Translate

Selasa, 31 Desember 2013

Menyambut Tahun Baru

          Tahun baru merupakan moment  yang sangat spesial bagi seluruh umat manusia. Tidak jelas kapan dimulainya peringatan pergantian tahun, yang jelas saat ini hampir di seluruh belahan bumi ini selalu memperingati tahun baru dengan berbagai hal yang serba gemerlap dan menyenangakan.
             Mulai dari sekedar makan bersama, menyalakan atau melihat pesta kembang api sampai pada pesta hiburan yang mengasyikan. Awal pergantian tahun yang seharusnya menjadi malam instrospeksi  tentang berbagai perilaku, kata dan perbuatan kita di masa lalu dan merancang planing masa depan yang lebih baik, menjadi ajang hura-hura dan foya-foya.
           Di Indonesia sudah beberapa tahun ' membeo ' saja perilaku bangsa barat yang hedonis dan materialis . Meski sebenarnya sangat bertentangan dengan karakter bangsa yang nota bene mayoritas Muslim. Mesinya kiblat Bangsa ini adalah Bangsa Timur yang merupakan sumber utama Islam diturunkan.
              Awalnya hanya ikut2an pesta 'kembang api' dan Tipu terompet. Tetapi akhir2 ini menjadi sebuah kebiasaan yang menyimpang jauh dari ajaran Islam dan 'adat pribumi ketimuran'. Peringatan tahun baru menjadi ajang 'menghalalkan' segala aktifitas, termasuk aktifitas buruk yang bertentangan dengan ajaran Islam.
               Ramai-ramai berpasang2an dari yang masih 'bau kencur, ABG sampai pasangan dewasa ' yang bukan seharusnya. Etika, moral dan agama telah dilupakan. Hanya terlena oleh kesenangan sesaat yang menjerumuskan. Mengapa ? Sampai kapan ? 
                 Dalam Islam sendiri tidak dilarang untuk berbahagia bahkan diperintahkan, bahagia untuk bersyukur . Sehingga kita diajarkan, tentang  beberapa hal yang kita lakukan untuk menyambut tahun baru tahun baru antara lain ;
1. Muhasabah  ( menghitung perilaku/ dosa yang telah lalu/ instrospeksi diri  )
2. Istighfar  , memohon ampun akan dosa-dosa yang telah lalu
3. Taubat , yaitu berniat dan berusaha sungguh2 untuk tidak akan mengulangi perilaku buruk/ perbuatan dosa
4. Syukur, mengungkapkan rasa terimakasih karena telah dikarunia umur panjang dan berbagai nikmat dalam
    umur tersebut
5. Beramal sholih, bentuk syukur kita wujudkan pada tindakan nyata untuk lebih giat berbuat baik/ beramal 
    soleh, baik yang berhubungan dengan kewajiban individu maupun yang berbentuk kepedulian sosial ke
    masyarakatan.
          Saat ini akhlaq Bangsa makin terpuruk, materialisme and hedonysme  makin kuat menjadi life style. Keprihatinan akan masa depan generasi mendatang, anak-cucu kita, Bangsa kita. Mari kita coba merenung nasehat Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad :
" Ya Muhammad , 'isy ma syi ta fa innaka mayyitun "
 " wahbub man syi'ta fainnaka mufariquhu "
 " wa'mal ma syi'ta fainnaka mujziunbihi "
Artinya :
 " Ya, Muhammad hiduplah sekehendakmu sesungguhnya engkau akan mati "
  " dan cintailah siapapun maka sesungguhnya engkau akan terpsah denganya"
  " Berbuatlah sekehakmu maka sesungguhnya engkau akan dibalas."
            Maksud dari nasehat  tersebut adalah supaya dalam hidup ini kita bisa memenej perilaku kita karena akan dibalas dan berpisah dengan yang kita cintai, dan sepanjang apapun umur yang kita inginkan toh tetap saja kematian sudah ditentukan dan sudah pasti datang.
           Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wallohu 'a'lam
    

Selasa, 19 November 2013

KHOLIQ TIDAK MENYATU PADA MAKHLUK

             Mungkin paparan saya akan banyak menimbulkan bantahan dari kaum Sufi, tapi inilah yang ku yakini saat ini. Awalnya saya  bertanya dalam hati dan pikiran, saat ku dengar ada " Wahdatul wujud, Ittihad , manunggaling kawulo gusti " yang dijelaskan sebagai penyatuan antara hamba dengan Alloh SWT, atau manusia dan Alloh SWT. Bahkan sampai saat pun saya masih suka bertanya dalam hati dan pikiran tentang hal ini, meskipun kejadian tahun 2006 membawa saya pada pemikiran tentang " tak mungkin makhluk bersatu dengan Alloh SWT ". Tapi pengalaman dan pemikiran saya perlu saya bagi pada pembaca, dan silahkan di bantah atau ditentang tidak masalah.
               Pada bulan maret 2006 saya menjadi salah satu delegasi Muslimat NU Kabupaten Cilacap untuk mengikuti Pelatihan Shalat Khusuk di Hotel Grasia Semarang dengan  Pembimbing Ustadz Abu Sangkan. Betapa nikmatnya saat itu,  saya bisa khusuk 4 reka'at penuh pada waktu shalat Dhuhur. Kemudian rasa indah sillah ilalloh terus menerus tak henti, apapun kegiatan saya, bahkan sedang berbicara, mendengar, komunikasi dan bekerja di dalam hatiku tetap '' bersenandung asma Alloh yang begitu syahdu, mendayu dan membahagiakan".
              Pada waktu itu yang ada di lubuk hatiku hanya " mahabbah ilalloh " . Saya menjadi sangat penyabar, penyayang, pemaatf dan baik hati, sampai ada orang mengumpat suamikupun aku malah merasa kasihan pada nya dan memohonkan hidayah untuknya. Anak2 yang biasanya pembangakang menjadi penurut hanya dengan ' isyarat mata ' dariku bila aku menghendaki sesuatu pada mereka. Aku juga memaklumi pemabok dan pekerja seks serta merasa mereka adalah bagian dari manusia yang ikut mewarnai keragaman kehidupan dunia. Bahkan aku bisa tahu, bahwa pada hari minggu jam 9 pagi mertua laki2ku akan datang ke rumah dan belum sarapan pagi padahal, rumahnya di luar kota dan menyeberangi segara anakan Subhanalloh  anugerah yang tak ternilai harganya. 
                Sampai suatu saat ketika aku sedang mendengarkan kuliah PROF.Sarbiran dosen pasca sarjana UIN SUKA, aku berbisik dalam hati yang saat itu sedang asyik masuk mahabbah ilallhoh juga " Ya, Alloh, andai Engkau berwujud seorang manusia/ kekasih ingin aku bermanja dipelukMu, merebahkan tubuhku, bersandar dalam pelukanMu." begitu bisik hatiku sambil tetap fokus pada materi kuliah Prof.Sarbiran dan kata 2 teman sebelahku yang ngajak ngobrol.
                 Malam harinya pukul 02.30 malam aku bangun untuk Qiyamul lail , betapa terkejut nya aku ketika tiba2 ada seorang laki2 yang memelukku dalam gerakan yang amt singkat di depan pintu keluar kamar, reflek kutepis dan diapun menjauh. Ternyata teman kuliahku, yang paling keren yang menjadi idola teman2 di kelas. Saat itu juga dia minta maaf dan ku maafkan. Tapi pada saat itu pula aku berpikir bahwa kejadian tersebut adalah jawaban bisikan hatiku tadi pagi yang merindukan kekasih sejati, Alloh SWT dan ingin bermanja dalam pelukanNya. Tapi dengan kejadian tersebut aku tidak menikmati atau tertarik melainkan aku menganalisa kejadian tersebut. Kalau kejadian itu adalah jawaban dari bisikaku, maka kusimpulkan bahwa "tidak benar paham wahdatul wujud, ittihad, manunggale kawulo gusti atau penyatuan manusia dengan Alloh SWT .'" sepeerti yang diyakini para Sufi/ pengikut Tasawuf. Karena dari kejadian tadi apabila dianalisa dari syariat Islam tidak sesuai atau bertentangan dengan ajaran Islam " haram berpelukan bukan muhrim dengan lawan jenis " Berarti hal tsb tidak benar, apalagi makhluk tidak mungkin menyatu dengan Kholik " yang sudah jelas sangat jauh perbedaan Dzat, sifat dan kedudukanNya dengan hamba/ manusia, Maka bagi saya paham bersatunnya Sufi dengan Alloh tidak benar. Wallohu A'lam. Saya sendiri masih sangat awam dan bodoh, tak tahu apapun tentang tasawuf dan Sufi dan masih terus belajar dan mencarai, entah akan berakhir seperti apa.

Selasa, 12 November 2013

HARI INI

         Hari ini aku sangat kecewa pada teman karibku yang tak bisa memandang / memilih mana yang tulus dan mana yang suka mengadu domba. Aku hanya diam, mengalah, karena tak berbakat untuk mengadu. Kupikir, biarlah waktu yang kan membuktikan kebenaran ini.
            Disisi lain aku juga tak ingin terbelenggu dengan urusan duniawi. Biarlah dunia ini diurus orang lain. Aku cukup mengurus diri sendiri dan keluargaku. 
          Aku amat ingin dekat dan selalu bercumbu dengan Alloh SWT. Tetapi tiap kali aku menginginkannya justru aku terjebak dalam keburukan, malas ibadah / sholat. Maka aku akan mengalir mengikuti arus saja. 
           Arus kali ini sedang membawa aku pada tingkat paling rendah " sebagai pejabat akademik " Sementara aku sangat terbebani dengan jabatan ini, malah temen2ku menganggap jabatan ini begitu berharga dan tinggi.
             Anehnya disaat aku memutuskan untuk pasrah mengikuti arus duniawi ini, malah aku kembali dipercaya untuk berperan di dunia religi. Beberapa hari lalu, aku diminta untuk mengisi " materi Risalatul Mahidh " pada DIKLAT yang diselenggarakan oleh IIPNU Kabupaten Cilacap.
           Kupikir aku sudah demikian naif sehingga tak layak menyampaikan Islam secara mendalam. Tentu saja naif menurut kaca mata saya. Berbeda dengan pandangan masyarakat yang masih meminta aku menyampaikan materi ajran Islam.
           Entah sampai kapan aku terbelenggu pada 2 hal : " meninggalkan dunia hidup zuhud menempuh jalan sufi atau tetap berperan aktif di masyarakat ". Bagiku semua tak berarti karena hanya 1 yang paling indah dan berharga yaitu Alloh SWT.
          Kujalani apa yang sedang ku alami....entah akan berakhir seperti apa, yang jelas aku hanya berdoa " memohon keselamatan , kebahagiaan dan kemuliaan fiddin wa dunya wal akhirat bagiku  dan keluargaku serta keturunan kami. Amin "

Sabtu, 02 November 2013

PERTANDA APA INI ?

             Beberapa hari lalu aku berpikir " kalau aku meninggalkan " dunia " hanya mencari akhirat, bagaimana dan dari mana biaya hidup dan kehidupan anak2ku ?' Maka aku bergumam kepeda Alloh " ya Alloh bagaiman Engkau memberirizki kepadaku, bila aku tak berihtiar/ bekerja ?" Aku tahu tanpa kerja Kau akan senantiasa memberiku rizki, sebgaimana yang  terjadi selema ini. Tetapi setelah aku bekerja menjadi Pejabat Akademik di Fakultas Dakwah IAIIG , rasa tawakalku berkurang jauh, aku jadi sering berharap gaji bulanan meski tak seberapa bagiku. Lalu ketika iseng ku buka twitter Ustadz Yusuf Mansyur share tentang asmaul Husna ijazah bundanya yang terkait dengan rizky. Maka aku bergumam kepada Alloh " Ya Fatahu, ya Rozak " 
                    Entah ini suatu kebetulan atau sungguh2 ketika ku buka facebook tiba2 ada inbox dari Mattew Senna tentara Amerika yang bertugas di Afganistan, menawarkan uang 2 juta dolar amerika untukku. Aku bingung bukan main, takut dan tak percaya. Dan aku sangat percaya kalau dia tidak berbohong, tetapi aku bingung, bila kuterima akan menimbulkan banyak masalah. Karena dia selalu berkata " love "
                 Aku kewatir tawarannya hanya untuk mendapatkan cinta ku. Aku sudah berterusterang bahwa aku punya suami, 3 anak laki2 dan seorang anak perempuan. Karena tak ingin dia berharap aku mau jadi istrinya. 
              Anehnya dia tak peduli dan mengatakan hanya akan investasi di negaraku dan minta alamat lengkapku. Tapi aku masih minta waktu untuk berpikir, bermusyawarah dengan suami dan keluarga besar ku serta sholat istiharoh.
                   Saat ini aku hanya berpikir, senin tanggal 4 november 2013 ( 3 hari lagi ) aku akan menjawab dengan keputusan hasil musyawarah dengan keluaraga. Bila hasilnya benar2 aku terima tawaran Mattew, masih ada beberapa tanda tanya dalam benakku " apakah tidak akan menimbulkan masalah di belakang hari ? Baik bagi kehidupan rumah tangga, agama maupun negara ? Karena agama, negara dan profesi serta kepribadian kami jauh berbeda . 
                   Ya Alloh Pertanda apa ini ? Cobaan ? Karunia rizky ? Kerusakan negara/ agama ? Atau apa ? Tolong beri petunjukMu yang jelas , " aku terima atau ku tolak uang tersebut ? " Apakah dia tulus investasi/ hanya ingin menyimpankan uang atau ada tendensi lain ? 
Hasbunalloh wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'mannashir.......wallohu 'a'lam....

Senin, 28 Oktober 2013

BIMBANG

                Sejak kanak2 aku sering merasa bimbang. Bimbang karena harus memilih 2 hal, dan  aku tak bisa memilih salah satunya karena sama2 penting dan berat. Maka sejak kanak2 aku menjadi pribadi yang sangat sering tersiksa dan banyak menahan rasa. 
               Seperti saat ini aku sedang bimbang antara 2 pilihan ( memilih terus menekuni tugas sebagai salah satu orang yang menduduki jabatan struktural di Fakultas Dakwah IAIIG Cialcap, atau mengundurkan diri. Aku ingin mengundurkan diri karena aku sangat bosan dan jenuh dengan pekerjaan rutinitas yang tidak signifikan untukpengembangan diri. Yang lebih penting lagi adalah karena aku merasa menyesal " Kehilangan semua yang telah kudapatkan sebelum menduduki jabatan akademik ini. Kehilangan " mahabbah ilahiyah, ma'rifatulloh , musyahadah dan sillah ilalloh bidzauq ".
              Secara materi aku juga sangat rugi karena waktuku habis di kampus dengan imbalan yang UMR . Padahal bila tak di kampus banyak waktu untuk " ngaji ".Apalagi bila dari segi religius sungguh sangat rugi ! 
              Hari ini adalah puncak kebimbangan yang amat sangat. Apalagi bila harus mengajukan kenaikan pangkat akademik aku harus menempuh kuliah lagi ( S3 ). Aku masih sangat siap untuk kuliah lagi. Tetapi aku teringat dulu waktu kuliah S2 saja saya merasa jenuh dan tak sesuai ilmu yang kuharapkan. 
                Sebenarnya aku hanya ingin " uzlah ", menyendiri, tak perlu menjadi tokoh/ pejabat, hanya ingin selalu " bercumbu dengan Alloh swt ". Tapi bila aku mengundurkan diri rasanya tidak bijak dan naif, karena melepas tanggung jawab. Maka mulai hari ini akau akan mengalir seperti air, mengikuti arah arus, tetapi aku tetap ingin secepatnya " meniggalkan dunia " meraih hasrat " sillah ialloh bidzauq fi zamanii ."
                 Aku berharap secepatnya bisa menentukan skap untuk " bebas " meraih hasratku ", melepas semua penghalang dari hati dan pikiran, baik yang berupa pekerjaan atau lainnya. Aku ingin kembali pada kenikmatan hakiki, 'Alloh SWT ' dan melepas ' ma siwalloh ' ( pekerjaan/ kedudukan duniawi ). Waktuku akan kubagi untuk Agama dan keluarga saja. Aku tak cocok mengurus "dunia " karena hatiku tersiksa dan hanya condong pada agama dan riyadhoh.












Selasa, 03 September 2013

HAMPA

               Ya, Alloh....saat ini hatiku kembali hampa, seolah ada yang mengganjal dan menggumpal di dada, tapi aku tak tahu apa itu dan apa namnya. Sebenarnya perasaan seperti ini sangat sering kurasakan sejak kanak2. Bahkan hampir sangat jarang aku merasa tenang dan bahagia. Aku adalah orang yang lebih banyak gelisah, ragu2, kawatir, rendah diri, pesimis dan semua perasaan2 tak enak. Jarang sekali hatiku merasa nyaman, tenang dan bahagia. Aku sendiri tidak tahu penyebabnya. Mungkin ini adalah implikasi perasaan ibu/ ayahku sejak aku dalam kandungan. Atau karakter kepribadianku yang penurut dan penakut pada instruksi orangtua.
               Yang jelas akhir2 ini aku baru menyadari bahwa perasaan2 ini terkadang bisa merupakan efek dari kejadian yang akan dialami atau perasaan yg sebenarnya tentang hal buruk yang akan menimpa seseorang atau sesuatu yang berkaitan denganku.
              Tapi yang membuat aku tak nyaman adalah ketika perasaan ini datang, aku hanya ingin menghabiskan waktu untuk berdzikir kepada Alloh SWT. Karena sebenarnya yang kurasakan " sumpek " adalah bila aku terlalu lama melakukan kegiatan2 duniawi/ yang bukan dzikir.
              Sebenarnya aku hanya ingin menghabiskan waktuku untuk dzikir dan mengurus anak2ku , berkumpul, bercengkerama dan berbagi kasih sayang dengan mereka dengan senantiasa mendekat kepada Alloh SWT. Tapi aku terbelenggu oleh kerja dan atasan. Aku tidak bebas mengundakan waktuku, karena atasanku tak akan mengijinkanku. Dan pekerjaanku menuntut untuk diselesaikan. Maka blogger ini yang menulis semua tentang perasaanku dan kerinduanku pada " Kekasih hatiku " Sang Kekasih sejati, pengasih yang tiada henti meski aku sendiri tak mengerti betapa besar kasih dan sayangNYA, bahkan mungkin sering kuabaikan dan kuhinakan. Ya Alloh, Rabbal 'izzati, kekasih yang Maha Tinggi.

Kamis, 22 Agustus 2013

BERBALAS LAGI

Ya, Alloh....
Terimaksih atas semunya....
Rindu ini berbalas lagi....
Setelah sekian lama aku menunggu dan gelisah akan kehilanganMu....
Dari tahun 2009  hingga 2013 saat bini.....
Sungguh bahagia, akhirnya Kau sudi menyapaku lagi...
                 Kini hati ini kembali merasakan kehadiranMU....
                 Meski sangat lembut.....
                 Samar......
                 Pelan........
                 dan mungil.....
Tapi ini sudah cukup membuatku kembali bahagia....
Ceria.....
Tenang....
Syahdu....
dan indah....
                Setelah sebulan berlatih di ramadhan lalu...
                Bulan syawal ini benar2 kutemukan Engkau kembali....
                Dengan cara dan rasa yg berbeda dengan dulu di tahun 2006 - 2009 
                yang dahsyat dan menggebu2......
                Saat ini di tahun 2013 ini, lembut, perlahan dan sayup2......
Tapi apapun caanya, rasa ini tetap sangat indah tak terperi....
Dan syahdu tiada tara....
Kau selalu yang terindah....
Baik ketika lembut atau menggebu2....
Rasa ini adalah anugerah dan nikmat tertinggi...
Hamba mohon jangan sampai berhenti....

Selasa, 06 Agustus 2013

Doa Hari terakhir Ramadhan

         Ya Alloh, hari ini adalah hari terakhir  bulan ramadhan tahun 1433 H. Usiaku sudah masuk tahun ke 44, tapi rasanya aku makin jauh dariMu. Sejak kanak2 aku sudah memiliki ghiroh Iman yang kuat dan syahdu. Masa remaja aku menjadi pusat perhatian bagai bintang kejora yang bersinar indah dan terang di kegelapan malam. Aku sudah aktif organisasi dan selalu rangking 1 sejak SD-S2. Aku juga banyak meraih kejuaraan di bidang olahraga, seni, akademik dan keahlian.
           Tapi berbeda sekali dengan anak2ku mereka cenderung suka bermain, hura2 dan santai2. Sampai usia SMU sekarang saja mereka makin malas dan suka membuang2 waktu dengan mubadir. Bermain dan santai. Aku sangat prihatin dengan kondisi ini, karena saat aku seusia mereka aku sedang mekar2nya, menjadi remaja yang penuh prestasi. Meraih berbagai kejuaraan dan keistimewaan. Aku juga sudah menjadi Da'i remaja yang disegani dan diidolakan masyarakat.
             Orangtua, guru, lingkungan dan masyaakatku sangat mengagumiku. Meski saat itu perasaanku sangat rendah hati. merasa tak bisa apa2 dan tak punya apa2. 
              Saat ini hamba sangat khawatir, khawatir pada diri sendiri yang makin jauh dariMu dan khawatir pada masa depan iman dan taqwa anak2ku yang tampak tak ingin meraih taqwa lebih dalam. Aku merasa maikn jauh dariMu semenjak menjadi pejabat akademik di IAIIG Cilacap. Perlahan tapi pasti waktuku habis untuk mengurusi urusan duniawi, akademik dan pelayanan. Tepatnya mulai tahun  september 2009
               Padahal pada tahun 2006 aku sudah mencapai derajat, mahabbah Ilahiyah dan ma'rifat billah. Kini aku merasa makin terpuruk jatuh ke lembah yang hina dan dalam. Aku bukan hanya kurang siillah ilalloh bidzauq tetapi aku juga tekadang terjebak harta subhat. Sengaja atau tidak semunya begitu terasa dan sulit menghindar. Bahkan aku merasa sengaja dan tahu bahwa aku salah langkah. Padahal sejak kanak2 aku sudah sangat menjaga diri dari semua larangan Mu dan harta haram. Pernah waktu kanak2 ibuku menyuruh aku makan daging codot karena masih kecil dan tak tega membuang pemberian tetangga tapi aku tidak mau karena aku tahu codot haram meski waktu itu usiaku baru 7 tahun. 
             Aku juga menolak jadi PNS karena menghindari harta haram. Aku juga tak mau disentuh pacarku, karena menjaga kesucian. Meski hanya sekedar gandeng tangan, padahal kami telah berpacaran 5 tahun. Aku hanya suka ibadah dan riyadhoh.
              Tapi semua itu tinggal kebanggan masa lalu. Karena aku saat ini merasa sangat kotor. Malas ibadah, suka kemudahan, tak begitu peduli pada rsiko haram dan halalnya harta, jauh dari riyadhoh....Ya, Robb, dipenghujung ramdahan tahun ini hamba hannya memohon satu hal padaMu tolong kabulkan dengan ridho dan kasihMu. Hamba hanya memohon padaMu jadikan aku dan keluargaku orang2 yang selamat fiddin wa dunya wal akhirat, selalu dekat denganMu kapanpun waktunya. Amin, ya Robbal 'alamin.
                 

Jumat, 26 Juli 2013

Jalan Keselamatan

Keselamatan dapat di capai melalui 3 cara :
1. Senantiasa bertaqwa baik ketika sendirian/ sepi maupun saat sedang ramai/ banyak orang
2. Senantiasa bersikap sedang baik ketika kaya ataupun miskin
3. Bersikap sedang saat marah maupun ketika sdang ridhlo


3 HAL YANG MENJADI SEBAB MEMPEROLEH KEDUDUKAN TINGGI DI AKHIRAT :
1. Membudayakan ucapan salam
2. Memberi makan kepada orang yang lapar dan tamu
3. Sholat tahajud ditengah malam ketika orang lain sedang  tidur lelap
3 HAL YANG DAPAT MENGHAPUSKAN DOSA :
1. Menyempurnakan wudlu disaat udara sangat dingin
2. Melangkahkan kaki menuju sholat berjamaah
3. Menunggu sholat selanjutnya, setelah melaksanakan sholat
 



Sabtu, 20 Juli 2013

Fadhlilah Shalat Tarwih

Terjemah bebas dari kitab Durrotun Nasihin halaman 18-19 :
Dari sahabat Ali karomallohu wajhah, Rosululloh saw ditanya tentang Fadhilah Shalat Tarwih di bulan Ramadhan, Beliau menjawab :
1. Pada malam pertama dibebaskan dari dosa sebagaimana ketika baru lahir
2. Pada malam kedua diampuni dosanya dan dosa kedua orangtuanya apabila mereka mu'min
3. Pada malam ketiga, ada Malaikat yg memanggil2 : beramallah ! maka Alloh akan mengampuni dosa yang 
    yang telah lalu
4. Malam ke 4 diberi pahala sebgaimana membaca kitab Taurat, Zabur, Injiln dan al-Qur'an
5. Pada malam ke 5 akan diberi pahala bagaikan orang yang shalat di Masjil Haram, masjid Nabawi dan 
    Masjidil Aqsho
6. Tarwih malam ke 6 semua batu dan tanah / batu padas memohonkan ampun pada Alloh SWT
7. Pada malam ke 7 diberi pahala bagaikan ketemu nabi Musa as dan menolong dari Fir'aun dan Haman
8. Pada malam ke 8 akan diberi pemberian sebagaimana yg diberikan kepada nabi Ibrahim as
9. Tarwih pada malam ke 9 bagai ibadahnya nabi Muhammad SAW
10. Tarwih pada malam ke 10 akan diberi rizki yg lebih baik dari kebaikan dunia dan akhirat
11. Pada malam ke 11 kelak  meninggalnhya bagai tak punya dosa sebagaimana pertama lahir kedunia
12. Tarwih malam ke 12 kelak bila datang pada hari kiamat dengan wajah bercahaya bagai malam bulan 
       purnama
13. Malam ke 13, kelak datang di hari kiamat dalam keadaan aman dari kejelekan
14. Malam ke 14 Malaikat datang bersaksi bahwa kita shalat tarwih dan tak akan dihisab oleh Alloh ta'ala 
     pada hari dihisabnya manusia
15. Malam ke15 semua Malaikat penghuni 'arsy dan Kursy bersholawat untuk orang yg tarwih
16. Malam ke 16 Alloh mencatat sebagai orang yg selamat dari neraka dan selamat di syurga
17. Pada malam ke 17 mendapat pahala bagai pahala para Nabi
18. Malam ke 18 Malaikat memanggil dengan mengatakan : Allo ridhlo padamu dan kedua orangtuamu
19. Malam ke 19akan diangkat derajatnya ke syurga firdaus
20. Malam ke 20 akan beri pahala bagai pahala Syuhada dan Sholihin
21. Malam ke 21 akanbangunkan rumah dari cahaya di syurga kelak
22. Malam ke 22  dibangunkan kota di syurga
23. Malam ke 22 akan datang hari kiamat dengan aman dari prihatin dan susah
24. Malam ke 24 makbul doanya bagai doa 40 orang mukmin yg mustajabah
25. Malam ke 25 di bebaskan darisiksa kubur
26. Malam ke 26 dimulyakan dengan pahala 40 tahun yg sempurna
27. Malam ke 27 akan dibalas pada hari kiamat menyebrang Shirothol mustaqim bagai kilat yang menyam
      bar
28. Malam ke 28 akan ditinggikan derajatnya samapai 1000 derajat di syurga
29. Malam ke 29 akan diberi pahala 1000 hajat yang makbul
30. Malam ke 30 Alloh SWT berkata : " Wahai hambaku makanlah buah2an syurga, mandilah di bengawan 
      Salsabila, minimlah di telaga Kaustar, Aku Tuhanmu dan kamu hambaKu. "
Subhanalloh... semoga kita termasuk orang2 yang bisa beribadah tarwih dan mendapatkan fadhilah2nya. Amin. Wallohu A'lam.

