Translate

Kamis, 09 April 2020

Renungan Nisfu Sya'ban

   

        Seumur hidup sebagai Muslimah baru tahun ini semua kebiasaan ibadah bersama dipending, semoga tidak selamanya begini, karena bila selamanya, berarti peradaban Muslim berubah, dari "rahmatan lil 'alamin" menjadi individualis, dari sosial empati menjadi keluarga dan kelompok, dari menyeluruh menjadi terpecah2, dll.
       Analisa sosial yang kupikir, bisa saja covid 19 memang dibudidayakan oleh negara2 tertentu yang hendak merubah peradaban Muslim yang sangat kuat persatuan dan kebersamaannya dalam kelompok besar menjadi terpecah, berkelompok, menjauh bahkan ke arah individualis, hingga akan lemah dengan sendirinya
Atau bisa jadi Covid 19 dibudidayakan oleh negara2 tertentu yang bertujuan supaya negara2 kecil terpuruk dan "mati" hingga mudah "dikuasai dan direbut" oleh negara2 pembuat Covid 19.
       Atau bahkan ini adalah Kehendak Alloh swt yang hendak "membersihkan" dunia dari para haji yg hanya berniat demi gengsi, umroh yg hanya karena ikut life style, jumat berkah yg hanya bersaing memberi lebih banyak, sholat jamaah, tarwih, sholat ied yg hanya ria, ingin beramai2 bersama,minta pengampunan instan setahun sekali, ikut pengajian hanya membuly teman, bergunjing dan namimah.
Atau bahkan 'awal kiamat'  sebagaimana sering disampaikan oleh para Dai panggung, lambat tapi pasti, bahkan bisa dibilang cepat sekali "tradisi2 ritual ibadah umat Muslim hilang" seketika seperti : sholat jamaah, sholat jumat, umroh yg merupakan pilar dan sendi Islam terkuat sudah musnah sudah 1 bulan ini, ini sisi negatifnya....
        Sisi positifnya : mungkin ke depan umat Muslim akan makin bijak dalam ibadah, lebih ikhlas, bukan karena niat lain, tidak hanya sekedar ikut rame2, tidak pamer saling bersaing lebih banyak, lebih bagus, lebih glamor, dll....
      Apapun yg akan terjadi selanjutnya, aku hanya berharap dan berdoa, "Ya Alloh...tolong jangan Kau biarkan Islam tenggelam, sinari dunia dengan Islam dan rahmati dunia dengan Islam, semoga setelah ini makin padat jamaah di masjid2, di Mekkah dan Madinah, serta syiar kembali membahana di seluruh dunia, aamiin...
Aku benar2 merasa sepi, hampa, sedih, merana dan gelisah karena kehilangan putra ke 3 ku, saat ini telah ikut dirasakan oleh seluruh dunia karena Korona. Tapi aku lebih sedih dan menderita bila Islam berubah, menjadi "sepi,jauh, dan terpisah" sesama umat...😭😭😭 

Tidak ada komentar: