Translate

Senin, 23 Maret 2020

Covid 19 dan Wali Alloh swt

   


Sy tidak tahu mengapa ini terjadi, ada hubungannya atau tidak, yang kupikirkan benar atau tidak. Tetapi ini benar2 nyata terjadi dan yang saya tulis juga fakta nyata. Tujuanku hanya ingin bersyukur karena aku dilatih untuk kuat dan merasa diberi limpahan kasih sayang oleh Illahi serta untuk mencatat sejarah adanya "Pandemi Covid 19" yang melanda dunia.
        Saat tgl 06 / 12/ 2019 , hari jumat kliwon putra ke 3 ku "Muhammad Rahmatul Azhar" wafat di usia yang masih muda belia (18) th, saya sangat terpukul dan sedih serta kaget luar biasa, karena begitu tiba2 sepulang dari ikut sholawatan di kampus IAIIG Cilacap, tempat dia kuliah dan Saya mengajar sebagai Dosen yang sudah 26 tahun mengabdi.
      Begitu besar harapanku padanya karena 2 kakak kandungnya tidak serius kuliah, sedangkan dia begitu rajin, semangat dan ceria tiap kali ke kampus dengan dandanan rapi, keren, semangat dan selalu tersenyum ceria, akan mewujudkan harapan Bundanya" menjadi Ulama plus" yang berkompeten di bidang Islam dan umum.
Ternyata tengah malam jumat kliwon "putraku ditabrak lari hingga wafat tanpa teman". Alhamdulillah , dia husnul khotimah dengan mengucap kalimah thoyyibah dan takziin yg melimpah dan doa yg tak terputus.
       Saya tidak menangis, memandikan, mensholati, mendoakan dan ke pemakaman karena bersyukur anakku "syahid/ wafat pulang sholawatan, statusnya Tholibul 'ilmi dan dari bibirnya mengucap kalimah thoyyibah, juga berharap putraku disambut oleh Rosululloh saw di alam barzah dengan kemuliaan dan kebahagiaan karena cinta sholawat dan dimandikan okeh Bundanya."
      Tapi sebagai manusia dan seorang ibu yang mengandung dan melahirkan dan merawatnya sebenarnya hatiku hancur tak terperi....
Akhirnya hari2 ku hanya diliputi rasa sedih, kawatir, menyesal dan prihatin hingga selama 40 hari 40 malam tidak pernah keluar rumah, makan cuma sesuap, minum sering lupa, tidur pun cuma beberapa menit saat benar lupa....
      Tetangga dan teman mulai bergunjing ...aku tidak keluar rumah terlalu lama, tidak bwrgaul ,dll...meskipun ada beberapa orang yang simpati dan maklum keadaan jiwaku...
        Anehnya...setelah tetangga bergunjing, tiba2 tersiar berita ada wabah virus corona ( Covid 19) yang bermula dari Wuhan, dan menyebar ke seluruh dunia ,termasuk ke Indonesia...
      Akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang sama dengan negara2 lain : jaga kesehatan, jangan keluar rumah bila tidak emergency, dll...
Kekawatiran, ketakutan, diam di rumah lebih dari 1 bulan sejak Covid 19 masuk ke Indonesia...
      Aku jadi "ge-er", merasa disayang oleh Alloh swt, karena ternyata rasa2 yang kurasakan selama ini dirasakan oleh seluruh dunia, akupun berpikir "anakku dan aku termasuk". Wali/ kekasih Alloh, aamiin", memang semua hamba Alloh yg beriman adalah "kekasih Alloh", tapi aku hanya bersyukur mendapat ujian... bukan takabur...
Bahkan aku merasa begitu hina, rendah, naif, dholim dan goblog, bahkan "gila". 
Tapi aku bangga dan bahagia punya " Alloh swt, Muhammad Rosululloh saw, Islam, alQur'an, Ulama dan semuanya...
      Subhanalloh walhamdulillahi ' ala kulli haalin wa la haula wa laa quwwata illa billahi... Allohumaghfirlanaa warhamnaa wa tub 'alainaa wa husnal khotimah...aamiin 🤲


Rabu, 11 Maret 2020

Pernikahan Putra ke 2 ku

     2 Bulan setelah pemakaman putra ke 3 ku, tiba2 putra ke 2 ku minta ijin menikah dengan perempuan teman sekolahnya dulu, meski perbedaan kami bagai langit dan sumur bor baik latar belakang Agama, pendidikan, ekonomi maupun status sosial kami, tepatnya pada hari selasa legi , 25 Februari 2020 (1 rojab 1441 H), bulan Alloh swt, bulan diabaikannnya dosa dan dibukanya pintu taubat dan pengampunanNya.Semoga diampuni segala dosa2 kita dan menjadi awal yang baik dan bahagia serta diliputi sakinah, mawaddah wa rohmah,aamiin.