Jumat, 19 Juli 2013

Kecewa ( sensitif / manusia )

                Malam ini hatiku sedang sangat sedih karena anak2ku bersimpang jalan denganku. Mereka lebih memilih " duniawi " daripada " qana'ah " . Lebih memilih hidup mewah daripada apa adanya. Lebih suka santai-santai membuang waktu daripada sibuk  menyiapkan bekal akhirat. Lebih suka makan enak dan berpakaian bagus daripada seadanya dan sederhana. Tetapi itu semua bukan semata kesalahan anak2ku. Lingkungan zaman sekarang yang cenderung " hedonisme " dan hidup " instan " juga salah satu penyebab mereka begitu. Terlebih lagi nenek dan tante/ om2nya yang bergaya '" semaunya " serta jiwa yang tak begitu peduli pada " arti hidup ini  " juga menjadi " pemicu "  yang mmepengaruhi jalan hidup anak-anakku.
                Sungguh aku tak suka pada keadaan ini. Sejak kecil aku memang tidak sejalan dengan ibuku, yang orang awam, hidup hanya mengalir, lahir-hidup-kerja- dan mati. Beliau tak pernah " ingin "  menjadi manusia yang lebih tinggi kualitas 'derajat iman, taqwa dan kehambaannya', benar-benar awam dan sederhana. Berbeda dengan ayahku, yang mendidikku dengan ' nilai-nilai tingkat tinggi " dalam hidup. Baik hidup sebagai indiidu sebagai hamba Alloh maupun sebagai makhluk sosial yang senantiasa berhubungan dengan makhluk lain.
                 Ayahku menagjarkan padaku "  yang paling penting dalam hidup adalah mempersiapkan diri untuk akhirat, karena dunia ini hanya tempat mencari bekal akhirat, kita harus menggunakan apapun yang kita punya dan apapun kegiatan kita sebagai 'wasilah ' bekal akhirat . Meskipun dalam kenyataanya ayahku lebih condong pada kegiatan sosial dari pada ketahidan, lebih banyak berperan kegiatan 'anfa;u linnas daripada 'mahabbah Ilahiyah '.
                   Berbeda dengan ayahku, aku lebih memilih 'mahabbah Ilahiyah daripada sibuk kegiatan sosial ' insaniyah. Karena aku sangat terobsesi dengan cerita-cerita 'sufi ' dan 'waliyulloh '. Aku lebih cenderung 'sibuk ' mensucikan diri dan tafakur akhirat daripada mengurus masyarakat dan dunia. Meskipun sejak masih anak-anak aku termasuk peempuan yang berperan aktif dalam rganisasi sosial, keagamaan dan politik.Tapi kecenderunganku akan ukhrowi lebih dominan. Apalagi di usikau yang sudah 44 tahun ini.
                 Kecenderunganku bukanlah terjadi tiba2, begitu saja melainkan melalui proses yang panjang dan berliku. Sejak kecil aku tidak boleh keluar rumah, bermain dengan teman sebayaku oleh ayahku. Bahkan tertawapun aku dibatasi. Kata ayahku tertawa tidak boleh keras-keras dan menampakkan gigi. Aku tidak boleh bersendau gurau karena kata ayahku sendau gurau bisa mendatangkan keburukan  dan musibah. Aku hanya boleh sekolah dan ngaji, membantu pekerjaan rumah tangga ibuku. Jadilah aku pribadi yang serius, disiplin dan introvet. 
                Masa kecil ku berlalu tanpa tawa dan canda, masa remajaku habis dengan menuntut ilmu dan membantu orangttua. Sampai akhirnya aku sangat canggung dalam hubungan sosial dengan manusia lainya. Aku bingung bagaimana cara bercerita pada teman, aku juga tak suka berkata-kata karena menyiksa dan menyebalkan. Teman curhatku hanyalah Alloh SWT dalam qiyamulail. Diskusi dan bahan pertimbnganku hanya ayat-ayat al-qur'an. Penghibur rasa kecewa, sakit hati dan protesku hanya dzikir dan mengadu kepada Alloh.Sampai akhirnya menikah, itupun dengan orang yang tak kucintai, karena dijodohkan. Karena aku tunduk pada perintah agama, bahwa menikah adalah sebagian dari ibadah, harus memilih agamanya yang paling utama, dan untuk tujuan berjuang bersama menyebarkan Islam.
                Maka aku hanya pernah berhubungan/ berpacaran denga seorang anak Kyai pengasuh pondok pesantren terbesar di wilayah Kesugihan Cilacap. Karena dia menawarkan menikah sejak baru kenal seminggu, jadi kuanggap serius dan tepat untuk tujuan pernikahan sesuai Islam dan ta'aruf tanpa bermaksiatan. Tapi sayangnya dia memiliki 'kalainan ' sebagai orang kebanyakan, maka kami berpisah, kami sama2 menikah karena dijodohkan.
                Pernikahan tanpa cinta ternyata sangat berat terasa. Hampa bagai gelas kosong yang merindukan air. Kering bagai ranting dari pohon yang mati, gersang bagai padang pasir yang tak berpohon. Tapi tetap kujalani karena Islam menagjarkan , ' cerai adalah perbuatan halal yang sangat dimurkai Alloh'. Disamping itu Islam juga mengajarkan ' Cinta yang tertinggi dan total  serta yang paling diutamakan adalah cinta kepada Alloh, baru untuk Rosululloh dan Islam, agama dan seterusnya kemudian baru  yang kesekian adalah untuk suami dan keluarga. Benar atau tidak, inilah yang kupahami dari yang kudengar selama ini. Maka aku tak peduli pada cintaku, aku hanya sibuk mencari cinta Alloh SWT.
              Dan aku telah berhasil mendapatkanya, aku begitu, dicintai Alloh. Sejak kecil aku selalu diberi jalan yang lurus, tidak suka bermaksiat .Amin. Bahkan ketika aku 'sedikit' saja berbuat tidak baik langsung diabalas karena cintaNya kepadaku agar tak di balas di akhirat dengan yang lebih dahsyat. Juga agar aku tak terlena berkubang dalam kegelapan. Bahkan hal yang sangat sepele bagi oarng lain, bagiku menjadi sangat besar, misal; hanya menerima harta subhat, aku sudah gelisah tak terkira dan dihujat masyarakat dengan sangat. Hanya berguman dalam hati tentang kejelekan orang lain, langsung terbalas. dll.
               Anak2ku lahir bukan buah cinta, tapi  hanya karena 'pengabdian dan memenuhi  kewajiban sebagai istri. Lebih fatal lagi ternyata suamiku, berkarakter sadis, temparamental, egois dan cuaek. Tak punya kasih sayang pada anak dan istri. Hidup hannya mengalir, sibuk dengan dirinya sendiri. Makan, tidur, shalat dan seks. Jadilah anaku sasaran sifatnya, yang suka main tangan dan pemarah. Maka mereka menjadi pribadi yang mirip ayahnya, pemarah, egois, cuek dan semaunya.
                    Hatiku kecewa, sedih , prihatin dan bingung. Bagaimana cara mendidik anak2ku supaya menjadi pribadi yang tangguh, penuh kasih sayang, bertanggung jawab dan penuh perhatian ? Apalagi sampai anak2 usia dewasa karakter ayahnya tidak berubah. Tragisnya malah orangtua ku ( nenek anak2ku dan adik2ku / om dan tante anak2ku ) malah menjadi prokator, bukan memeberi pengertian pada anak2ku akan maksud baik didikan orangtuanya, malah hanya selalu menyalahkanku dan memarahiku di depan mereka. Aku dianggap sama dengan suamiku, jahat dan galak pada anak. Jadilah anak2ku lari meniggalkan ku memilih nenek dan tantenya yang 'unjuk kebaikan ' di depan mereka.
                 Aku hanya berharap, secepatnya anak-anaku menyadari, bahwa orangtua adalah yang paling berjasa padanya, sumber kasih sayang yang tak ada tandingangnya, penopang biaya yang tak bisa dihitung, sehingga mereka akan menjadi anak-anak yang paling hormat dan kasih pada orangtuanya. Terutama ibunya, yang mengandung lebih dari 9 bulan, mengurus dengan penuh kasih sejak kecil sampai mati, dan bekerja tanpa kenel lelah membiayai kebutuhanya. 
                 Akhirnya aku akanmengambil ' jalan ikhlas '. Tak akan berharap anak2ku menjadi' penghibur hatiku' karena akau takut sampai waktuku habis aku tak pernah mendapatkanya. Apalagi balasan akau tak pernah mengharapkanya sama sekali. Aku hanya berharap, anak-anakku memilih ' jalan Taqwa' Amin. Apalagi aku saat saat ini teringat nasehat Wali Yunan, ' Lain syakartum, fad fa' ilaihi " ( Apabila aku bersyukur kepada Alloh, maka tinggalkanlah dunia " ). Anak juga dunia maka aku juga akan meninggalkanya. Bukan meninggalkan tanpa tanggung jawab. Aku tetap seperti biasanya, mengasihi mereka, membiyai mereka, berkrban untuk mereka, mendidik, mendoakan mereka. Tapi aku tak akan berharap dan mengharapkan apa2 dari mereka. Karena mereka hanya dunia, mereka hanya makhluk, mereka hanya manusia biasa.
Biarlah aku hanya berharap kasih sayangNya. 
Biarlah hanya Dia penghibur hatiku
Biarlah hanya Dia yang mengerti hatiku
Biarlah hanya Dia tujuan hidupku
Biarlah hanya Dia teman candaku
Biarlah hanya Dia harapanku
Biarlah hanya Dia teman sepiku
Biarlah hanya Dia yang mengerti kerinduanku
                 Cepatlah sadar anak-anaku..... Sebelum kalian menyesal karena ibu telah tiada .....
                 Utamakan ibu bapakmu daripada orang lain siapapun dia orangnya....
                 Karena tak ada orang yang lebih kasih dan lebih banyak berkorban melebihi ibu bapakmu....