Translate

Rabu, 30 November 2016

AYAHKU IDOLAKU SUAMI DAN ANAKKU COBAANKU

Hasil gambar untuk GAMBAR AYAH DAN ANAK2  Hasil gambar untuk gambar 3 remaja laki2

        Alhamdulillah....syukur yg tiada batas kepada Alloh SWT yang telah memberi segalanya padaku. Dan yang paling kusyukuri saat ini adalah aku terlahir dari ayah yang sangat sempurna sebagai ayah di mataku. 
          Ayah yang penuh tanggung jawab lahir batin, jasmani rohani, dunia akhirat. Beliau mencarai nafkah tanpa kenal lelah dari menjadi buruh tani, tukang kayu, tukang becak, bahkan sedot wc dan tukang sampah PEMDA pernah Beliau lakukan. 
           Tidak hanya itu Beliau juga figur ayah yang sangat perhatian pada ibadah dan pendidikan anaknya. Aku dididik agama dan umum serta kepribadian dengan sangat baik. Sehingga akupun tumbuh menjadi wanita yang lengkap dan pribadi yang tangguh.
         Sayangnya , anakku justru tidak demikian, sejak kecil menerima kekerasan fisik dan psikis dai ayahnya hingga anak2ku tumbuh menjadi anak yang keras dan tdk punya figur seorang ayah yang baik.
         Anak2ku tdk pernah dekat dengan ayahnya, tdk pernah dipeluk, disayang bahkan, perhatianpun tidak....sangat jauh....dengan ayahnya. Anak2ku sulit dikendalikan, seperti anak liar yang tidak mempunyai orangtua. Pergi -pulang seenaknya tidak pamit, bahkan menginap entah di mana. Padahal aku sudah menyekolahkan, dan mengirimnya nyantri di pesantren dari mulai lulus SD sampai lulus SMU
       Saat ini sedang dalam masa kuliah tapi tidak konsisten dan seenaknya, itupun selalu kupantau dan kupaksa demi masa depan yang jelas. Anak2ku hanya suka bermain / games dan berkumpul ramai2 dengan teman2nya tiap malam. Entah apa yang dilakukan. Aku hanya berdoa dan berusaha sekuat jiwa raga, bekerja untuk membiayai keluarga dan menangis tiap malam selama puluhan tahun ,mengkhawatirkan masa depan dan nasib anak-anak ku di akhirat kelak.
          Aku menikah tanpa cinta, dijodohkan karena aku memilih pemuda yang ilmu agamanya tinggi dan keturunannya bagus. Tapi sampai saat ini sudah 21 th menikah aku belum mencintai suamiku karena aku selalu merasa tidak cocok dengan karakternya yang ngawur, keras, egois, cuaek, temperamental dan kasar pada anak-anakku......
           Beratnya beban hati, pikiran dan perasaanku tdk ada yang tahu....
Yang jelas aku tdk pernah berpikir untuk bercerai karena bagiku Menikah adalah komitmen sampai mati kecuali bila aku diceraikan....
          Alhamdulillah.... sekarang suamiku agak berkurang temperamentalnya, sehingga anak2 tdk terlalu banyak menerima kekerasan fisik tetapi anak2ku malah jadi merasa "di atas angin" karena menganggap ayahnya tdk 'galak lagi.' Ternyata anak2ku sudah kecanduan game online sehingga malam begadang dengan teman2nya untuk nge-game dan paginya tidur sampai siang, sungguh budaya hidup yg tidak sehat dan merusak masa depan dunia akhirat. Masa Alloh...na'udzubillah. 
          Ya Tuhan....
Kupasrahkan nasib anak2ku pada kasih sayang dan ridhloMu...
Bimbinglah anak2ku menuju kasih dan ridhloMu........
Biarlah aku yang menanggung beban ini.....
Jadikan anak2ku golongan orang2 beriman, Muslim, ahli Ilmu, ahli kebaikan , ahli jihad, khusnul khotimah, dan ahli jannah...amiin

Tidak ada komentar: