Translate

Jumat, 01 Agustus 2014

DHOLIM

Hasil gambar untuk gambar langit cerah
              Kurang lebih 3 minggu lalu aku bermimpi melihat 2 ekor ular piton besar  yang satu hadapanya ada seekor tikus dan yang satu lagi di depannya ada seekor katak  di langit cerah tetapi mereka hanya diam tenang, tidak memakan dua hewan mangsanya tersebut. Aku terbangun dengan rasa heran, mengapa aku bermimpi seperti itu dan apa arti mimpiku ? Padahal aku hanya tertidur beberapa menit setelah qiyamul lail.
        Lalu aku mencari tafsir mimpiku dalam internet. Kutemukan beberapa penafsiran. Ada yang mengatakan aku akan mendapatakan hdup yang mapan, ada pula yang menafsirkan aku sedang terancam oleh seseorang yang akan mejatuhkan karir dan pekerjaanku. Entah yang benar yang mana, aku sendiri lebih memilih tafsir yang positif sebagai memotivasi dan menghilangkan rasa kawatir akan sesuatu.
           Beberapa hari kemudian tepatnya sabtu wage 19 juli 2014/ 21 romadhon 1435 H jam 12.00 siang bersamaan dengan adzan dhuhur ayahku yang mengendarai mobilku yang baru 7 bulan ku beli dan ku bayar pajaknya kecelakaan tunggal menabrak pohon palem di jalan raya Pekuncen kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. Penumpang yang berjumlah 9 orang dengan driver nya ; ayahku dinyatakan 1 orang meninggal dunia, 4 orang patah tulang, dan 1 orang gagar otak ringan ( ayahku ), 3 anak2 luka ringan. Innalilallahi wa inna Ilaihi roji'un........
               Setelah kejadian tersebut aku tafakur  dan muhasabah, mengapa mereka mengalami musibah ini ? Apakah karena aku memakan harta haram sehingga diambil oleh Alloh SWT dengan merusak mobilku ? Karena malam hari sebelum kejadian aku munajat mohon ampunan Alloh SWT dan dibersihkan dari harta yang haram. Tetapi aku membeli mobil dengan uang halal gaji 1 tahun penuh, aku juga berniat baik dengan mobil yang ku beli aku ingin menolong orang2 yang membutuhkan pertolongan, seperti orang sakit, wanita yang hendak melahirkan, jamaah yang hendak mengaji yang membutuhkan kendaraan dan lain2. Termasuk kali ini mobil ku dipinjam ayah untuk mengantar saudaranya yang dari Kalimantan hendak bersilaturahmi. Disamping itu uang yang kugunakan untuk membeli mobilku juga sudah dikeluarkan zakatnya. Apakah ada zakat yang tidak diterima ? Karena kebodohanku ada sebagian zakat yang kuberikan pada ibu mertuaku. Beberapa hari sebelum kecelakaan aku baru sadar kalau ibu mertua bukan termasuk mustahik  ( orang yang berhak menerima zakatku ) karena orangtua adalah tanggungan anaknya. Tetapi kemudian aku ber-ijtihad bahwa Alloh memaafkan kebodohanku dan ibu mertuaku belum menjadi  tanggunganku karena beliau masih sehat dan mampu mencari nafkah, sehingga zakatnya tidak kuulangi. Jadi mungkin karena hal inilah mobilku rusak parah. Tetapi aku juga 'protes ' pada Alloh mengapa hanya salah menasarufkan zakat dan hanya beberapa rupiah ( kuarng lebih 200 ribu yang salah sasaran ) dan sudah mohon halanya pada Alloh SWT, harus dibayar dengan kerusakan sampai kurang lebih 15 juta ? Mungkin tanpa sengaja aku pernah menerima uang tidak halal yang bukan hakku......
          Aku juga menganalisa, mungkin bukan aku sumber penyebab musibah ini tetapi, penumpang yang berasal dari Kalimantan, mungkin mereka selama ini telah memakan harta haram atau tidak pernah membayar zakat padahal mereka termasuk orang yang mampu. Entahlah.....aku tidak tahu kehidupan mereka sehari2, aku tidak boleh su'udhon, aku hanya sedang menganalisa kemungkinan penyebab musibah ini. 
          Adik2ku berpikir dan menuduh aku membeli mobil denagn uang haram tapi aku sama seklai tidak terganggu atau marah dengan prasangka mereka, aku hanya menjeleskan pada ibuku sesuai kenyataanya, bahwa uangku halal , gaji 1 tahun, mobilnya juga sudah disyukuri dan dengan niat baik saat mau membelinya. Yang menyakitkan adalah sikap 3 adikku yang menyukuri ku dengan menuduhku suka berbohong, berpura2 miskin tapi bisa beli mobil, sehingga aku kecelakaan. Padahal memang aku selalu bingung dengan keuangan operasional rumah tangga. Aku bisa beli karena uang 1 th gaji di rapel sehingga tanpa sengaja kumpul dan juga perasaan 'rikuh' pada adik2ku dan orang2 yang sering kumintai tolong 1 tahun sekali untuk mengantar anak2  ke stasiun saat berangkat menuntut ilmu.
             Kemudian aku bertanya pada diriku sendiri, mengapa ayahku yang sedang nyetir saat kecelakaan, apa dosa ayah ? Seperti kebiasan sejak anak2, aku kemudian menyampaikan pertanyaan2ku kepada al-Qur'an, aku tadarus untuk mencari jawabannya dalam al-Qur'an. Dalam tadarus kutemukan jawaban yang tersimpul dalam kalimat wa jahaduu fi sabilillahi maghfirotun wa rohmatun. Maka aku menyimpulkan musibah ini terjadi adalah karena kasih sayang Alloh SWT pada ayahku yang hidupnya senantiasa berjuang demi penyebaran ajaran Islam dan pengampunan atas dosa2 beliau. 
         Kemudian pada penghujung ramadhan tepatnya 1 minggu setelah kecelakaan sabtu legi 26 juli 2014/ 28 ramadahan 1435 H aku mendapat kabar dari teman kerjaku bahwa di IAIIG terjadi permpingan karena 1 Institut berubah hanya menjadi 1 fakultas yang marger ke UNUGHA. Aku adalah salah satu orang yang diberhentikan dengan hormat karena tidak ada jabatan untuk atasanku.
          Aku  sangat senang mendengar berita tersebut dan langsung mengucap syukur kepada Alloh,"  Alhamdulillah ya Alloh semoga ini adalah jalan keselamatan dan keberkahan bagiku, keluargaku dan jihadku, aamiin". Karena selema menjadi pejabat di IAIIG aku merasa sangat naif, penuh dosa berselisih dengan pejabat lainnya, aku juga sering ditawari unutk bertindak kolusi, dan aku juga terpaksa banyak merekayasa dokumen atau kenyataan demi kepentingan lembaga. Aku juga tidak bisa bebas berdakwah dan berjihad di tempat lain karena waktuku diminta penuh 6 jam hari kerja dari jam 08.00 - 16.00 dengan gaji di bawah UMR. Aku tidak bisa mebayangkan bagaimana nasibku di akhirat kelak bila aku sampai mati menjadi pejabat. Na'udzubillah ....
             Tetapi ketika aku di sms untuk tetap bersedia membantu atasku yang dulu adalah mahasiswaku aku jadi menyampaikan pendapatku. Bahwa aku tidak setuju dengan kerusakan manajemen di IAIIG. Sejak awal aku memang tidak pernah mau menjabat apapun karena niatku di sana hanya untuk berjuang bukan untuk mencari nafkah apalagi meraih jabatan tertentu. Hanya saja aku sangat 'risi' ketika tahu kenyataanya bahwa di sini hanya bertindak berdasarkan nasab. Semua personil pengelola dan Dosen hanya dari keluarga Yayasan. Tidak peduli mereka punya kompetensi tau tidak, tidak peduli ijazahnya memenuhi standar atau tidak yang penting kalau keluarga pasti menjabat. Bahkan sampai saat ini rektornya S1, Dekannya baru lu2s kuliah, sedangkan Dosen2 diluar keluarga yang bertitel S2 dan berkualitas bagus hanya dijadikan tenaga honorer yang dihargai dengan tranport seikhlasnya, padahal sudah mengabdi 21 th lebih. Jangankan ada promosi jabatan, mengangkat pejabat / Dosen saja tidak pernah bermusyawarah, bahkan memberhentikan saja seenaknya. Tanpa aturan dan penjelasan, bukan juga karena kesalahan, melainkan hanya karena akan diganti dengan orang baru yang keluarga Yayasan yang baru lulus dan belum punya pekerjaan. Bukankah ini sangat naif untuk perilaku Ulama ? Mana keadilan dan kebijaksaaan yang seharusnya mereka dahulukan selaku tokoh agama ? Bukankan memberhentikan dan mengangkat pejabat harus ada alasanya dan sesuai aturan yang berlaku ? Sungguh pelanggaran etika profesi yang mengenaskan. Bukankah ini kedholiman ?
         Terlepas dari IAIIG aku sendiri mencoba menghubungkan dengen mimpiku melihat 2 ekor ular piton besar di langit yang diam dan tenang menghadap mangsanya. Apakah ini tafsir dari 2 kejadian yang menimpaku ? Rusaknya mobil akibat kecelakaan ayahku dan berhentinya aku dari jabatanku ? Entahlah...
Karena aku juga mendapat kabar baik dari 3000 pendaftar beasiswa S3 di KEMENAG RI dan entah berapa jumlah se-DIKTIS  dan se- Indonesia , aku termasuk yang lulus administrasi yang hanya 48 orang dari 135 yang di IAIN Walisongo Semarang. Juga aku sedang mencari informasi Dosen PNS. Apakah tafsir mimpiku justru berarti positif yaitu aku akan mendapat 2 kesuksesan ; meraih gelar Doktor dan menjadi PNS ? 
         Ya Alloh ya 'Alim,yang maha tahu segala sesuatu, aku berlindung dari keburukan dan kenaifan, hamba juga memohon keselamatan dan kebaikan dariMU. Hamba juga mohon dijauhkan dari segala cobaan dan musibah fiddin wa dunya wal akhirah. Hamba mohon keselamatan, kemulaiaan dan kebahagiaan fiddini wa dunya wal akhirah, bagi hamba dan semua keturunan hamba ila yaumil akhir. Aamiin ya Mujiba Saailiin.
Cilacap, Sabtu pon 2 agustus 2014/ 6 syawal 1435 H.

Tidak ada komentar: