Translate

Minggu, 16 Juni 2013

BIOGRAFI

              Nyai Dra.Tuti Munfaridah, M.S.I  lahir pada hari senin tgl 15 sya'ban atau 27 Oktober 1969 di desa Bojong kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap. Ayahnya adalah Kyai Edi Suwarto bin Yunus Muhammad Muhsin ( Madmusin ) dan ibunya yang bernama Nyai Salem binti Kartareja. Sebenarnya ayah dan ibunya berasal dari desa Mlipak kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap, tetapi karena ayahnya mengabdi menjadi pegawai pemerintah waktu itu di tugaskan sebagai mandor/ pengawas pembangunan jalan Kawunganten- Cilacap sampai memiliki 3 putra. Sehingga beliau di lahirkan di Bojong kawunganten sebagai anak pertama dari 5 bersaudara. Yaitu 1. Nyai Dra.Tuti Munfaridah, M.S.I ( Dosen & Da'i ) 2. Puji Waluyo, SE ( PNS/ Sekretaris Desa Nusawungu Cilacap ) 3. Teguh Prayitno, S.Ag ( Kaur Pemerintahan & P3N ) 4. Agus Priyono ( teknisi komputer & bisnis ) 5. Ida Maria, SE ( Pegawai Kantor pos Cilacap ).
                Sejak usia 5 th sampai sekolah kelas 1 Madrasah Diniyah Nyai Tuti Munfaridah ikut neneknya di desa Mlipak Kroya. Naik kelas 2 SD di ajak lagi ke Donan Cilacap sekolah di SDN O2 Serayu  ikut orangtuanya yang bekerja sebagai karyawan DPU ( Dinas Pekerjaan Umum ) sampai kelas 3 SD, kelas 4 dikirim lagi ke Mlipak  sekolah di SDN O1 Mlipak, kelas 4 catur wulan ke 4 pindah lagi ke Cilacap sekolah di SDN Sidanegara O5 samapai lulus. Kemudian melanjutkan di SMP N O4 Cilacap dan selanjutnya ke Madrasah Aliyah ( MAN ) Cilacap di desa Kalisabuk Kecamatan Kesugihan, karena tertarik pada agama. Selanjutnya meneruskan kuliah di IAIN Walisongo Semarang karena mendapat beasiswa Bupati dan Penelusuran Minat dan Bakat
 ( PMDK ) dari sekolah, karena sejak SD- S2 selalu rangking 1 di kelas. 
                   Pada tahun 1993 selesai kuliah langsung ditawari menjadi PNS di Kementerian Agama Cilacap sampai 3 tahun berturut2 karena sudah terkenal aktifis LSM NU sejak SD sampai sarjana selalu lulus terbaik, bahkan waktu itu nilainya tertingggi dari seluruh sarjana yang  terdaftar calon PNS di Kemenag  sekabupaten Cilacap dan ayahnya juga aktifis Organisasi keagamaan ( NU ). Tapi tawaran tersebut vdi tolak karena itba' Ulama yang memberi tausiyah kalau jadi PNS banyak madharatnya. Tawaran kerja berdatangan ke rumah, antara lain dari Yayasan Bumi Asih ditawari untuk menjadi Konsultan juga di tolak. Termasuk dari Institut Agama Islam Imam Ghazali ( IAIIG ) Cilacap juga ditawari menjadi Dosen dan Pembantu Dekan 
( PUDEK ) Fakultas Dakwah. Semua ditolak dengan tekad akan mendirikan Lembaga pendidikan sendiri sebagai media berjuang li'i'lai kalimatillah yang berupa Pesantren dan Madrasah2 Diniyah serta sekolah2 dan Perguruan Tinggi di bawah naungan Pesantren.
               Maka pada tahun 1993 itu pula mendirikan Taman Pendidikan al-Qur'an dan Madrasah Diniyah ( TPQ dan MADIN ). Karena masih lajang maka belum berani mendirikan pesantren, karena pesantren harus ada pengasuhnya yang notabene seorang Kyai, jadi harus bersuami. 
              Pada tgl 07 jumadil akhir/ rabu 01 november  tahun 1995 menikah dengan Muhrorudin bin Lukman Jamhari bin Salman Panulisan ( katanya beliau adalah salah satu wali badal ). Sejak saat itu juga menerima santri di rumahnya, dengan demikian mulai saat itu juga berdiri Pondok Pesantren Baiturahmat. Sampai saat ini belum berkembang bahkan bisa dikatakan hilang, beliau berharap aanak keturunanya kelak akan mengembangkan pesantren sampai dunia berakhir. Amin. 
            Pada kamis pahing jam 21.00 tgl 20 september tahun 1995/ 07 jumadil ula melahirkan putra pertamanya yang bernama Tajun Millatu Syafa'at, putra keduanya adalah Azky Misbahurrofi' lahir pada hari ahad wage jam 01.00 dinihari  tgl 22 dzulhijjah/ 19 April 1998, lalu padahari selasa wage jam 13.00  tgl 20 bulan robi'ul awal / 12 juni 2001 lahir putra ketiga yang bernama Muhammad Rahmatul Azhar dan pada hari ahad legi tgl 29 bulan robiul akhir/ 03 April 2011 melahirkan anak ke 4 seprang perempuan bernama Aviva Atqiyatul Arifa.
           Meskipun sangat padat kesibukan rumah tangganya karena tidak pernah memiliki pembantu dan kegiatan sosial keagamaan serta kerja di Institut Agama Islam Imam Ghazali ( IAIIG ) sejak masih gadis tetap saja aktif sampai usia senja. Bahkan pada tahun 2006 meneruskan pendidikan S2 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dilaju dari Cilacap ketika itu sudah memiliki 3 orang putra. Bukan hanya itu pada usianya yang ke 40 malah beliau menerima pengangkatannya sebagai Pengurus Lembaga Penjamin Mutu Akademik ( LPMA ) IAIIG Cilacap yaitu pada tahun 2008. 
                  Sejak beliau diangkat menjadi LPMA IAIIG Cilacap  mulailah terjadinya perubahan besar di IAIIG Cilacap karena berbagai masukan dan usulan beliau, antara lain apabila IAIIG mau maju maka  :
1. Hendaknya di IAIIG ada Rolling Pejabat dan karyawan supaya terjadi dinamisasi kinerja
2. Hendaknya jangan berdasarkan like and like dalam tubuh organisasi
3. Harus ada Peraturan akademik yang lengkap dari hal-hal yang besar sampai yang  terkecil
4. Harus disusun jobdsisc yang jelas untuk masing2 karyawan, Dosen dan pimpinan
5. Perlu menata administrasi yg baik mulai  dari surat menyurat, pelayanan dan pengarsipan
6. Harus diwujudkan keadilan, kebersamaan dan kekeluargaan yang baik di lingkungan IAIIG
7. Harus ada transparansi akademik dan keuangan.
8. Harus siap mendapat kritik  yang membangun dan bersikap profesional, artinya tidak menanggapi kritik dengan emosional
dan lain-lain. Usulan dan masukan ini disambut dengan baik oleh Rektor ( Drs.KH.Nasrulloh ) yang diteruskan kepada seluruh pejabat dan karyawan, sehingga IAIIG yang tadinya berjalan alamiyah tradisional sejak berdiri dari tahu 1989 - 2008, mulai 2008 akhir dilaksanakan penataan dan reformasi besar2an di bidang akademik dan administrasi.
              Kemudian pada 24 september tahun 2009 diangkat menjadi Pembantu Dekan 1 merangkap Pembantu Dekan III. Dan tahun 2010 ditambah tugasnya menjadi Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam ( KPI ) Fakultas Dakwah IAIIG Cilacap. Sebenarnya cita2 beliau adalah uzlah dan zuhud dari urusan dunia di usia 40 tahun, tetapi karena di tuduh tidak bisa apa2 oleh Dosen lain dengan asumsi sudah puluhan tahun di IAIIG tidak jadi apa2 maka dengan amat terpaksa diterima jabatan2 tersebut dengan sangat berat hati. Tujuannya hanya akan membuktikan pada teman2nya kalau beliau bukan tidak mampu tapi tidak mau mengurus hal2 kecil yg bersifat duniawi tersebut. Bagi Beliau yang terpenting adalah selalu mengurus dan mempersiapkan bekal akhirat serta selalu berusaha mendekat pada Alloh SWT.
              Maka langkah pertama setelah diangkat menjadi Pejabat akademik adalah menata arsip secara total dan menyusun berbagai peraturan akademik, SOP, SAP, dan lain-lain. Jadilah tata administrasi dan pengarsipan serta penyelenggaraan perkuliahan dan pelayanan di Fakultas Dakwah berubah 180 derajat. Hal ini juga mempengaruhi civitas akademika yang lain menjadi lebih baik dan tertib dalam administrasi dan pengarsipan. 
              Nyai Dra.Tuti Munfaridah, M.S.I hanya ingin membuktikan pada Dosen2 baru yang tidak tahu sejarah beliau masuk ke IAIIG yang dilamar/ diminta, tidak melamar atau meminta pekerjaan, jadi ironis sekali   tuduhan mereka mereka yang tidak tahu. Maka sampai tulisan ini diterbitkan sudah berbagai produk kerja beliau yang tak pernah putus dari mulai diangkat sering lembur dirumah, bukan hanya yang disimpan di lemari arsip Fakultas atau soft copy tapi beliau juga membuat akun internet yaitu di face book dan blogger ( Ibda' binafsih / mulai berdakwah denga dirinya sendiri/ Fakultas Dakwah ).
                Bukti kemampuan beliau antara lain :
1. Menjadi Pengurus Osis SMP dan SMU
2. Pengurus IPPNU 1982- 1985
3. Pengurus AMPI 1985-1988
4. Menjadi Pengurus Fatayat NU 1993-1998
5. Pengurus Muslimat NU Kabupaten Cilacap 1993-2010
6. Pengurus PKB Kabupaten Cilacap 1998- 2004
7. Pembina Majlis Taklim Baiturahmat 1993- sekarang
8. Pembina Majlis Taklim al-Ihsan 
9. Pembina Majlis Taklim al-Huda
10.Pembina Majlis Taklim Roudhotul Mukminin
11.Pembina Majlis Taklim al-Mutmainnah
             Sungguh siksaan yang mendalam kerja duniawi dan kehilangan mahabbah Ilahiyah karena kesibukan duniawi. Sampai saat ini jabatan yang bagi Dosen2 lain sangat diharapkan dan istimewa, bagi beliau adalah siksaan dan kehinaan serta penghalang yang tiada tara dari meraih ridho, rahmat , mahabbah/ makrifat  dan sillah ilalloh bi dzauq. Semoga akan menemukan kembali " Kerinduan " yang diharapkannya.

Tidak ada komentar: