa sekitar jam 24.00 dini hari, baru jam 00.30 dini hari Ketua RT ku mengabari, itupun karena telpon satpam ruang jenazah. Sampai di ruang jenazah, jasad putraku sudah telanjang, dengan darah yg sdh mengering di sekitar wajah, tanpa teman seorangpun, baik dari pihak keluarga nenek Kamto yg menabrak  atau kepolisian, benar2 upaya pembohongan publik dan pelarian hukum yg sempurna ! 
Tapi Alloh swt Yang Maha Sempurna Sang Pencipta dan Pemilik ciptaanNya dan Bagi Alloh swt nyawa satu orang lebih betharga dari dunia seisinya, tidak tidur dan tidak rela pada perbuatan mereka, sehingga banyak para saksi mata di TKP yg mengunggah vidio dan foto2 di TKP yg sangat jelas bahwa anakku mulia dan nenek Kamto, keluarganya, oknum2 RSU & oknum2 Kepolisian yg sangat menjijikkan karena merekayasa cerita dan lari dari hukum dan fakta. 
Tapi Alloh swt yg Maha Kuasa, Pencipta dan Pemilik ciptaanNya tidak tidur dan tidak rela ciptaannya yg sholih diabaikan,  dan dihina sesuai firmanNya dlm alQur'an membunuh/ menghilangkan nyawa balasan yg setimpal adalah dibunuh, boleh juga memaafka, dan aku memilih memaafkan tp mereka kejam, lari dari hukum dan tak punya hati nurani, meninggalkan jasad putra tercinta ku sendirian, hingga masyarakat sendiri yg mengungkap kejadian mengenaskan dan kejam saat itu dengan memgunggah vidio dan foto di TKP, meski dihapus dengan cepat, takut tersebar. 
Lagi2 Alloh swt Yang Maha adil tidak rela hambanya yg Sholih diperlakukan tidak adil, hingga hingga adik perempuanku dan suaminya memiliki screenshote di TKP dan update status di Fb, yg menyataan keprihatinan yg mendalam pada putraku dan tidak habis pikir menyaksikan kesadisan dan kekejaman nenek Kamto & klg nya yg mati hati nuraninya, hingga membiarkan putraku tergeletak sendirian setelah menabrak dengan kejam. Setelah membaca akun fb adikku dan mendengar berita2 tentang kebenaran peristiwa dan kondisi putra dan klg ku yg sdh tahu yg sebenarnya, Baru setelah itu ada pihak klg mereka yg ke rumahku ,itupun setelah pemakaman selesai. Dengan lantang dan lancarnya Nyonya Aida anak nenek Kamto bela diri dan menyalahkan putra sholihku....
tanpa merasa bersalah dan empati sedikitpun, di mana hati nuraninya... ?
Ya Alloh....
Ujian ini begitu berat...
Tak terduga..
begitu tiba tiba...
Engkau panggil Dia..
Putra sholih yg Kau amanahkan..
Mungkin aku bukan ibu yg baik..
Mungkin aku tak pantas menjadi ibunya...
Atau Kau terlalu sayang padanya...
Tapi sungguh, aku hanya manusia biasa yg lemah dan bodoh, kenapa Kau uji dengan ujian setingkat para Nabi....
Duh Gusti ingkang murbeng dumadi, nyuwun gunging pangaksami...
kawulo namung jiwo kanthi rogo..
Kawulo namung ati kanthi klambi...
Menopo kulo kiat nampi ?...
sedoyo titah Gusti Ilahi Robbiy ?.
Hasbunaalloh wa ni'mal wakil ni'mal Maula wa ni'mannashir, laa haula walaa quwwata illa billahi...
kawulo namung sadremo nglampahi...
kawulo kedah purun nampi...
sedoyo ingkang Panjenengan Paringi...