Translate

Jumat, 10 Oktober 2014

INOVASI YG TERABAIKAN

Gambr bukit pasir dan sinar matahari

MATAHARI 

                    

   Dra.Tuti Munfaridah,MSI beserta kades Kubangkangkung dan Ibu Endang S,Kep dari RSI Fatimah dan peserta pengobtan gratis

             Sebagai seorang hamba, aku adalah termasuk perempuan yang dikaruniai begitu banyak keistimewaan oleh Alloh SWT. Berbagai talenta dan keahlian kumiliki sehingga aku selalu mendapat nilai plus dan penghargaan yang istimewa di berbagai tempat. Misalnya di lemabga pendidikan, aku terkenal sebagai "anak pandai' dan selalu menjadi 'bintang kelas' karena selalu meraih prestasi tertinggi. Demikian pula dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat aku mendapat 'sorotan 'lebih dari teman2 lainnya karena inovasi dan prestasiku.
           Bahkan saat aku lulus kuliah S1 langsung ditawari menjadi PNS selama 3x dalam 3 tahun berturut2 dari Kemenag Cilacap. KASI URAIS yang menjabat waktu itu, dari tahun 1993 sampai 1996 selalu datang ke rumahku untuk memintaku melamar di DEPAG Cilacap, tetapi selalu kutolak. Karena ketika aku 'pacaran ' dengan LH anak pengasuh ponpes terbesar di kotaku, dia mengtakan PNS kotor, banyak madhorot nya, maka akupun mengikuti pendapatnya untuk tidak mau menjadi PNS.
           Waktu di organsasi IPPNU aku meraih gelar "Malikah' karena meraih prestasi yang istimewa dan luar biasa saat bassc cours. Demikian pula waktu S1 dan S2 saya meraih rangking 1 dan wisuda tercepat dengan nilai tesis A.
         Maka ketika menjadi Dosenpun aku terkenal disiplin, pinter dan penuh inovasi. Tetapi semenjak hadirnya dosen-dosen baru yang hasud, prestasi dan inovasiku mulai diabaikan, bahkan dilecehkan dengan berbagai fitnah dan 'pengkerdilan' dengan berbagai cara. Puncak dari kedholiman UZ seorang Dosen yang sangat hasud tetapi dinilai sangat hebat dan istimewa oleh Rektor adalah  dengan menggagalkan SERDOS ku dengan mengganti dengan dirinya. Dan pada tahun ke 21 ini justru Rektor sendiri yang bersikap dholim padaku. Dengan alasan yang dibuat2 tidak memasukan aku pada struktural dan bahkan memasukkan istrinya yang jelas sangat jauh di bawah kompetensi dan kualifikasinya dariku. Bukan sedang meremehkan, tetapi fakta bahwa dia masih S1 tetapi diangkat sebagai ka Prodi, juga belum memiliki PAK ( kepangkatan ), dan baru beberapa tahun mengajar. Sedang saat ini saya sudah S2, pangkat III D dan telah mengabdi 21 tahun.
        Sebenarnya aku sangat legowo dan ikhlas bahkan cenderung bahagia tidak masuk struktural karena sebenarnya aku sendiri tidak menyukai pekerjaan yang 'konstan' mandeg dan bersifat administratif karena aku adalah profil yang dinamis, filosofis, inovatif dan kreatif. Tetapi karena caranya yang tidak ferr, tidak sesuai etika akademis dan bahkan cenderung berdasar fitnah, tidak profesional, melanggar etika profesi dan like and dislike , maka aku menjadi tersinggung dan kecewa. Terutama pada hari selasa ketika aku ketemu ILseorang dosen yang menagtaiku 'dipecat'. dan pada hari kamis tanpa sengaja ada dialog antara SN dengan TD dan aku sbb;
SN : " Ini dia orang yang tidak....." SN nyeletuk tetapi kebingungan mencari kata yang tepat  saat melihat TD menyambut kami masuk perpus.
Aku meneruskan ; "tak tergantikan."
SN ; "Ya, bener." 
TD ; "jangan begitu, itu namanya tidak menghargai proses evaluasi."
Aku:"evaluasi apa ? kalau evaluasi kan verr, ini kan tahu2 diangkat atau diberhentikan tanpa konfirmasi, kalau evaluasi kan yang dievaluasi duduk bersama mendengarkan ....atau mnimal menerima penjelasan..."
TD : "Aku kan orang yang dikasihani...."
Aku:"lha kalau itu lha bener, kalau  bu Tuti (aku) yang dibenci...."
       Sebenarnya aku tidak suka melakukan ini/ menjawab yang tidak sesuai karakterku, karena pribadiku bukan sifat orang yang suka melaknak dan menghina, tetapi sikap mereka sangat dholim. Mereka yang berbuat salah aku yang dibenci dan disalahkan ! Bukan hanya itu , salah satu Dosen juga betanya padaku ; 'tidak jadi ka Prodi lagi, dipecat....kena kasus apa , sih ?" Padahal aku bukan dipecat melainkan masa jabatanku sudah selesai, dan tidak diangkat lagi karena mengangkat keluarga yang sedarah dengan lembaga.
        Tapi Tuhan tak pernah tidur....saat ini juga dengan tulus aku selalu melakukan inovasi dan sosialisasi serta publikasi untuk peningkatan kualitas dan kuantitas PT ini. Salah satunya adalah inovasi mempublikasikan dan mempromosikan PT dan lebih menekankan pada Fak.Dak pada kegiatan KKN dalam kegiatan pengobatan gratis dengan rumah sakit Islam FC. Mungkin karena ketulusanku mempublikasikan Fakultas Dakwah dan kesabaranku menerima berbagai fitnah setelah promosi malah wakil direktur RSI menginformasikan pada saya ada lowongan Pembimbing Rohani , maka aku berpikir untuk masuk ke sana karena aku ingin sampai akhir hayatku bermanfaat bagi jalan keselamatan menuju akhirat bagi sesama terutama bagi diriku dan keturunanku,aamin.
          Maka pada hari jumat pahing, tanggal 10 oktober 2014, jam 8 pagi aku dipanggil wakil Direktur RSI ; bapak TW sebagai langhak awal sebelum resmi melamar, sekaligus 'lampu kuning' unutkku. Aku memang selalu yakin , bahwa aku diberi berbagai karunia oleh Alloh SWT termasuk kompetensi dan kualifikasi yang luar biasa dan keistimewaan nasib yang indah, maka selalu optimis mendapatkan yang terbaik. Alhamdulillah wa syukrulillah
       Hanya sayangnya proses ini juga terakait dengan pekerjaanku saat ini, aku masih dosen tetap dan akan terus mambaktikan diriku di sana. Tetapi wakil direktur RSI akan konfirmasi ke Pimp PT dan aku juga diminta untuk memilih salah satu, artinya aku harus keluar dari lemabga tempatku mengabdi saat ini tetapi aku tidak bersedia karena aku sudah sertifikasi , aku sangat istimewa dan loyal dalam prestasi dan kerja, aku selalu berinovasi dan dinamis, tetapi Pimpinan tidak tahu aku yang sebenarnya. Dia hanya menerima 'isu negatif' dari berbagai pihak yang tidak suka keistimewaanku. Apalagi saat ini dia memasukkan istrinya dalam jabatan yang tinggi dan mengesampingkan aku yang 'lebih kompeten' dibidang ini. Aku kewatir, bila pihak RSI konfirmasi pimp akan menjawab negatif yang sebaliknya dengan kenyataanku. Apalagi dalam beberapa bulan ini pimpinan  memperlakukan aku dengan sinis, meski aku sendiri heran 'mengapa mereka yang berbuat salah padaku,justru mereka yang membenci dan bersikap jelek padaku , bukankah tidak adil ?' Aku yang semestinya marah, sakit hati dan membenci/ dendam ,aja legowo dan memaafkan mereka mengapa malah mereka yg benci dan dendam padaku ? Oh...manusia sungguh jahat sifatmu.....
Cilacap, Sabtu pon 11 Oktober 2014 M
                                15 Dzulhijjah 1435 H

Tidak ada komentar: