Translate

Senin, 25 Agustus 2014

Indahnya Nikmat dan KaruniaMU ya Alloh


        


       





















         Entah sudah berapa banyak tulisanku di blogger ini yang menggambarkan isi hati dan kerinduan2ku pada Alloh SWT. Memang blogger ini ku beri judul 'kerinduanku' maksudnya adalah kerinduan2 yang kurasakan dalam hidupku terutama yang terkait dengan Alloh SWT dan mahabbah Ilahiyah. Jadi bukan kerinduan pada seorang kekasih atau makhluk apapun. Yang kurindukan adalah Alloh SWT dengan segenap Dzat dan sifatNya yang tegambar dalam kejadian2 dan peristiwa2 dalam hidupku.
        Saat ini setelah sekian tahun aku merasa ditinggalkan dan begitu jauh dari Alloh SWT, aku sedang menyadari betapa luas dan tak terbatasnya nikmat dan karunia Alloh SWT kepadaku dan keluargaku. Beberapa tahun lamanya tepatnya setelah 'baiat toriqoh qodiriyah naqsabandiyah, tepatnya dari tahun 2009- 2014 aku merasa begitu jauh dariNya. Aku merasa ditinggalkan olehNya. Aku tak bisa lagi khusuk sholat dan dzikir padaNya. Padahal pada tahun 2006-2009 aku telah mencapai maqom mahabbah Ilahiyah yang sangat dahsyat, syahdu dan indah setelah mengikuti pelatihan sholat khusuk oleh Ustadz Abu Sangkan.
        Aku sendiri ragu dan bingung , mengapa begitu ? Bukankah toriqoh adalah jalan menuju kedekatan kepada Alloh SWT dan kehusu'an beribadah ? Mengapa justru sebaliknya yang kualami ? Atau karena bertepatan dengan itu juga aku diangkat menjadi pejabat Struktural di tempatku mengabdi sehingga aku disibukkan oleh urusan duniawi dan melupakan Alloh SWT ? Entahlah aku tak tahu kepastian kebenarannya. Yang jelas beberapa bulan setelah aku 'setengah gila' karena kehilangan mahabbah Ilahiyah wa sillah ilalloh bidzauq ( cinta kepada Alloh dengan selalu berhubungan dengan perasaan rindu yg indah ), secara kebetulan ada acara temu alumni dan halaqoh pelatihan sholat khusuk oleh ustadz Abu Sangkan, aku merasa heran saat tutorial untuk khusuk dari Ustadz Abu Sangkan dilaksanakan aku malah merasa ada yang mengganjal bagai batu besar di dada dan tidak bisa khusuk sama sekali. Padahal dulu sebelum baiat toriqoh aku begitu indah mahabbah ilalloh bidzauq. Ketika hal ini kutanyakan pada Ustadz Abu Sangkan beliau menjawab " lha,iya wong sampean sudah sampai dipuncak malah kembali turun ke tingkat paling bawah, ya sulit lagi harus, menapaki tangga demi tangga lagi."
        Benarkah jawabanUstadz Abu Sangkan ? Aku percaya pada Beliau, aku sungguh sangat meneyesal baiat toriqoh tersebut. Aku jadi orang awam yang sangat naif, lagi. Aku jadi mudah marah, aku juga memiliki perasaan2 buruk yang dimiliki oleh orang awam seperti ; benci, sakit hati, su'udhon dll. Padahal setelah pelatihan sholat khusuk dan belum baiat toriqoh ini yang ada dalam hatiku hanya rasa kasih sayang untuk semua makhluk, baik yang baik atau yang jahat, aku hanya mengasihi semuanya, aku tidak pernah marah, sakit hati dan benci pada apapun. 
       Tetapi aku sudah terlanjur kehilangan mahabbah Ilahiyah dan baiat dengan syahadat dan sholawat sebagai awalnya, maka akupun tidak dapat meninggalkan toriqoh ini, karena aku merasa telah bersumpah atas nama Alloh SWT dan sholawat kepada Rosululloh SAW. Maka tetap kujalani sampai saat ini, meski aku sekarang merasa sangat naif, direndahkan dan merasa rendah dan diabaikan dihadapan manusia apalagi di sisiNya.
     Saat ini aku tidak lagi pusing dengan maqomku, biarlah aku memang naif di mata manusia dan dalam pandangan Alloh SWT. Aku hanya memohon pada Alloh agar aku dan keturunanku jangan menjadi orang yang naif dan tersisih di akhirat kelak, karena tersisih dan naif di dunia saja sangat menyakitkan, maka aku mohon agar aku dan keturunaku termasuk orang2 yang mulia dan dimuliakn disisNya kelak, aamiin.
      Setelah aku merenung ternyata memang aku adalah hamba yang sangat naif, tidak pernah mensyukuri nikmat dan karuniaNya yang tiada tara. bahkan sering mengkufurinya. Astaghfirullohal 'Adzim, innalloha Ghofuru Rohiim....
        Betapa tidak, sejak kecil aku dikaruniai tubuh yang indah, wajah cantik dan otak yang cerdas dengan berbagai talenta yang kumiliki. Aku selalu menjadi juara 1 dan unggul dalam prestasi dari Sekolah Dasar sampai saat ini. Masya Alloh...
          Saat menikah aku juga dikaruniai suami yang nrimo, ganteng dan 'alim. Meski aku juga sagat kecewa dengan karakternya yang egois, sadis, temperamental dan tidak bertangung jawab pada keluarga dan ekonomi rumah tangga.
       Aku juga dikaruniai anak2 yang ganteng2, cantik, sehat dan semuanya cerdas2. Aku juga tidak pernah kekurangan, meski suamiku tidak bekerja dari awal menikah sampai saat ini. Karena aku sudah menjadi Da'i dan Dosen sejak remaja. Subhanalloh walhamdulillah wala Ilaha illallohu Allohu Akbar. KaruniaNya sungguh sempurna dan tiada batas.
        Bahkan tentang masalah sex pun aku dikaruniai kekuatan yang sangat dahsyat melebihi para wanita pada umumnya. Aku bisa kuat ratusan kali orgasme dalam berhubungan suami istri. Tetapi aku juga dikaruniai ilmu, iman dan sabar sehingga bila aku tidak puas dalam berhubungan intim, aku tetap sabar, tidak selingkuh, cerai atau mengeluh, aku hanya diam menerima dan terkadang sedikit mengutarakan kekecewaanku pada suami apabila tidak sekalipun aku orgasme dalam berhubungan intim. Tetapi bila sekali saja orgasme aku tidak mengeluh, meski kekuatanku sebenarnya ratusan kali. Aku juga tidak pernah menuntut suami untuk mencari jalan 'kekuatan' sexnya.
         Aku juga dikaruniai kebijakan, kesabaran dan pemikiran yang luar biasa oleh Alloh SWT untuk selalu membimbing anak2ku, umat, mahasiswa dan orang2 disekitarku dengan inovasi, dan problem solving yang jitu. Subhanalloh, semoga ini bukan takabur melainkan pengakuan akan karuniaNya kepadaku.
      Alhamdulillahi Robbil 'alamiin....begitu besar nikmat dan karuniaMu padaku dan keturunku. Bimbinglah hamba untuk mensyukuri dan menggunakannya untuk kemaslahatan seluruh alam. Jangan jadikan kami orang2 yang kufur. Aamiin. Sekarang setelah genap 5 tahun aku pari purna dari tugas2 akademik di IAIIG dan kembali menjadi Dosen biasa aku betul2 menikmatinya, aku merasa bebas dari rutinitas tugas  dan perintah atasan yang membelenggu ghiroh Ilahiyah dan jihad fi sabilillah ku meski tiap kali aku bekerja dan melaksakan tugas akademik kuniati untuk beribadah dan berjihad lillahi Ta'ala. Tetapi kebebasan untuk menikmati waktu 'bercengkrama 'denganNya sangat terbatas.
     Semoga ini adalah jalan yang terbaik dan terindah yang Kau siapkan untukku dan keturunaku sampai aku menemuiMu ya Robb....Jangan biarkan aku terlempar dalam jurang kenaifan dan kefakiran serta kesesatan di mata manusia dan di sisiMu ya Robb, aamiin. 
       Apakah tahun 2009-2014 aku sedang dalam maqom 'abd . Sehingga aku fakir dan naif ?Dan tahun 2014 ini aku masuk pada maqom syukur dan tawakal ?  Alhamdulillah ya Robb....aku telah mengalami berbagai maqom spiritual dan berlimpah nikmat dan karuniaMU. Subhanalloh...bimbing hamba dan keturunan hamba ila yaumil akhir, aamiin.
Cilacap, 25 Agustus 2014 m/ 27 syawal 1435 h
           

Tidak ada komentar: