Cinta adalah sebuah kata yang
singkat namun luas maknanya. Terdiri dari 5 huruf namun panjang penajabarannya.
Sehingga tidak aneh apabila makna cinta bagi seseorang berbeda bagi yang
lainnya, karena masing-masing memberi makna dan arti sesuai latar belakang
pengalaman cintanya. Meski banyak pembahahasan dan penafsiran tentang cinta
dengan makana yang berbeda-beda, tetapi menurut penulis cinta memiliki beberapa
persamaan, seperti ; rasa indah, rindu, suka yang mendalam.
Rasa
suka yang mendalam inilah yang sering menjebak ‘sang pencinta mabuk kepayang
tanpa sadar’. Semua orang bahkan seluruh
makhluk pernah merasakan cinta. Perasaan yang mendalam, teramat sangat, yang
membawa alam bawah sadar sang pencinta menuruti hasrat cintanya, inilah yang
kemudian mengingatkan kita pada pernyataan Rosululloh SAW :
1
“ Saya’ti zamanun
‘ala Ummatii yuhibbul Khomsa wa nasiyal khomsa : yuhibbul makhluqo wanasiyal Kholiqo, yuhibbul
Qushuuro wanasiyal Kuburo , yuhibbul maala wanasiyal hisaba,
yuhibbul hayata wanasiyal mamata, yuhibbuddunya wanasiyal akhirota."
Artinya :
" akan datang suatu zaman pada umatku, mereka mencnitai 5
hal melupakan 5 hal : mencntai makhluk melupakan Kholik ( Pencipta ), mencintai
rumah mewah melupakan kubur, mencintai harta melupakan hisab, mencintai hidup
melupakan mati, mencintai dunia melupakan akhirat."
Dari hadis tersebut kita dapat menelaah :
1. Cinta sesama lupa pada Alloh SWT
Betapa banyak orang jaman sekarang, mencintai hewan piaraan,
seperti kucing, ular dan sejenisnya, mereka tidak sayang untuk
mengeluarkan uang ratusang juta untuk memelihara hewan kesayangannya,
tetapi kalau untuk zakat dan infaq sangat kecil bahkan hanya recehan yang
dikeluarkan, juga para orangtua yang kelewat cinta pada anak2nya ,segala
fasilitas dipenuhi tak terhitung materi dan uang yang dialokasikan untuk makan,
mainan, kendaraan dan kuliah faforitnya, tetapi lupa pada kewajiban mendidik dan
mengarahkan anak untuk tetap bertaqwa, mendekatkan diri pada sang Pencipta yang
memeberi kita anak. Bukan hanya itu, saat ini Free sex telah melanda pergaulan
remaja dengan dalih cinta rela melanggar syariat, bahkan tua2 keladi yang
tuapun lebih menjadi, tak ingat umur tinggal sebentar lagi, asyik masyuk
dalam "kubangan cinta terlarang ',dari yang berlabel "Cabai-cabaian di kalangan anak muda sampai pada Arisan Duren (
Duda keren )" pada kalangan usia paruh
baya, mereka lupa pada Alloh yang menciptakan dan memberi
cinta yang sebenarnya hasanah dan mulai .
na'udzubillah mindzalik..
2. Mencintai rumah bertingkat/ mewah lupa rumah hakiki ( kuburan
)
Saat ini rumah
mewah seolah berkompetisi, membangun terus tanpa henti, mengikuti trend mode,
baru 3 bulan sudah ganti lagi, bukan hanya itu, para konglomerat membangun
puluhan rumah, sampai2 ada rumah yang disinggahi 1 tahun sekali, sehingga ada
istilah rumah singgah dan rumah tinggal. Rumah jaman sekarang sudah bernilai
trilyunan rupiah karena bernuansa istana, tapi tak pernah ingat bahwa kelak
kita akan masuk pada rumah pribadi, rumah tinggal yang sangat sempit, gelap,tak
berpintu, hanya bisa dihuni 1 orang yaitu diri kita, yang bernama kuburan. Kita
lupa betapa gelap dan menderitanya di sana sehingga perlu pembangunan yang
lebih bserius dari sekedar istana raja diraja. Bagaimana kita bangun istana
kita di alam barzah ? Masya Alloh
3. Mencintai harta lupa hisab /perhitungan di akhirat
Saking cintanya terhadap harta benda, sering melupakan bahwa
harta yang kita miliki akan dihisab, ditanya dari mana dan bagaimana kita
mencarinya, serta untuk apa kita gunakan. Sehingga banyak manusia mengumpulkan
harta sampai bertumpuk2, rumah mewah puluhan , mobilmewah ratusan, tetapi bukan
dari pekerjaan yang halal,bahkan sampai pulaupun dibeli. naudzubillah. Sampai2
kita yang miskin dan kurang mampu hanya terpana keheranan, darimana mereka
mendapatkan kekayaan sebesar itu ? Betapa senangnya jadi orang kaya .....kenapa saya tidak kaya ? Ah, kalau begitu aku ikutan aja cari
harta yang banyak nda usah mikir haram tidaknya ! Taubat nanti saja kalau sudah
kaya dan sudah tua ! Oh, dunia, betapa kau buat diriku bingung...
4. Cinta hidup lupa mati
Hampir semua orang tidak pernah ingat bahwa dirinya akan mati.
Bahkan bila ditanya ' apakah mau mati sekarang ?' jawabnya pasti " tidak
mau " meski dijanjikan masuksurga dan ahli warisnya dijamin kemakmurannya.
Lebih tragis lagi, saat ini orang sedang melayat jenazahpun tidak bisa
mengambil 'ibroh ' dari kematian si mayit. Dengan santainya, menggunjing mayit,
bahkan bicara soal bisnis atau hartanya yang melimpah atau anaknya yang sedang
gemilang karirnya. Masya Alloh, cinta / senang hidup sampai lupa kita akan
mati, na'udzubillah...Bahkan mereka bilang ;" kalau orang mati sengsara,
kenapa mereka nda pulang ke dunia, berarti mereka betah, donk...." Lalu
apa kita tidak pernah berpikir, meskipun hidup kita sangat menderita di dunia
dan kita ingin kembali ke rahim Bunda sampai menangis darahpun tak akan bisa
?" Renungkanlah !
5. Cinta Dunia lupa akhirat
Akhirnya kita akan tahu bahwa, kebanyakan manusia sangat cinta
pada dunia dan kehidupan dan apa yang ada di dalamnya, tetapi lupa pada akhirat
dan apa yang ada di dalamnya serta apa yang akan kita terima di alam sana. Kita
tak peduli lagi bahwa di akhirat ada padang mahsyar yang panasnya membuat kita
hancur karena matahari tepat di atas ubun2 kita, Masya Alloh. Kita juga lupa
bahwa di akhirat ada pembalasan di neraka selain syurga yang kita inginkan
sebagai tempat kediaman selamanya , abadi....dan terakhir. Oh....dunia, kenapa kau begitu mempesona dan
memabukkan ?
Kita boleh mencintai apapun dan siapapun , tetapi kita tidak
boleh bahwa ada Sang pemberi cinta, Sang Pencipta, tempat kembali segala
makhluk. sebagimana Rosululloh pernah mendapat peringatan dari Malaikat Jibril
:
" Ya Muhammad, 'isy ma syi'ta fainnaka mayyitun, wahbub man
syi'ta fainnaka mufarriquhu wa 'mal ma syi'ta fainnaka muzziun bihi
."
Artinya :
" Ya Muhammad, hiduplah semaumu tapi jangan lupa bahwa kamu
mayit, cintailah orang yang kau mau tapi sesungguhnya kamu akan dipisahkan
denganya, berbuatlal semaumu maka kau dibalas dengan perbuatan itu."
Maksudnya kita bebas hidup sesenaknya tapi jangan lupa bahwa
kita akan mati , tidak hidup selamanya jadi mestinya kita persiapkan kematian
itu, kita juga boleh mencintai siapapun kekasih kita tapi ingat bahwa suatu
saat kita kan terpisahkan juga, jadi jangan sampai cinta kita padanya menjadi
bumerang pemicu kehancuran kita, naudzubillah. Kita juga boleh berbuat semaunya
di dunia ini tetapi jangan lupa kita akan dibalas dari perbuatan kita , baik di
dunia maupun di akhirat.
Akhirnya kita hanya bisa saling mendoakan semoga kita bukan termasuk
orang-orang memiliki cinta berlebihan sampai melupakan bagaimana dan kepada siapa
kita akan mempertanggung jawabkan cinta kita apabila tiba waktunya. Amin,
wallohu a'lam
·
Penulis
adalah Dosen Fakultas Dakwah dan Da’i,
sejak remaja : Tuti Munfaridah
·
Aktifis LSM
dan organisasi sosial keagmaan ( Islam )
·
Hoby :
mahabah ilahiyah, dan belajar