Translate

Sabtu, 08 November 2014

Kerinduanku: METAMORPHOSIS

Kerinduanku: METAMORPHOSIS

METAMORPHOSIS


        Tahap-tahap perubahan kepribadian dalam hidupku sungguh sangat fluktuatif dari masa balita sampai saat ini. Aku lahir di desa pedalaman di tengah hutan jati dan karet budi daya pemerintah, tepatnya grumbul Bojong desa Kubangkangkung Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap. Desa terpencil dan tertinggal dengan penduduk terbatas dan budaya ortodok. 
          Kehidupan masyarakat yang masih jauh dari religiustas dan etika. Mayoritas buruh perkebunan karet dan serabutan, buruh tani, tukang kayu dan pedagang rumahan. Mereka hanya hidup berkeluarga, bertetangga, dan bersosalisasi, tanpa idealisme dan keinginan untuk meningkatkan diri. Bahkan dalam hidup bermasyarakat masih sangat sering terjadi perselingkuhan di lingkungan rumah tangga. Apabila menyukai wanita/ laki2 lain mereka langsung selingkuh meski sama2 sudah memiliki istri/ suami. 
         Mereka juga berburu binatang di hutan untuk konsumsi sehari2 dan di jual belikan. Termasuk babi hutan  anjing, dan codot yang mereka makan sehari2. Pada tahun 1969 masa itu memang masih sangat  terbelakang karena belum ada Ulama maupun tempat ibadah di desa itu.
       Aku di besarkan dengan kemandirian yang luar biasa. Ayahku sibuk kerja mencari nafkah dengan menjadi tukang kayu dan pegewai Dinas Pekerjaan Umum ( DPU ), sementara ibuku sibuk dengan pekerjaan rumah tangganya sehingga tidak begitu perhatiian pada anak2nya. Alhamdulillah dengan keadaan yang demikian justru membuat  aku tumbuh menjadi anak yang mandiri.
       Aku manjadi pribadi yang mandiri sejak balita, saat usiaku 2 tahun sudah sering di suruh membantu ayah mengambilkan alat tukang dan membantu ibu menyiapkan peralatan makan dan pakaian. Maka aku juga tumbuh menjadi pribadi yang ulet dan suka bekerja keras. Saat usiaku baru 5 tahun aku sudah dititipkan ke nenek berpisah dari orangtua sampai kelas 2 SD. Saat itu 2 orang sepupuku juga ikut nenek. Mereka 4 dan 6 tahun lebih tua dariku. Mereka merasa cemburu dengan kehadiranku yang lebih muda, karena kewatir nenekku lebih sayang padaku sehingga mereka tiap hari menyakitiku, terutama sepupu perempuanku.  Alhamdulillah dari kejadian2 yang menimpaku membuatku tumbuh menjadi pribadi yang tabah dan suka mengalah.
         Aku juga lahir sebagai anak sulung yang sering disuruh mengalah dan 'ngemong ' pada adik2ku. Aku dipadati dengan berbagai kegiatan dari bangun pagi langsung 'momong' adik, lalu sholat subuh , membantu ibu memasak, lalu berangkat sekolah, pulang sekolah 'momong ' lagi Saat aku duduk dibangku SD sampai SMU aku adalah pribadi yang pendiam, pemaaf, sabar, ulet, suka mengalah, dan senantiasa positif thinking dalam semua kejadian, termasuk perilaku buruk orang lain kepadaku kutanggapi dan kupandang dari sisi baiknya.
      Tetapi sungguh hal yang tak terduga, saat mulai duduk di bangku kuliah S1,aku dikenali dan diapacari oleh seorang anak ulama di kotaku yang kebetulan satu kampus, sejak itulah awal kesialan dan keburukanku. Dia mengagumiku karena sejak OSPEK tampak berbagai kelebihan yang kutunjukan pada Panitia melalui berbagai kompetensi yang kumiliki termasuk kompetensi Ajaran Islam yang kupunya.
        Diapun mengirim surat via teman laki2nya, yang intinya minta aku menjadi teman dekatnya, singkat cerita aku 'berpacaran' dengannya. Awal pacaran tampak serius karena baru 1 minggu berkenalan, dia alngsung mau melamarku, tapi aku menolak karena aku merasa'aneh' , masa baru 1 minggu kenalan mau melamar....bukankah dia belum tahu 'siapa aku' ? Aku menolak dengan memaparkan alasan ; aku tdk cocok unutknya, aku tidak cantik, aku bodoh/ bukan ahli agama, aku juga bukan hafidhoh, aku anak orang miskin, PNS rendahan dan lain2.
        Akhirnya kami berpacaran sampai aku wisuda sarjana S1 dan tidak ada lamaran apapun karena tiap kali aku mau dilamar aku selalu mengingatkannya untuk mendapatkan peempuan yang lebih baik dariku, cantik, anak ulama, hafidhoh dan kaya untuk membantu kelancaran jihadnya. Akupun diminta menjadi Dosen di PT milik Yayasan pimpinan ayahnya. Setelah 2 tahun aku menjadi Dosen di sana, dia baru wisuda dari S1, berarti kami berpacaran 7 tahun. Saat itu,dia menagtakan mau menempuh hidup baru, ingin berumah tangga , maka akupun mempersilahkan dia menikah dengan pilihan orangtuanya.Satu  tahun pernikahanya, akupun menikah dengan pemuda pilihan orangtuaku yang kusetujui karena keturunan, ilmu dan ketampanannya. Maka kamipun hidup dengan rumah tangga masing2. Tetapi yang kusesali bukan perpisahan melainkan semua keburukan akibat berpacaran dengannya  yaitu ;
1. Aku diajarai sifat buruk, seperti ; manusia itu lebih kejam dari Alloh SWT
2. Manusia itu tidak ada yang dapat dipercaya, maka aku harus selalu curiga pada manusia, baik dia berbuat baik padaku apalagi yang sudah jelas dia jahat
3. Dia juga sangat rendah diri, pesimis dan membanggakan diri/ keturunannya/ sombong dan pemurung
4. Aku tidak boleh bersikap terbuka/ jujur pada semua hal karena merugikan katanya
Dan lain2sifat buruk yang diajarkan padaku, aku tidak setuju dan menolak, tetapi tanpa terasa akupun 'tertular' sifat dan ajarannya. Selama aku berpacaran dengannya aku berbalik menjadi wanita pemurung, rendah diri, selalu curiga pada setiap orang, selalu gelisah, bingung dll.
        Dan yang lebih aneh lagi aku merasa bahwa 'cintaku bukan cinta wajar' melainkan karena pengaruh pelet darinya. Hal ini ada beberapa indikator yang kuanalisa ;
1. Surat pemberiannya dibubuhi 'sesuatu' berwarna putih kekuningan seperti lendir yang waktu itu kucium karena ingin memastikan benda apa yang menempel disurat cintanya. Yang sekarang kutahu ternyata ada ilmu pelet yang paling dahsyat yaitu dengan air mani.
2. Dia juga pernah bicara tentang macam2 'ilmu pelet' 
3. Suatu saat aku bermimpi 'berhubungan intim dengan seoang laki2 yang cuma beberapa menit' lalu terbangun, tetapi setelah bangun seperti telah benar2 melakukannya, dan pagi harinya saat aku ketemu di kampus dengannya dia tanya padaku' mimpi apa kamu tadi malam ? sambil tersenyum2 menggoda, padahal selama berpacaran tidak pernah bertanya tentang mimpiku. Belakangan aku juga tahu ternyata pelet bisa dilakukan dengan hadir/ masuk dalam dunia mimpi sasarannya.
4. Otak dan pikiranku selalu teringat dan terbanyang dirinya tanpa sedetikpun kosong dari hal itu kecuali bila sedang tidur, padahal aku tak menginginkanya, sampai2 aku ingin melepas dan meletakkan kepalaku seandainya kepalaku bisa kulepas seperti kepala boneka, karena benar2 terganggu hal tsb. Benar2 menyiksaku sampai2 aku berpikir, kalau aku bukan orang muslimah dan beriman aku ingin bunuh diri untuk menghilangkan rasa tersiksa tsb. Alhamdulillah aku tidak melakukannya.
5. Dari mulai kenalan sampai aku berumah tangga dengan orang lain dan memiliki 3 orang anak  dan mengikuti pelatihan shalat khusuk oleh Ustadz Abu Sangkan tepatnya sejak 1988- 2006, kondisi ini baru hilang dengan sendirinya ketika selesai pelatihan shalat khusuk. Benar2  waktu yang sangat lama 18 tahun tersiksa karena pelet trsebut. Rasa ini tidak bisa hilang dengan riyadhoh2  yang kulakukan, melainkan hilang dengan sendirinya karena aku memiliki ilmu makrifat tsb.
        Tahun 1993 sampai saat ini 21 tahun sudah aku mengabdi di PT yayasan pimpinan ayahnya, aku selalu mendapat perlakuan yang tidak adil sejak tidak jadi menikah dengannya, karena aku tidak jadi bagian keluarganya, padahal hatiku begitu tulus, tidak dendam sedikitpun pada perlakuannya yang menikah lebih dulu dariku setelah memutuskan hubungan .
       Aku selalu dihina, bahkan serdoskupun dipending, dan pada tahun ke 21 ini aku dianggap tidak penting lagi menduduki posisi/ jabatan struktural dan mereka malah mengangkat dan menempatkan keluraga sedarah yang kompetensinya diragukan. 
       Alhamdulillah perlakuan mereka yang dhzalim dan tidak adil ini membuat aku sadar bahwa 'aku harus kembali pada diriku yang asli' . Aku tidak mau terpengaruh sifat dan sikap buruk dari siapapun termasuk darinya dan keluarganya. Maka mulai tahun ini aku begitu tenang, bahagia dan kembali pada sifat asliku yaitu ; pribadi yang penuh percaya diri optimis, baik hati, selalu husnudhon, ikhlas, tawadhu', wirai, qonaah, empati, pemaf dan lain2. Aku tidak mau lagi terbawa arus keburukan dan kesialan dari siapapun. Tahun baru hijriyah, akupun hijrah pada kebaikan,dengan pertolonganMu ya Alloh, aamiin
Cilacap, Ahad pahing 16 muharam 1435 H
                                    09 November 2014










Jumat, 10 Oktober 2014

INOVASI YG TERABAIKAN

Gambr bukit pasir dan sinar matahari

MATAHARI 

                    

   Dra.Tuti Munfaridah,MSI beserta kades Kubangkangkung dan Ibu Endang S,Kep dari RSI Fatimah dan peserta pengobtan gratis

             Sebagai seorang hamba, aku adalah termasuk perempuan yang dikaruniai begitu banyak keistimewaan oleh Alloh SWT. Berbagai talenta dan keahlian kumiliki sehingga aku selalu mendapat nilai plus dan penghargaan yang istimewa di berbagai tempat. Misalnya di lemabga pendidikan, aku terkenal sebagai "anak pandai' dan selalu menjadi 'bintang kelas' karena selalu meraih prestasi tertinggi. Demikian pula dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat aku mendapat 'sorotan 'lebih dari teman2 lainnya karena inovasi dan prestasiku.
           Bahkan saat aku lulus kuliah S1 langsung ditawari menjadi PNS selama 3x dalam 3 tahun berturut2 dari Kemenag Cilacap. KASI URAIS yang menjabat waktu itu, dari tahun 1993 sampai 1996 selalu datang ke rumahku untuk memintaku melamar di DEPAG Cilacap, tetapi selalu kutolak. Karena ketika aku 'pacaran ' dengan LH anak pengasuh ponpes terbesar di kotaku, dia mengtakan PNS kotor, banyak madhorot nya, maka akupun mengikuti pendapatnya untuk tidak mau menjadi PNS.
           Waktu di organsasi IPPNU aku meraih gelar "Malikah' karena meraih prestasi yang istimewa dan luar biasa saat bassc cours. Demikian pula waktu S1 dan S2 saya meraih rangking 1 dan wisuda tercepat dengan nilai tesis A.
         Maka ketika menjadi Dosenpun aku terkenal disiplin, pinter dan penuh inovasi. Tetapi semenjak hadirnya dosen-dosen baru yang hasud, prestasi dan inovasiku mulai diabaikan, bahkan dilecehkan dengan berbagai fitnah dan 'pengkerdilan' dengan berbagai cara. Puncak dari kedholiman UZ seorang Dosen yang sangat hasud tetapi dinilai sangat hebat dan istimewa oleh Rektor adalah  dengan menggagalkan SERDOS ku dengan mengganti dengan dirinya. Dan pada tahun ke 21 ini justru Rektor sendiri yang bersikap dholim padaku. Dengan alasan yang dibuat2 tidak memasukan aku pada struktural dan bahkan memasukkan istrinya yang jelas sangat jauh di bawah kompetensi dan kualifikasinya dariku. Bukan sedang meremehkan, tetapi fakta bahwa dia masih S1 tetapi diangkat sebagai ka Prodi, juga belum memiliki PAK ( kepangkatan ), dan baru beberapa tahun mengajar. Sedang saat ini saya sudah S2, pangkat III D dan telah mengabdi 21 tahun.
        Sebenarnya aku sangat legowo dan ikhlas bahkan cenderung bahagia tidak masuk struktural karena sebenarnya aku sendiri tidak menyukai pekerjaan yang 'konstan' mandeg dan bersifat administratif karena aku adalah profil yang dinamis, filosofis, inovatif dan kreatif. Tetapi karena caranya yang tidak ferr, tidak sesuai etika akademis dan bahkan cenderung berdasar fitnah, tidak profesional, melanggar etika profesi dan like and dislike , maka aku menjadi tersinggung dan kecewa. Terutama pada hari selasa ketika aku ketemu ILseorang dosen yang menagtaiku 'dipecat'. dan pada hari kamis tanpa sengaja ada dialog antara SN dengan TD dan aku sbb;
SN : " Ini dia orang yang tidak....." SN nyeletuk tetapi kebingungan mencari kata yang tepat  saat melihat TD menyambut kami masuk perpus.
Aku meneruskan ; "tak tergantikan."
SN ; "Ya, bener." 
TD ; "jangan begitu, itu namanya tidak menghargai proses evaluasi."
Aku:"evaluasi apa ? kalau evaluasi kan verr, ini kan tahu2 diangkat atau diberhentikan tanpa konfirmasi, kalau evaluasi kan yang dievaluasi duduk bersama mendengarkan ....atau mnimal menerima penjelasan..."
TD : "Aku kan orang yang dikasihani...."
Aku:"lha kalau itu lha bener, kalau  bu Tuti (aku) yang dibenci...."
       Sebenarnya aku tidak suka melakukan ini/ menjawab yang tidak sesuai karakterku, karena pribadiku bukan sifat orang yang suka melaknak dan menghina, tetapi sikap mereka sangat dholim. Mereka yang berbuat salah aku yang dibenci dan disalahkan ! Bukan hanya itu , salah satu Dosen juga betanya padaku ; 'tidak jadi ka Prodi lagi, dipecat....kena kasus apa , sih ?" Padahal aku bukan dipecat melainkan masa jabatanku sudah selesai, dan tidak diangkat lagi karena mengangkat keluarga yang sedarah dengan lembaga.
        Tapi Tuhan tak pernah tidur....saat ini juga dengan tulus aku selalu melakukan inovasi dan sosialisasi serta publikasi untuk peningkatan kualitas dan kuantitas PT ini. Salah satunya adalah inovasi mempublikasikan dan mempromosikan PT dan lebih menekankan pada Fak.Dak pada kegiatan KKN dalam kegiatan pengobatan gratis dengan rumah sakit Islam FC. Mungkin karena ketulusanku mempublikasikan Fakultas Dakwah dan kesabaranku menerima berbagai fitnah setelah promosi malah wakil direktur RSI menginformasikan pada saya ada lowongan Pembimbing Rohani , maka aku berpikir untuk masuk ke sana karena aku ingin sampai akhir hayatku bermanfaat bagi jalan keselamatan menuju akhirat bagi sesama terutama bagi diriku dan keturunanku,aamin.
          Maka pada hari jumat pahing, tanggal 10 oktober 2014, jam 8 pagi aku dipanggil wakil Direktur RSI ; bapak TW sebagai langhak awal sebelum resmi melamar, sekaligus 'lampu kuning' unutkku. Aku memang selalu yakin , bahwa aku diberi berbagai karunia oleh Alloh SWT termasuk kompetensi dan kualifikasi yang luar biasa dan keistimewaan nasib yang indah, maka selalu optimis mendapatkan yang terbaik. Alhamdulillah wa syukrulillah
       Hanya sayangnya proses ini juga terakait dengan pekerjaanku saat ini, aku masih dosen tetap dan akan terus mambaktikan diriku di sana. Tetapi wakil direktur RSI akan konfirmasi ke Pimp PT dan aku juga diminta untuk memilih salah satu, artinya aku harus keluar dari lemabga tempatku mengabdi saat ini tetapi aku tidak bersedia karena aku sudah sertifikasi , aku sangat istimewa dan loyal dalam prestasi dan kerja, aku selalu berinovasi dan dinamis, tetapi Pimpinan tidak tahu aku yang sebenarnya. Dia hanya menerima 'isu negatif' dari berbagai pihak yang tidak suka keistimewaanku. Apalagi saat ini dia memasukkan istrinya dalam jabatan yang tinggi dan mengesampingkan aku yang 'lebih kompeten' dibidang ini. Aku kewatir, bila pihak RSI konfirmasi pimp akan menjawab negatif yang sebaliknya dengan kenyataanku. Apalagi dalam beberapa bulan ini pimpinan  memperlakukan aku dengan sinis, meski aku sendiri heran 'mengapa mereka yang berbuat salah padaku,justru mereka yang membenci dan bersikap jelek padaku , bukankah tidak adil ?' Aku yang semestinya marah, sakit hati dan membenci/ dendam ,aja legowo dan memaafkan mereka mengapa malah mereka yg benci dan dendam padaku ? Oh...manusia sungguh jahat sifatmu.....
Cilacap, Sabtu pon 11 Oktober 2014 M
                                15 Dzulhijjah 1435 H

Kamis, 09 Oktober 2014

DIKLAT DA'I DAN MANAJEMEN

DIKLAT DA'I DAN MANAJEMEN MASJID, MADIN & TPQ
Nara Sumber : Dra.Tuti Munfaridah,M.S.I


Ny.Dra.Tuti Munfaridah,MS.I
Nara Sumber Pendidikan dan Pelatihan Da'i dan Manajemen Masjid, MADIN dan TPQ




Para Peserta DIKLAT DA'I dan Manajemen




Dua orang peserta sedang praktek Da'i / Orasi di depan peserta lainnya

Cilacap, Jumat pahing 14   dzulhijjah 1435 H
                                    10  Oktober 2014 M

Selasa, 07 Oktober 2014

"BIMBING HAMBA YA ALLOH"


            

             Saat ini aku tersadar, setelah 26 tahun mengenal LH seorang putra tokoh agama di Cilacap dan  21 tahun mengabdi di Perguruan Tnggi Islam di bawah Yayasan milik keluarga besarnya. Aku sadar bahwa perkenalanku dengannya adalah awal kebodohan, kehancuran dan kehinaanku. Sejak aku kenal dia aku mulai diracuni dengan pemikiran2 buruk dan naif. Dia meyakinkanku bahwa semua manusia itu kejam, bahwa nasab keturunannya sangat mulia dan paling terhormat, bahwa aku naif, tidak layak dan tdak memiliki apa2,bahwa PNS adalah hina, bahwa manusia tu serakah dll.
         Tanpa kusadari lambat laun aku terpengaruh dan mengikuti pemikirannya. Aku yg tadinya sangat baik hati jadi suka su'udhon pada sesama, aku yang tadinya ceria penuh percaya dri dan penuh banyak prestasi menjadi pribadi yang mnder, pesimis dan merasa tidak bisa apa2, aku yang dulunya ggih penuh semangat suka berjuang menjadi pesimis, masa bodoh dan apatis, aku juga menolak jadi PNS meski ditawari 3x dalam 3 tahun berturut. Semua kepribadianku yang amat baik, lembut, penuh kasih dan selalu postif thinking menjadi mudah kecewa, sakit hati, marah dan negatif thinking.
        Berpacaran 5 tahun dengannya ternyata membawaku pada skap 'membeo' pada sifat dan perilakuknya. Sayangnya aku tdak menyadarinya, tahu2 aku sudah menjad pribadi yang berubah 180 derajat dan tidak merasakan perubahan ini.
        Pada saat aku dperlakukan dengan kehinaan2 di Perguruan Tinggi oleh kaum kerabatnya dan tidak jadi menjadi bagian keluarganya karena aku tidak mau dihina dengan segudang penghinaan sepert yang selama ini diajarkannya aku masih sabar dan terima, meski hatiku sangat sakit,sedih dan kecewa.
        Tahun ini adalah tahun yang ke 21 aku mendapat perlakuan yang tidak adil dari keluarganya. Aku yang sudah mengabdi 21 tahun dan membuktikan kualitas kerja diatas rata2 dan istimewa karena inovasi dan kreatifitas serta totalitas kerja dan pemikiranku, tiba2 tidak dipakai lagi dan mengangkat kaum kerabatnya meski tidak memiliki kompetensi dan kaulifikasi yang memadai.
      Alhamdulillah aku menyadari kedholiman mereka, dan aku merasa selama ini aku telah kehilangan separuh kepribadianku. Maka saat ini aku bertekad pada kepribadian awalku,yang senantiasa positif tinking, ceria, optimis, penuh percaya diri, syarat prestasi dan penuh kasih sayang.
         Meski sangat sulit aku berusaha dengan segenap jiwa ragaku untuk kembali menjadi pribadi yang istimewa dan terhormat sebagaimana awalnya. Terimakasih ya Alloh, Engakau telah menyadarkanku bahwa selama ini aku telah terperosok pada keburukan karena aku mengikuti orang yang kuhormati dan kuteladani serta kukagumi, yaitu Kyai yang menurut hadis adalah warosatul ambiya. 
          Aku sekarang yakin bahwa tidak semua Kyai baik seperti para Nabi dan aku juga paham bahwa bukan kedudukan sebagai Kyai yang paling mulia di sisiMU melainkan taqwanyalah yang menentukannya.
Subhanalloh....Engkau Maha Adil, dari ketidak adilan yang kuterima aku memahami Kemaha AdilanMU. 
Dari kedholiman  dan keburukan yang kuterima aku kembali pada jalan kebaikanMu
Engkaulah yang akan mengadili orang2 yang dholim itu, sesuai janjiMU
Bimbing hamba dan keturunan hamba selalu ya Alloh
Cilacap, rabu kliwon  08 Oktober 2014 m
                                   13 Dzulhijjah 1435 h 

Kamis, 02 Oktober 2014

HIKMAH IBADAH QURBAN


     Qurban adalah menyembelih hewan yang diperintahkan untuk ibadah yang di syariatkan kepada  umat muslim yang diadopsi dari perilaku ibadah nabi Ibrahim as. Tentu saja hewan ternak yang memenuhi syarat-syarat tertentu sebagai syarat syahnya ibadah. Hal ini yang paling utama adalah ;
1. Sumbernya halal
2. Cara mendapatkannya juga halal
3. Memenuhi syarat syar'i / menurut hukum Islam, misalnya : umurnya sesuai ketentuan, sehat, tidak cacat dll.
4. Dengan niat yang baik ; ikhlas, karena ibadah memenuhi perintah Alloh SWT, mengikuti sunnah Rosululloh SAW dan it'ba Nabi lillahi ta'ala, disamping juga bisa ditambah dengan niat mensyukuri nikmat Alloh dan berbagi pada kaum dhu'afa. 
5. Membersihkan diri dari sifat buruk sepertti; ria/ pamer, takabur/ merasa sombong karena bisa berkurban dll.
6. Diberikan / di bagi kepada mustahik / yang berhak sesuai ketentuan syariat Islam, terutama yang berhak menerima zakat, 8 asnaf/ golongan, mislanya ; anak yatim, oarng faqir/ miskin, sabilillah dll. 
               Perintah ibadah qurban ada dalam  al-Qur'an  surat al-Kaustar  ayat 1-2;

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ° فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ 
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” 
  
           Adapun hikmah ibadah qurban, yaitu ;
1. Mensyukuri nikmat Alloh Swt
2. Berbagi pada orang2 yang kurang beruntung dalam hal rizki
3. Membersihkan harta kita dari hak2 yang harus diberkan pada kaum dhu'afa
4. Menjalin silaturahmi, persaudaraan dan kasih sayang dengan sesama muslim
5. Mengikuti dan menjalankan ajaran Islam
6. Mengikuti sunnah para Nabi
7. Bukti taqwa dan amal sholih
           Ibadah qurban mendapat pahala yang sangat besar, yaitu ;
1. Diampuni dosanya dari awal tetesan darah pertama
2. Mendapat pahala sejak awal berangkat membeli dan tawar menawar hewan qurban.
3. Diangkat derajatnya sebanyak bulu hewan qurban yg disembelih
4. Mendapat rahmat/ kasih sayang dan ridhlo Alloh SWT
           Semoga kita termasuk orang2 yang bertaqwa, aamiin
           Cilacap, jumat kliwon 03  oktober 2014 m
                                                       08 Dzulhijjah 1435 h
          

Kamis, 25 September 2014

PENGABDIAN MASYARAKAT

PILDACIL DAN LOMBA HAFIDZ JUZ 'AMMA 
DI PONPES AL-ISLAH DESA KUBANGKANGKUNG
DPL : Dra.Tuti Munfaridah,MSI











TUGAS PENGABDIAN DOSEN ( 20 aGSTS-30 SEPT 2014 )

 PENGOBATAN GRATISDI DESA KUBANGKANGKUNG
MAHASISWA KKN IAIIG  BEKERJASAMA DENGAN RSI FATIMAH CILACAP





Mahasiswa KKN ke 21 IAIIG Cilacap beserta masyarakat kubangkangkung








SAMBUTAN PJ KADES KUBANGKANGKUNG



Ibu Dra.Tuti Munfaridah,MSI beserta Endang Supriyati S.Kep NS






dr.Eko Ismoyo, dr. Agus Riyadi, dr.Yoyok Budi Wahono dan masyarakat

Sabtu, 13 September 2014

KAU DAN KESIALANKU



           

              Kisah ini kutulis sebagai analisa facta yang kualami. Saat masa kanak-kanak sampai aku duduk di bangku kuliah S1 awal, aku adalah pribadi yang sangat hati2 dalam kata dan perbuatan. Selalu positif thinking dan menjauhi sifat-sifat buruk karena ajaran ayahku yang selalu kulaksanakan "ambil hikmah positif dari setiap kejadian" dan juga karena aku ingat selalu kata2 Ustadz bahwa 'apapun yang kita katakan dan lakukan akan dibalas di akhirat'. Aku juga ingat nasehat bahwa kata-kata dan bisikan hati/ pikiran dan perbuatan kita akan dicatat oleh Malaikat, maka kita harus senantiasa berkata dan berbuat yang baik. Maka sejak aku masih duduk dibangku SD-Kuliah S1 aku begitu tulus, lembut, baik hati, sabar, tabah dan selalu berprasangka baik pada apapun, termasuk pada hal-hal buruk yang menimpaku.
        Aku juga pribadi yang sangat bersemangat, penuh percaya diri dan motivasi juang yang tinggi. Maka aku menjadi orang yg penuh dengan prestasi dan keunggulan. Aku selalu meraih rangking 1 dari SD-S2. Aku juga banyak meraih kejuaraan dan menjadi pemimpin organisasi di masyarakat sejak masih remaja. Bahkan saat masih duduk di bangku SMU aku sudah menjadi Da'i dengan seleksi alam. Mungkin karena kemurnian hati dan tujuan hidupku yang penuh kebaikan sehingga Alloh SWT melimpahkan berkah dan karunia yang melimpah. 
       Bahkan pada th 1993 saat aku lulus kuliah S1 aku langsung ditawari dan di datangi kepala URAIS DEPAG waktu itu, meminta aku untuk mau menjadi PNS, Dan ada seorang karyawan DEPAG saat itu yang mengelus kepalaku sambil berkata "ini otak apa komputer ?" 
         Tapi sejak aku memiliki 'pacar' seorang anak pengasuh pondok pesantren di kotaku yg berinisial L kepribadian dan nasibku berbalik 180 derajat. Aku menjadi pribadi yang pesimis, rendah diri dan selalu negatif tinking pada siapapun dan apapun. Aku juga takut pada lingkunganku, bahkan saat ini aku juga jadi pemalas dan mudah sakit hati. Karena selama 5 tahun berpacaran dengannya aku mendapat masukan yang sangat berbeda dengan perilakuku selama ini. Dia bilang, manusia itu tidak sebaik duagaanku, manusia itu lebih jahat dari syetan, PNS itu haram, aku tidak boleh selalu positif tinking harus negatif tinking untuk selalu waspada.
        Aku sangat tidak setuju dengan kata-katanya, tetapi di alam bawah sadarku, aku ternyata 'mentaatinya' . Lulus kuliah aku menolak tawaran PNS 3X dalam 3 th berturut2 di datangi kepala URAIS DEPAG. Aku juga selalu negatif tinking pada siapapun dan apapun. Aku jadi sangat buruk, sampai2 pada suamiku sendiri aku selalu negatif tinking, dan pada anak2ku selalu curiga. Astaghfirloh ya Alloh...kembalikan aku pada pribadi yang lebih baik dari kepribadianku yang dulu. Aamiin.
          Apalagi ketika aku diminta menjadi Dosen di Yayasan yang dikelola keluarga besarnya. Aku diperlakukan dengan naif, rendah dan berbagai kedholiman. Aku memang tetap bersabar sampai detik ini, tapi energiku sudah terkuras dan tercemar dengan virus L dan Lembaganya. Aku sekarang seperti orang bingung, kehilangan jati diri, minder, males, tidak percaya diri,selalu negatif tinking pada semuanya, menderita dan mudah sakit hati. Tepatnya sejak tahun 1988 sampai saat ini , sudah 26 thun, ya Alloh tolong sembuhkan hamba, bimbing dalam kebaikan yang lebih dalam. Biarlah mereka mendzolimiku asal aku tetap menjadi wanita solehah bukan menjadi orang yang salah. Aamiin.
         Aku diputus dengan alasan yg tidak jelas, meski aku juga menolak menikah dengannya karena aku merasa akan diperlakukan buruk di komunitasnya, seperti yg dia katakan bahwa 'keluarganya adalah keluarga yg penuh dengan keunggulan dan kemuliaan'. Dia juga sering bilang padaku, 'siapa aku, apa nasabku, apa ayahku pengasuh pondok ? Di keluraganya menikah harus dengan perempuan cantik, pandai dan keturunan ulama besar, pengasuh pondok. Dia selalu mengungkit aku sebagai perempuan tak berarti. Padahal aku begitu cemerlang di masyarakat saat itu.
         Sialnya sejak aku kenal dengannya dan memenuhi permintaannya untuk mengabdi di PT yang dikelola oleh keluarga besarnya, aku mulai tertimpa berbagai kesialan dan kenaifan. Aku menolak PNS maka sampai saat ini aku jadi mengabdi di lembaganya yg penuh KKN yang memperlakukan aku dengan naif dan dholim. Potensi dan keahlianku diabaikan karena mereka hanya memberi jabatan dan kesempatan pada keluarganya meski tidak memiliki kemampuan, kompetensi dan kualifikasi yang memadai, bahkan tidak bisa sama sekali, sehingga aku tampak naif dan tidak berguna. Masya Alloh sungguh mengerikan. Maka di masyarakatpun aku saat ini tidak berarti karena hatiku sudah beku dengan kekecewaan dan terlanjur kutolak semua kesempatan demi mengabdi di lembaganya. Tetapi setelah aku mengorbankan semuanya untuk dia dan lembaganya akupun dihina dan dibuang oleh dia dan lembaganya. Aku juga selalu negatif tinking pada siapapun termasuk pada suami dan anak2ku, sungguh menyedihkan aku dan keluargaku yang menjadi korban. Ya Alloh yang Maha Tahu tolong aku dan keluargaku, berikan rahmatMu untuk tetap hasanah, meski mereka sangat jahat padaku. Aamiin.
         Bagaimana cara menghindari kesialan ini ? Aku bingung dan sakit. Aku mengalami kesialan  nasib buruk , dan tertular pribadi buruk sejak mengenal kamu. Ya Alloh tuntun aku untuk menjadi aku yang selalu bersamaMU....Saat ini aku sadar bahwa, kepribadian akan menular, aku tertular sifat buruknya, aku juga sadar mestinya aku tidak mengorbankan semuanya untuk dia dan lembaganya, melainkan hanya untukNYA ya Alloh...aku kecewa, rusak dan menderita karena orang2 yang mengaku mulia, apakah mereka benar2 mulai di sisiMU ? Tolong jauhkan aku dari kesialan karena mereka, jadikan aku dan keluarga tetap dalam keselamatn dan keberkahan, Aamiin. 
Aku takut menjadi orang yg celaka karena mereka yang merasa mulai dan aku muliakan.
Mestinya aku hanya memuliakanMU Yang Maha Mulia.
         Cilacap, 14 september 2014

Senin, 25 Agustus 2014

Indahnya Nikmat dan KaruniaMU ya Alloh


        


       





















         Entah sudah berapa banyak tulisanku di blogger ini yang menggambarkan isi hati dan kerinduan2ku pada Alloh SWT. Memang blogger ini ku beri judul 'kerinduanku' maksudnya adalah kerinduan2 yang kurasakan dalam hidupku terutama yang terkait dengan Alloh SWT dan mahabbah Ilahiyah. Jadi bukan kerinduan pada seorang kekasih atau makhluk apapun. Yang kurindukan adalah Alloh SWT dengan segenap Dzat dan sifatNya yang tegambar dalam kejadian2 dan peristiwa2 dalam hidupku.
        Saat ini setelah sekian tahun aku merasa ditinggalkan dan begitu jauh dari Alloh SWT, aku sedang menyadari betapa luas dan tak terbatasnya nikmat dan karunia Alloh SWT kepadaku dan keluargaku. Beberapa tahun lamanya tepatnya setelah 'baiat toriqoh qodiriyah naqsabandiyah, tepatnya dari tahun 2009- 2014 aku merasa begitu jauh dariNya. Aku merasa ditinggalkan olehNya. Aku tak bisa lagi khusuk sholat dan dzikir padaNya. Padahal pada tahun 2006-2009 aku telah mencapai maqom mahabbah Ilahiyah yang sangat dahsyat, syahdu dan indah setelah mengikuti pelatihan sholat khusuk oleh Ustadz Abu Sangkan.
        Aku sendiri ragu dan bingung , mengapa begitu ? Bukankah toriqoh adalah jalan menuju kedekatan kepada Alloh SWT dan kehusu'an beribadah ? Mengapa justru sebaliknya yang kualami ? Atau karena bertepatan dengan itu juga aku diangkat menjadi pejabat Struktural di tempatku mengabdi sehingga aku disibukkan oleh urusan duniawi dan melupakan Alloh SWT ? Entahlah aku tak tahu kepastian kebenarannya. Yang jelas beberapa bulan setelah aku 'setengah gila' karena kehilangan mahabbah Ilahiyah wa sillah ilalloh bidzauq ( cinta kepada Alloh dengan selalu berhubungan dengan perasaan rindu yg indah ), secara kebetulan ada acara temu alumni dan halaqoh pelatihan sholat khusuk oleh ustadz Abu Sangkan, aku merasa heran saat tutorial untuk khusuk dari Ustadz Abu Sangkan dilaksanakan aku malah merasa ada yang mengganjal bagai batu besar di dada dan tidak bisa khusuk sama sekali. Padahal dulu sebelum baiat toriqoh aku begitu indah mahabbah ilalloh bidzauq. Ketika hal ini kutanyakan pada Ustadz Abu Sangkan beliau menjawab " lha,iya wong sampean sudah sampai dipuncak malah kembali turun ke tingkat paling bawah, ya sulit lagi harus, menapaki tangga demi tangga lagi."
        Benarkah jawabanUstadz Abu Sangkan ? Aku percaya pada Beliau, aku sungguh sangat meneyesal baiat toriqoh tersebut. Aku jadi orang awam yang sangat naif, lagi. Aku jadi mudah marah, aku juga memiliki perasaan2 buruk yang dimiliki oleh orang awam seperti ; benci, sakit hati, su'udhon dll. Padahal setelah pelatihan sholat khusuk dan belum baiat toriqoh ini yang ada dalam hatiku hanya rasa kasih sayang untuk semua makhluk, baik yang baik atau yang jahat, aku hanya mengasihi semuanya, aku tidak pernah marah, sakit hati dan benci pada apapun. 
       Tetapi aku sudah terlanjur kehilangan mahabbah Ilahiyah dan baiat dengan syahadat dan sholawat sebagai awalnya, maka akupun tidak dapat meninggalkan toriqoh ini, karena aku merasa telah bersumpah atas nama Alloh SWT dan sholawat kepada Rosululloh SAW. Maka tetap kujalani sampai saat ini, meski aku sekarang merasa sangat naif, direndahkan dan merasa rendah dan diabaikan dihadapan manusia apalagi di sisiNya.
     Saat ini aku tidak lagi pusing dengan maqomku, biarlah aku memang naif di mata manusia dan dalam pandangan Alloh SWT. Aku hanya memohon pada Alloh agar aku dan keturunanku jangan menjadi orang yang naif dan tersisih di akhirat kelak, karena tersisih dan naif di dunia saja sangat menyakitkan, maka aku mohon agar aku dan keturunaku termasuk orang2 yang mulia dan dimuliakn disisNya kelak, aamiin.
      Setelah aku merenung ternyata memang aku adalah hamba yang sangat naif, tidak pernah mensyukuri nikmat dan karuniaNya yang tiada tara. bahkan sering mengkufurinya. Astaghfirullohal 'Adzim, innalloha Ghofuru Rohiim....
        Betapa tidak, sejak kecil aku dikaruniai tubuh yang indah, wajah cantik dan otak yang cerdas dengan berbagai talenta yang kumiliki. Aku selalu menjadi juara 1 dan unggul dalam prestasi dari Sekolah Dasar sampai saat ini. Masya Alloh...
          Saat menikah aku juga dikaruniai suami yang nrimo, ganteng dan 'alim. Meski aku juga sagat kecewa dengan karakternya yang egois, sadis, temperamental dan tidak bertangung jawab pada keluarga dan ekonomi rumah tangga.
       Aku juga dikaruniai anak2 yang ganteng2, cantik, sehat dan semuanya cerdas2. Aku juga tidak pernah kekurangan, meski suamiku tidak bekerja dari awal menikah sampai saat ini. Karena aku sudah menjadi Da'i dan Dosen sejak remaja. Subhanalloh walhamdulillah wala Ilaha illallohu Allohu Akbar. KaruniaNya sungguh sempurna dan tiada batas.
        Bahkan tentang masalah sex pun aku dikaruniai kekuatan yang sangat dahsyat melebihi para wanita pada umumnya. Aku bisa kuat ratusan kali orgasme dalam berhubungan suami istri. Tetapi aku juga dikaruniai ilmu, iman dan sabar sehingga bila aku tidak puas dalam berhubungan intim, aku tetap sabar, tidak selingkuh, cerai atau mengeluh, aku hanya diam menerima dan terkadang sedikit mengutarakan kekecewaanku pada suami apabila tidak sekalipun aku orgasme dalam berhubungan intim. Tetapi bila sekali saja orgasme aku tidak mengeluh, meski kekuatanku sebenarnya ratusan kali. Aku juga tidak pernah menuntut suami untuk mencari jalan 'kekuatan' sexnya.
         Aku juga dikaruniai kebijakan, kesabaran dan pemikiran yang luar biasa oleh Alloh SWT untuk selalu membimbing anak2ku, umat, mahasiswa dan orang2 disekitarku dengan inovasi, dan problem solving yang jitu. Subhanalloh, semoga ini bukan takabur melainkan pengakuan akan karuniaNya kepadaku.
      Alhamdulillahi Robbil 'alamiin....begitu besar nikmat dan karuniaMu padaku dan keturunku. Bimbinglah hamba untuk mensyukuri dan menggunakannya untuk kemaslahatan seluruh alam. Jangan jadikan kami orang2 yang kufur. Aamiin. Sekarang setelah genap 5 tahun aku pari purna dari tugas2 akademik di IAIIG dan kembali menjadi Dosen biasa aku betul2 menikmatinya, aku merasa bebas dari rutinitas tugas  dan perintah atasan yang membelenggu ghiroh Ilahiyah dan jihad fi sabilillah ku meski tiap kali aku bekerja dan melaksakan tugas akademik kuniati untuk beribadah dan berjihad lillahi Ta'ala. Tetapi kebebasan untuk menikmati waktu 'bercengkrama 'denganNya sangat terbatas.
     Semoga ini adalah jalan yang terbaik dan terindah yang Kau siapkan untukku dan keturunaku sampai aku menemuiMu ya Robb....Jangan biarkan aku terlempar dalam jurang kenaifan dan kefakiran serta kesesatan di mata manusia dan di sisiMu ya Robb, aamiin. 
       Apakah tahun 2009-2014 aku sedang dalam maqom 'abd . Sehingga aku fakir dan naif ?Dan tahun 2014 ini aku masuk pada maqom syukur dan tawakal ?  Alhamdulillah ya Robb....aku telah mengalami berbagai maqom spiritual dan berlimpah nikmat dan karuniaMU. Subhanalloh...bimbing hamba dan keturunan hamba ila yaumil akhir, aamiin.
Cilacap, 25 Agustus 2014 m/ 27 syawal 1435 h
           

Rabu, 20 Agustus 2014

Kerinduanku: NASAB ( ILUSI )

Kerinduanku: NASAB ( ILUSI ):            Nasab dalam Islam diartikan sebagai garis keturunan. Dari keturunan nenek ke atas sampai ke bawah cicit dst. Sebenarnya Isla...

NASAB ( ILUSI )


           Nasab dalam Islam diartikan sebagai garis keturunan. Dari keturunan nenek ke atas sampai ke bawah cicit dst. Sebenarnya Islam sendiri mengajarkan persamaan derajat sebagaimana di katakan dalam al-Qur'an ; " Inna akromakum 'indallohi atqokum ."  yang artinya ; sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Alloh SWT adalah orang yang paling taqwa diantara kalian." Hal ini sudah sangat jelas maknanya, bahwa Alloh SWT tidak pernah memandang manusia dari keturunannya atau nenek moyangnya siapa. Apakah keturunan ningrat, orang kaya , kyai / ulama atau keturunan Nabi sekalipun.
       Kita dapat belajar dari kenyataan ketika Nabi Nuh as menangis, meratap kepada Alloh SWT memohon agar anaknya yang bernama Kan'an diampuni karena anaknya, anak seorang Nabi, maka Alloh SWT menjawab bahwa Kan'an bukan keluarga Nabi Nuh as karena dia tidak beriman atau kafir. Meskipun secara biologis dia adalah anak kandung Nabi Nuh as dari istri yang sah. Nabi Nuh as diingatkan untuk tidak bersedih atas nasib yang menimpa anak kandungnya karena dia bukan termasuk keluarganya disebabkan keingkarannya. Na'udzubillahi....
       Kita juga bisa belajar dari kisah Nabi Ibrahim as, yang menangis memohon ampunan untuk ayah kandungnya tercinta. Dalam kisah ini Nabi Ibrahim juga dijawab oleh Alloh SWT, bahwa ayahnya bukanlah keluarganya karena kemusrikannya menyembah berhala, tidak mau beriman pada ajaran Nabi Ibrahim as. Na'udzubillahi min dzalik. Kita mersa 'miris' apabila mengingat kisah2 tersebut. Betapa berdukanya seorang ayah, yang dirinya seorang Nabi menyaksikan anak kandungnya sendiri masuk pada golongan orang2 yang dimurkai Alloh SWT. Demikian pula seorang Nabi yang menjadi utusan Alloh SWT , sebagai penyelamat umat haus menerima kenyataan bahwa ayah kandungnya sendiri termasuk orang2 yang dilaknati oleh Alloh SWT. Masya Alloh, na'udzubillahi....
       Demikian pula kejadian yang menimpa Rosululloh SAW, betapa sedih dan berdukanya beliau menerima kenyataan bahwa permohonan beliau kepada Allloh SWT untuk mengampuni paman kandungnya yang mengasuh sejak kecil, membela perjuangannya serta mencintainya melebihi cintanya pada dirinya sendiri, juga ditolak oleh Alloh SWT dengan jawaban bahwa Abu Tholib bukanlah keluarganya. Masya Alloh...
        Dari kisah2 tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa ;
1. Nasab/ keturunan bukan hal yang utama dalam Islam
2. Derajat manusia di sisi Alloh SWT bukan ditentukan oleh kemuliaan/ bagusnya nasab/ keturunan melainkan dari ketaqwaannya. Subhanalloh, betapa adil dan bijaknya Alloh SWT
3. Semulia apapun keturunannya bila perbuatannya bertentangan dengan perintah Alloh SWT maka dia tidak tergolong hamba/ manusia yang mulia dan tetap mendapat murka Alloh SWT.
         Anehnya dalam kalangan Ulama / Kyai Indonesia sendiri sangat mementingkan nasab/ garis keturunan. Lihatlah bagaimana pernikahan keluarga Kyai yang mayoritas di jodohkan, hanya karena memandang keturunannya yang sesama Kyai. 
        Bukan hanya itu dalam hal rekrutmen pegawai/ ustadzpun dipandang dari garis keturunannya. Bahkan ini tejadi pada instansi/ lembaga2 agama Islam. Tanpa memandang apakah memiliki kompetensi dan kualifikasi yang sesuai atau tidak bisa sama sekali, asal nasab/ keturunan/ keluarganya maka akan direkrut/ naik jabatan. Sebaliknya sebagus apapun kualitas SDM nya apabila bukan keturunan/ nasab yang terkait maka tertolak dan akan tetap selamanya menjadi bawahan dan 'kuli'.
         Mungkin abad ini adalah abad yang akan meruntuhkan semua dinasty. Semua lembaga yang dibangun dengan mengedepankan nasab/ keturunan. Mereka harus disadarkan secepatnya bahwa mereka bukan teladan yang baik untuk umat, mereka juga bukan Ulama yang hasanah. Bahkan mereka bisa digolongkan sebagai orang2 yang dhzolim
          Mengapa ? Karena mereka bertindak tidak sesuai ajaran Islam tentang amanah, mereka juga tidak berbuat 'adil  pada sesama Muslim, mereka juga melanggar ajaran Islam yang menentang kasta. Mereka harus tahu bahwa mementingkan / memandang/ menilai seseorang dari nasab adalah naif, karena bukan ajaran Islam. Dalam Islam tidak ada kasta . Dalam Islam derajat manusia/ muslim sama di sisi Alloh SWT , hanya tingkat ketaqwaannya yang akan membedakan. Bagaimana mereka dikatakan sebgai orang yang mulia apabila mereka sendiri berbuat dhzolim ?
        Bukankah sudah jelas makhluk Alloh yang paling dhzolim danyang paling dimurkai Alloh SWT adalah Iblis laknatulloh karena merasa dari keturunan yang paling mulia, merasa diciptakan dari benda yang lebih mulia dari pada benda / materi diciptakanya Adam as. Dia bangga diciptakan dari api, merasa lebih mulia dari Adam as yang hanya diciptakan dari tanah, dia tidak mau hormat pada Adam yang  memiliki kompetensi yang lebih baik darinya dengan kualitas akalnya yang lebih bagus tetapi dipandang lebih rendah dan hina karena diciptakan dari tanah ? Bukankah sejak saat itu Iblis yang berderajat mulia menjadi sangta rendah, bahkan ditentukan menjadi ahli neraka selamanya ? Bagaimana dengan Ulama/ Kyai yang merendahkan umat Muslim dan hanya memandang diri dan keluarganyalah yang paling mulia dan paling pantas dalam segalanya ? Sungguh naif . Bukankah kita semua dari Nasab/ keturunan  yang satu yaitu Nabi Adam as yang mulia ?!
        Lain lagi apabila kemulian itu memang didapatkan dari masyarakat yang memuliakannya karena memandang kesalihannya, ke'alimannya dan bukan karena sifat 'jumawa' yang melekat pada dirinya. Beliau adalah benar2 Ulama/Kyai yang pantas dimuliakan karena kedalaman ilmunya, kesalihan akhlaknya dan keikhlasan perjuangannya. Subhanallloh semoga kita masuk dalam golongan yang ini. Amiin.
Cilacap, rabu legi 20 agustus 2014 m / 22 syawal 1435 h.