Translate

Kamis, 19 September 2024

Aku dan Orang Dholim

 Rabu wage 4 September 2024 , Aku memberi tausiyah di Masjid Baiturahmat jln Tambora Cilacap. Seperti biasanya, sejak remaja, puluhan tahun lalu, Orang2 Dholim yang dengki selalu memusuhiku karena sifat irinya. Mereka selalu membuat masalah, meski tidak ada yang perlu dipermasalahkan, tetapi Aku selalu diam dan mengalah.

Hari ini juga seperti dulu, bedanya dulu mereka langsung ke rumah, memaki2 dan marah2, meski Aku tidak bersalah. Hari ini memaki2 Aku lewat  wa, rekaman, yang isinya memarahiku ,menuduh bahwa Aku menyindir perbuatannya/sifatnya, ceramahku menyakiti hatinya dan semua Orang membenciku karena Aku sok pinter dan suka nyindir, katanya.

Aku buka wa dan kuabaikan saja, karena Aku malas meladeni, dan memang sifatku tidak bisa bettengkar, berdebat, dan buruk. Tapi Aku instrospeksi diri, " benarkah semua Oramg membenciku dan ceramahku menyindir  & menyakiti Orang ? Kalau benar, berarti Saya salah karena tidak sesuai dengan sunnah Rosululloh saw dan Aku harus merubah cara dakwahku",pikirku...

Lalu Aku menganalisa materi ceramahku , waktu itu Aku menerangkan, bahwa untuk mencapai syurga Kita harus memenuhi 2 syarat : berbuat baik kepada Alloh swt/ hablum minalloh dan berbuat baik kepada Manusia/,hablum minannas. Tetapi berbuat baik pada manusia lebih sulit daripada berbuat baik kepada Alloh swt, karena Alloh swt Maha baik dan membalas kebaikan dengan lebih baik, misalnya hanya makan mengucap Bismillah saja dibalas syurga, sedang berbuat baik kepada manusia sangat sulit, tiap hari berbuat baik saja, salah 1 kali, sulit dimaafkan, apalagi bila berbuat buruk, memunta maaf saja sudah sulit, apalagi untuk dimaafkan lahir batin,lebih sulit lagi. Dengan begitu maka Kalau Kita tidak bisa berbuat baik kepada sesama, setidaknya jangan berbuat buruk kepada sesama, atau mnyakiti sesama, supaya aman hablum minannasnya.

Setelah ku analisa materi ceramahku dan ku pikir bahwa di hatiku tidak ada niat sesdikitpun menyindir siapapun, Aku memang benar2 berniat berdakwah, menunjukkan jalan mencapai keselamatan/syurga  dan bahkan karena Aku sendiri mersa sangat sulit berbuat baik kepada manusia, tidak berhenti di sini.

Seperti biasanya sejak kanak2/ masih SMP, Aku selalu mencari solusi lewat AlQur'an, maka kali injpun Aku langsung tadarus AlQur'an untuk mencari jawaban dari masalahku ini.

Masya Alloh, seperti biasanya Aku terkagum2 dengan AlQur'an, dan yakin kalau AlQur'an memang terbukti Firman Alloh swt dan mukzijat Nabi Muhammad saw. Begitu ku buka AlQur'an dg niat tadarus dan mencari jawaban dari pertanyaan dan kebingunganku, apakah Aku memang seburuk tuduhan  Orang dholim itu ?

Tiba2 langsung, tanpa sengaja terbukalah Surat al Kahfi ayat 28 :

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ

يَدْعُوْنَ  بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْۚ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ 

فُرُطًا 


Bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang hari dengan mengharap keridaan-Nya. Janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia. Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya dan keadaannya melewati batas.

Dari ayat itu jelas dikatakan bahwa Akudisuruh bersabar, dan terus  tetap berdakwah, kalau ingin mendapat ridhlo Alloh swt, dan mereka yang menuduhku buruk, karena persepsi mereka sebab mereka adalah orang2 yg jauh dari kebenaran, sebagaimana ayat tersebut menyuruh Nabi Muhammad saw juga demikian.

Maka hatikupun tenang, karena Dia/ Sijum yang dholim bukan Aku.

Alhamdulillah....hadza min fadhli Robbi wa sholatu 'ala Nabi Muhammad saw


Tidak ada komentar: