Translate

Rabu, 19 Februari 2020

Mimpi Alam Ghaib

 
           Ini adalah kisah anak2 ku...
Anak ke 3 ku : Muhammad Rahmatul Azhar meninggal jumat kliwon, 06 Desember 2019, sepulang sholawatan di kampus dengan kalimat terakhir yang keluar dari bibir indahnya " Innalillahi wa inna Ilaihi roji'un...Allohu Akbar 2x..."
      Yang takziyah dan mensholati jenazahnya luar biasa, belum pernah ada takziin dan sholat jenazah yang  banyaknya seperti itu di Cilacap kota, bahkan di tempat2 lain masyarakat melakukan sholat ghaib tanpa Kami minta. Sedangkan yang mendoakan lewat majlis2 Yaasiin Tahlil terus ada hingga 40 hari tanpa henti di masing2 kelompok/jamaah mereka. Orang yang takziyahpun selalu ada hingga 2 bulan ini.
      Saat ini sudah 2 bulan lebih. Tepatnya malam ke 71 hari ( rabu malam kamis wage : 12 malam ke 13 februari 2020 ) anak ke 2 ku (Azky Misbahurrofi ) tertidur s, lalu dia bermimpi sbb :
      Melihat adiknya yang telah wafat tersebut sedang bermain hp di kamarnya, lalu dia menyapa "Har, koq kamu di sini, kan kamu sudah meninggal"
"Siapa bilang aku sudah meninggal, nih buktinya aku masih di sini." Jawab almarhum. Lalu kakaknya jawab lagi : "sumpah, kamu itu sudah meninggal dan banyak yg menyaksikan kamu sudah meninggal."
Lalu dijawab lagi oleh almarhum:"Kalau kamu nda percaya pegang aku...aku itu tidak mati, aku masih hidup, bahkan aku selalu di dekatmu, menemanimu, dan ikut main ke mana Kau pergi, cuma kamu saja yang tidak melihatku, kalau kamu tidur, baru aku pulang ke rumahku..."
Anak ke 2 ku (Azky ) menjawab "Sungguh, kamu itu sudah meninggal"  Dan diapun memegang tangan almarhum dan meremas2nya, dan anehnya rasanya seperti betul2 meremas2 tangan orang yang masih hidup, kata anak ke 2 ku.
        Lalu Almarhum menjawab lg : "Kalau kamu tidak percaya aku masih hidup, baiklah aku ceritain, tapi jangan Kau beritahu pada siapa2, y...."
Azky anak ke 2 menjawab :" Lha..gimana critanya...?"
Almarhum bercerita : "Aku kemarin sampai di suatu tempat yang sepi , sendirian, tidak ada teman, lalu aku bertanya" tempat apa ini ? Di mana aku ? Di mana ibuku ? Ayahku ada , nda ? 
Lalu Anak ke 2 bertanya:"Apa kamu nda takut ?"
Lalu almarhum menjawab "Takut dan bingung...tapi
Tiba2 ada seseorang yang menggandeng tanganku sambil berkata:"ayo ku antar"  wajah orang itu bersinar hingga akupun tidak bisa melihat rupanya seperti apa. Di sampingku juga ada seseorang yang sedang berjalan dan digandeng oleh seseorang. Lalu kami berempat berjalan terus di atas jembatan yang kanan kirinya ada air bening dan di dalamnya banyak manusia yang menjerit2 minta tolong ,minta di keluarkan dari air panas tersebut, bahkan tanganku juga tersentuh tangan2 mereka yang minta tolong, aku bertanya pada orang yang  menggandengku" mereka siapa ? Kenapa mereka seperti itu ? Orang yang memggandengku menjawab" sudah, biarkan saja, kita jalan terus, jawabnya...lalu akupun berjalan terus bersama  orang yang menggandengku, ketika aku menoleh ke belakang, orang seperjalanan yang tadi digandeng seseorang juga, sudah jauh tertinggal oleh Kami berdua hingga tampak sangat jauh dan kecil olehku....kata almarhum anak ke 3 ku ( Azhar).
Lalu diapun terus bercerita: "setelah melewati jembatan, laki2 yang menggandengku menyuruh aku terus melangkah,  aku tidak mau, tapi laki2 tersebut  memaksa dengan isyaroh menyuruh aku terus berjalan,  tiba2...tampak Pintu yang sangat besar, kokoh dan indah, terbuka dan aku masuk, setelah itu ada pintu yang lebih kecil dari pintu pertama terbuka, yang di dalamnya ternyata luas, kebunnya begitu indah yang indahnya belum pernah kulihat , banyak orang, tapi aku tidak kenal mereka, aku betanya2 di hati ' siapa mereka ? Siapa aku ? Kenapa mereka di sini ? Sedang apa mereka ? Kenapa aku juga berada di sini ?.Tapi tiba2 datang para  pelayan yan menyambutku dengan bertanya" kamu mau minta apa ? Nanti saya ambilkan, tapi aku malu sambil terus betanya di hati " tempat apa ini ? Siapa mereka ? Siapa aku ? Aku malu...
Akupun tidak mengajukan permintaan, tiba2 ada suara ghaib terdengar yang berseru" kalau kamu malu meminta sesuatu maka kau cukup berkata dalam hati, maka keinginanmu akan terkabul,....maka aku pun membisikkan keinginanku di hati, benar saja, tiba2 aku mendapatkan yang kuinginkan...." 
    Lalu anak ke 2 ku menjawab "Ya, ayo...sekarang pulang menemani aku tidur." Tapi anak ke 3 ku, Azhar almarhum menjawab : 
"Ngga...Aku sudah punya istana dan Aku  betah di sana, suasananya juga tenang, sejuk, bikin betah, meskipun aku juga masih ingat dulu di sini, di rumah kita, aku menyesal 'kenapa tidak dari dulu di sana...yuk, kamu saja yang ikut ke rumahku....." Kata Almarhum
Anak ke 2 menjawab : "Moh"(ngga), lalu bangun dan pergi menuju ke kamar almarhum dulu, ternyata di sana ada anak ke 1 ku yang posisinya, persis seperti posisi anak ke 3 ku ketika bertemu dalam mimpi sedang main hp di situ ( memakai kaos, dan sarung sesuai yang dipakai anak ke 3 ku almarhum  di mimpi) serta kondisi kamar juga persis seperti dalam mimpi saat cerita tentang keadaan dirinya di alam Baqo.
      Begitulah cerita anak ke 2 ku tentang mimpinya.di malam ke 71 wafatnya anak ke 3 ku. Aku sendiri tidak tahu yang  ada dalam mimpi anakku, itu alam barzah atau syurga...tapi kalau melihat melewati jembatan ,mungkin itu syurga. 
Ya Alloh, semoga memang anak ke 3 ku benar2 bahagia di syurga bersama para Syuhada dan Sholihiin, seperti yang diceritakan, aamiin. Karena meninggal masih tercatat sebagai Tholibul ilmi/ mahasiswa Fakultas Syariah smt 1 Institut Agama Islam Ghozali ( IAIIG) Cilacap, sepulang ikut sholawat bersama dan mengucapkan kalimah toyyibah. Insya Alloh  sesuai hadist juga termasuk Syahid. Dan kami yang ditinggalkan panjang umur sepanjang umur Abdurrahman bin Auf r.a dan berkah, husnul khotimah seberkah usia Rosululloh saw.Aamiin...
        Jangan tinggalkan sholat 5 waktu, perbanyak infaq, shofaqoh dan sholawat, insya Alloh kita bahagia di syurga kelak, aamiin 🤲
Alhamdulillah...puji syukur kepada Alloh swt, sholawat salam senantiasa untuk  junjungan kita Nabi Muhammad saw. Dan terimakasih untuk semua yg telah mendoakan dan takziyah, semoga manjadi amal sholih kita semua, aamiin