Translate

Senin, 25 Agustus 2014

Indahnya Nikmat dan KaruniaMU ya Alloh


        


       





















         Entah sudah berapa banyak tulisanku di blogger ini yang menggambarkan isi hati dan kerinduan2ku pada Alloh SWT. Memang blogger ini ku beri judul 'kerinduanku' maksudnya adalah kerinduan2 yang kurasakan dalam hidupku terutama yang terkait dengan Alloh SWT dan mahabbah Ilahiyah. Jadi bukan kerinduan pada seorang kekasih atau makhluk apapun. Yang kurindukan adalah Alloh SWT dengan segenap Dzat dan sifatNya yang tegambar dalam kejadian2 dan peristiwa2 dalam hidupku.
        Saat ini setelah sekian tahun aku merasa ditinggalkan dan begitu jauh dari Alloh SWT, aku sedang menyadari betapa luas dan tak terbatasnya nikmat dan karunia Alloh SWT kepadaku dan keluargaku. Beberapa tahun lamanya tepatnya setelah 'baiat toriqoh qodiriyah naqsabandiyah, tepatnya dari tahun 2009- 2014 aku merasa begitu jauh dariNya. Aku merasa ditinggalkan olehNya. Aku tak bisa lagi khusuk sholat dan dzikir padaNya. Padahal pada tahun 2006-2009 aku telah mencapai maqom mahabbah Ilahiyah yang sangat dahsyat, syahdu dan indah setelah mengikuti pelatihan sholat khusuk oleh Ustadz Abu Sangkan.
        Aku sendiri ragu dan bingung , mengapa begitu ? Bukankah toriqoh adalah jalan menuju kedekatan kepada Alloh SWT dan kehusu'an beribadah ? Mengapa justru sebaliknya yang kualami ? Atau karena bertepatan dengan itu juga aku diangkat menjadi pejabat Struktural di tempatku mengabdi sehingga aku disibukkan oleh urusan duniawi dan melupakan Alloh SWT ? Entahlah aku tak tahu kepastian kebenarannya. Yang jelas beberapa bulan setelah aku 'setengah gila' karena kehilangan mahabbah Ilahiyah wa sillah ilalloh bidzauq ( cinta kepada Alloh dengan selalu berhubungan dengan perasaan rindu yg indah ), secara kebetulan ada acara temu alumni dan halaqoh pelatihan sholat khusuk oleh ustadz Abu Sangkan, aku merasa heran saat tutorial untuk khusuk dari Ustadz Abu Sangkan dilaksanakan aku malah merasa ada yang mengganjal bagai batu besar di dada dan tidak bisa khusuk sama sekali. Padahal dulu sebelum baiat toriqoh aku begitu indah mahabbah ilalloh bidzauq. Ketika hal ini kutanyakan pada Ustadz Abu Sangkan beliau menjawab " lha,iya wong sampean sudah sampai dipuncak malah kembali turun ke tingkat paling bawah, ya sulit lagi harus, menapaki tangga demi tangga lagi."
        Benarkah jawabanUstadz Abu Sangkan ? Aku percaya pada Beliau, aku sungguh sangat meneyesal baiat toriqoh tersebut. Aku jadi orang awam yang sangat naif, lagi. Aku jadi mudah marah, aku juga memiliki perasaan2 buruk yang dimiliki oleh orang awam seperti ; benci, sakit hati, su'udhon dll. Padahal setelah pelatihan sholat khusuk dan belum baiat toriqoh ini yang ada dalam hatiku hanya rasa kasih sayang untuk semua makhluk, baik yang baik atau yang jahat, aku hanya mengasihi semuanya, aku tidak pernah marah, sakit hati dan benci pada apapun. 
       Tetapi aku sudah terlanjur kehilangan mahabbah Ilahiyah dan baiat dengan syahadat dan sholawat sebagai awalnya, maka akupun tidak dapat meninggalkan toriqoh ini, karena aku merasa telah bersumpah atas nama Alloh SWT dan sholawat kepada Rosululloh SAW. Maka tetap kujalani sampai saat ini, meski aku sekarang merasa sangat naif, direndahkan dan merasa rendah dan diabaikan dihadapan manusia apalagi di sisiNya.
     Saat ini aku tidak lagi pusing dengan maqomku, biarlah aku memang naif di mata manusia dan dalam pandangan Alloh SWT. Aku hanya memohon pada Alloh agar aku dan keturunanku jangan menjadi orang yang naif dan tersisih di akhirat kelak, karena tersisih dan naif di dunia saja sangat menyakitkan, maka aku mohon agar aku dan keturunaku termasuk orang2 yang mulia dan dimuliakn disisNya kelak, aamiin.
      Setelah aku merenung ternyata memang aku adalah hamba yang sangat naif, tidak pernah mensyukuri nikmat dan karuniaNya yang tiada tara. bahkan sering mengkufurinya. Astaghfirullohal 'Adzim, innalloha Ghofuru Rohiim....
        Betapa tidak, sejak kecil aku dikaruniai tubuh yang indah, wajah cantik dan otak yang cerdas dengan berbagai talenta yang kumiliki. Aku selalu menjadi juara 1 dan unggul dalam prestasi dari Sekolah Dasar sampai saat ini. Masya Alloh...
          Saat menikah aku juga dikaruniai suami yang nrimo, ganteng dan 'alim. Meski aku juga sagat kecewa dengan karakternya yang egois, sadis, temperamental dan tidak bertangung jawab pada keluarga dan ekonomi rumah tangga.
       Aku juga dikaruniai anak2 yang ganteng2, cantik, sehat dan semuanya cerdas2. Aku juga tidak pernah kekurangan, meski suamiku tidak bekerja dari awal menikah sampai saat ini. Karena aku sudah menjadi Da'i dan Dosen sejak remaja. Subhanalloh walhamdulillah wala Ilaha illallohu Allohu Akbar. KaruniaNya sungguh sempurna dan tiada batas.
        Bahkan tentang masalah sex pun aku dikaruniai kekuatan yang sangat dahsyat melebihi para wanita pada umumnya. Aku bisa kuat ratusan kali orgasme dalam berhubungan suami istri. Tetapi aku juga dikaruniai ilmu, iman dan sabar sehingga bila aku tidak puas dalam berhubungan intim, aku tetap sabar, tidak selingkuh, cerai atau mengeluh, aku hanya diam menerima dan terkadang sedikit mengutarakan kekecewaanku pada suami apabila tidak sekalipun aku orgasme dalam berhubungan intim. Tetapi bila sekali saja orgasme aku tidak mengeluh, meski kekuatanku sebenarnya ratusan kali. Aku juga tidak pernah menuntut suami untuk mencari jalan 'kekuatan' sexnya.
         Aku juga dikaruniai kebijakan, kesabaran dan pemikiran yang luar biasa oleh Alloh SWT untuk selalu membimbing anak2ku, umat, mahasiswa dan orang2 disekitarku dengan inovasi, dan problem solving yang jitu. Subhanalloh, semoga ini bukan takabur melainkan pengakuan akan karuniaNya kepadaku.
      Alhamdulillahi Robbil 'alamiin....begitu besar nikmat dan karuniaMu padaku dan keturunku. Bimbinglah hamba untuk mensyukuri dan menggunakannya untuk kemaslahatan seluruh alam. Jangan jadikan kami orang2 yang kufur. Aamiin. Sekarang setelah genap 5 tahun aku pari purna dari tugas2 akademik di IAIIG dan kembali menjadi Dosen biasa aku betul2 menikmatinya, aku merasa bebas dari rutinitas tugas  dan perintah atasan yang membelenggu ghiroh Ilahiyah dan jihad fi sabilillah ku meski tiap kali aku bekerja dan melaksakan tugas akademik kuniati untuk beribadah dan berjihad lillahi Ta'ala. Tetapi kebebasan untuk menikmati waktu 'bercengkrama 'denganNya sangat terbatas.
     Semoga ini adalah jalan yang terbaik dan terindah yang Kau siapkan untukku dan keturunaku sampai aku menemuiMu ya Robb....Jangan biarkan aku terlempar dalam jurang kenaifan dan kefakiran serta kesesatan di mata manusia dan di sisiMu ya Robb, aamiin. 
       Apakah tahun 2009-2014 aku sedang dalam maqom 'abd . Sehingga aku fakir dan naif ?Dan tahun 2014 ini aku masuk pada maqom syukur dan tawakal ?  Alhamdulillah ya Robb....aku telah mengalami berbagai maqom spiritual dan berlimpah nikmat dan karuniaMU. Subhanalloh...bimbing hamba dan keturunan hamba ila yaumil akhir, aamiin.
Cilacap, 25 Agustus 2014 m/ 27 syawal 1435 h
           

Rabu, 20 Agustus 2014

Kerinduanku: NASAB ( ILUSI )

Kerinduanku: NASAB ( ILUSI ):            Nasab dalam Islam diartikan sebagai garis keturunan. Dari keturunan nenek ke atas sampai ke bawah cicit dst. Sebenarnya Isla...

NASAB ( ILUSI )


           Nasab dalam Islam diartikan sebagai garis keturunan. Dari keturunan nenek ke atas sampai ke bawah cicit dst. Sebenarnya Islam sendiri mengajarkan persamaan derajat sebagaimana di katakan dalam al-Qur'an ; " Inna akromakum 'indallohi atqokum ."  yang artinya ; sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Alloh SWT adalah orang yang paling taqwa diantara kalian." Hal ini sudah sangat jelas maknanya, bahwa Alloh SWT tidak pernah memandang manusia dari keturunannya atau nenek moyangnya siapa. Apakah keturunan ningrat, orang kaya , kyai / ulama atau keturunan Nabi sekalipun.
       Kita dapat belajar dari kenyataan ketika Nabi Nuh as menangis, meratap kepada Alloh SWT memohon agar anaknya yang bernama Kan'an diampuni karena anaknya, anak seorang Nabi, maka Alloh SWT menjawab bahwa Kan'an bukan keluarga Nabi Nuh as karena dia tidak beriman atau kafir. Meskipun secara biologis dia adalah anak kandung Nabi Nuh as dari istri yang sah. Nabi Nuh as diingatkan untuk tidak bersedih atas nasib yang menimpa anak kandungnya karena dia bukan termasuk keluarganya disebabkan keingkarannya. Na'udzubillahi....
       Kita juga bisa belajar dari kisah Nabi Ibrahim as, yang menangis memohon ampunan untuk ayah kandungnya tercinta. Dalam kisah ini Nabi Ibrahim juga dijawab oleh Alloh SWT, bahwa ayahnya bukanlah keluarganya karena kemusrikannya menyembah berhala, tidak mau beriman pada ajaran Nabi Ibrahim as. Na'udzubillahi min dzalik. Kita mersa 'miris' apabila mengingat kisah2 tersebut. Betapa berdukanya seorang ayah, yang dirinya seorang Nabi menyaksikan anak kandungnya sendiri masuk pada golongan orang2 yang dimurkai Alloh SWT. Demikian pula seorang Nabi yang menjadi utusan Alloh SWT , sebagai penyelamat umat haus menerima kenyataan bahwa ayah kandungnya sendiri termasuk orang2 yang dilaknati oleh Alloh SWT. Masya Alloh, na'udzubillahi....
       Demikian pula kejadian yang menimpa Rosululloh SAW, betapa sedih dan berdukanya beliau menerima kenyataan bahwa permohonan beliau kepada Allloh SWT untuk mengampuni paman kandungnya yang mengasuh sejak kecil, membela perjuangannya serta mencintainya melebihi cintanya pada dirinya sendiri, juga ditolak oleh Alloh SWT dengan jawaban bahwa Abu Tholib bukanlah keluarganya. Masya Alloh...
        Dari kisah2 tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa ;
1. Nasab/ keturunan bukan hal yang utama dalam Islam
2. Derajat manusia di sisi Alloh SWT bukan ditentukan oleh kemuliaan/ bagusnya nasab/ keturunan melainkan dari ketaqwaannya. Subhanalloh, betapa adil dan bijaknya Alloh SWT
3. Semulia apapun keturunannya bila perbuatannya bertentangan dengan perintah Alloh SWT maka dia tidak tergolong hamba/ manusia yang mulia dan tetap mendapat murka Alloh SWT.
         Anehnya dalam kalangan Ulama / Kyai Indonesia sendiri sangat mementingkan nasab/ garis keturunan. Lihatlah bagaimana pernikahan keluarga Kyai yang mayoritas di jodohkan, hanya karena memandang keturunannya yang sesama Kyai. 
        Bukan hanya itu dalam hal rekrutmen pegawai/ ustadzpun dipandang dari garis keturunannya. Bahkan ini tejadi pada instansi/ lembaga2 agama Islam. Tanpa memandang apakah memiliki kompetensi dan kualifikasi yang sesuai atau tidak bisa sama sekali, asal nasab/ keturunan/ keluarganya maka akan direkrut/ naik jabatan. Sebaliknya sebagus apapun kualitas SDM nya apabila bukan keturunan/ nasab yang terkait maka tertolak dan akan tetap selamanya menjadi bawahan dan 'kuli'.
         Mungkin abad ini adalah abad yang akan meruntuhkan semua dinasty. Semua lembaga yang dibangun dengan mengedepankan nasab/ keturunan. Mereka harus disadarkan secepatnya bahwa mereka bukan teladan yang baik untuk umat, mereka juga bukan Ulama yang hasanah. Bahkan mereka bisa digolongkan sebagai orang2 yang dhzolim
          Mengapa ? Karena mereka bertindak tidak sesuai ajaran Islam tentang amanah, mereka juga tidak berbuat 'adil  pada sesama Muslim, mereka juga melanggar ajaran Islam yang menentang kasta. Mereka harus tahu bahwa mementingkan / memandang/ menilai seseorang dari nasab adalah naif, karena bukan ajaran Islam. Dalam Islam tidak ada kasta . Dalam Islam derajat manusia/ muslim sama di sisi Alloh SWT , hanya tingkat ketaqwaannya yang akan membedakan. Bagaimana mereka dikatakan sebgai orang yang mulia apabila mereka sendiri berbuat dhzolim ?
        Bukankah sudah jelas makhluk Alloh yang paling dhzolim danyang paling dimurkai Alloh SWT adalah Iblis laknatulloh karena merasa dari keturunan yang paling mulia, merasa diciptakan dari benda yang lebih mulia dari pada benda / materi diciptakanya Adam as. Dia bangga diciptakan dari api, merasa lebih mulia dari Adam as yang hanya diciptakan dari tanah, dia tidak mau hormat pada Adam yang  memiliki kompetensi yang lebih baik darinya dengan kualitas akalnya yang lebih bagus tetapi dipandang lebih rendah dan hina karena diciptakan dari tanah ? Bukankah sejak saat itu Iblis yang berderajat mulia menjadi sangta rendah, bahkan ditentukan menjadi ahli neraka selamanya ? Bagaimana dengan Ulama/ Kyai yang merendahkan umat Muslim dan hanya memandang diri dan keluarganyalah yang paling mulia dan paling pantas dalam segalanya ? Sungguh naif . Bukankah kita semua dari Nasab/ keturunan  yang satu yaitu Nabi Adam as yang mulia ?!
        Lain lagi apabila kemulian itu memang didapatkan dari masyarakat yang memuliakannya karena memandang kesalihannya, ke'alimannya dan bukan karena sifat 'jumawa' yang melekat pada dirinya. Beliau adalah benar2 Ulama/Kyai yang pantas dimuliakan karena kedalaman ilmunya, kesalihan akhlaknya dan keikhlasan perjuangannya. Subhanallloh semoga kita masuk dalam golongan yang ini. Amiin.
Cilacap, rabu legi 20 agustus 2014 m / 22 syawal 1435 h.
         

          
           
          

Sabtu, 16 Agustus 2014

KHIANAT



            Penghianatan adalah salah satu sifat yang dilarang oleh Alloh SWT. Sifat ini sangat menyakiti pihak yang dihianati. Bagaimana tidak orang yang selama ini dipercaya, di puja, dihormati, dicintai, bahkan disayangi ternyata menghianati kepercayaan dan kasih sayang, penghormatan serta cinta yang selama ini diberikannya.
             Ada beberapa kejadian penghianatan yang kuterima dalam hidupku ;
1. Sahabat dekatku
    Hal ini pernah terjadi ketika aku duduk di bangku kuliah. Saat itu sahabat karibku menghianatiku dengan mengadu domba dengan pacarku yang sudah menjalin hubungan selama 5 tahun dan  hampir menikah. Saat ini kembali sahabat dekatku yang mantan mahasiswaku yang kemudian jadi atasanku karena Dinasty nya yang berkuasa terrnyata menghianatiku dengan sengaja dan bermain sangat halus, pasti, tanpa merasa bersalah sedikitpun, bahkan tampak sangat menikmatinya. Mendepakku dari jabatanku hanya demi karir dan ambisi pribadinya lebih bebas meski tidak berdasarkan aturan. na'udzubillah...
2. Kekasihku
    Kekasih yang kucintai, hanya satu2nya dalam hidupku karena aku tidak pernah membuka diri untuk menjalin hubungan dengan pria, dengan keyakinan hal tsb dilarang agama, justru menikah dengan enteng dan menghinaku dengan beralasan bahwa pernikahannya adalah demi agama, supaya bisa berjuang lebih maksimal karena menikah dengan orang yang tepat, yang bisa mendampinginya berjuang menyebarkan ajaran Islam. Ha..ha...memang dia siapa ? Apakah aku sehina dia ?
Akupun menulis pusisi pada selasa tanggal 29 juni 1993 ;
              Apa Makna Cinta ?
Kau jauh tak terengkuh
Aku lara tiada tara
Ujian ataukah laknat
        Kemana mesti berlari
        Edelwis tak pernah terpetik
        Jalan begitu berliku
        Alam tiada kekal
        Mungkinkah hanya sendu
Syahdu nyanyian katak
Yang lalu tergores luka
Engkau tak boleh terlelap
Terlena terbuai mimpi 
Alloh semata Sang Kekal
Nuansa selalu berlalu
           Puisi ini akan membentuk kalimat bila huruf pertama di urut dari atas ke bawah sebagai kata pertama dan huruf terakhir disusun dari ats ke bawah sebegai kalimat kedua.
3. Temanku
    Ini sering terjadi dalam hidupku. Sungguh menyakitkan penghianatan. Bila kita tidak ingin dihianati dan disakiti mestinya jangan menyakiti dan menghianati.
Cilacap, ahad 17 Agustus 2014 M / 19 syawal 1435 H

Jumat, 08 Agustus 2014

SILATURAHMI




          Silaturahmi/ silaturahmi berasal dari kata bahasa arab ; sillatun :  menyambung dan rahimun : rahim atau rahmatun : kasih sayang . Maka Silaturhmi bisa diartikan : menyambung tali persaudaraan ( rahim tempat saudara sekandung ) atau menyambung tali kasih sayang. 
           Di Indonesia juga ada istilah halal bi halal  / saling menghalalkan, yaitu menghalalkan perilaku kurang baik pada sesama dengan saling memaafkan. Terutama dilakukan pada bulan syawal, setelah hari raya idul fitri . Dinamakan 'idul fitri / kembali pada kesucian karena telah suci dari dosa setelah melaksanakan puasa romadhan/ amal ibadah di bulan ramadhan dan saling memaafkan dengan datangnya bulan syawal. Sedangkan orang jawa juga menamakan lebaran, artinya lebaran ; selesai dari berpuasa bulan ramadhan dan lebar / bebas dari dosa dan kesalahan kepada Alloh dan sesama setelah saling memaafkan.
            Mengapa Islam menagjarkan untuk bersilaturahmi ? Hal ini dapat kita simpulkan dari al-Qur'an surat al-Nisa ayat 36 ; 
          " Dhuribat 'alaihimudhillatu ainama tsuqifu illa bihabli minallohi wa habli minannaas......"
    " Sungguh celaka semua manusia dimanapun mereka berada kecuali dengan menyambung hubungan dengan Alloh dan dengan manusia....."
Sebenarnya manusia adalah makhluk yang hina dan celaka kecuali apabila dia mau menyembah Alloh dan bersaudara dengan manusia lainnya. Keselamatan manusia akan diperoleh apabila mendapat ridhlo Alloh dan dihargai oleh sesamanya karena perbuatan baiknya. maka Islam menyuruh umatnya senantiasa melakukan dua hal tersebut.
           Dalam ajaran Islam Silaturahmi memiliki nilai plus yang luar biasa, di mana dikatakan ada 10 keutamaan / kebaikan bagi orang yang bersilaturahmi, misalnya ;
1. Bertambah dan berkahnya rizki, sebagaimana dikatakan dalam hadis ; 
  " man ahabba an yubsatholahu fi rizkihi .......fal yashil rohimahu ( barangsiapa ingin ditambah rizkinya......maka sambunglah tali persaudaraan / silaturahmi.
2. Memperpanjang umur atau kebaikan sebagaimana dalam sambungan hadis di atas 
                " .........an yun-sa-alahu fi 'umrihi  fal yashil rohimahu
               "..........dilupakan bekasnya , dipanjangkan umurnya maka silaturahmilah" 
3. Mendatangkan kebahagiaan / idkholusurur
4. Melahirkan kasih sayang / mawaddah
5. Meramaikan rumah atau kota/ negara / yu'mirna diyar
6. Membahagiakan para Malaikat
7. Memabhagiaan saudara yg sudah meninggal ketika tahu anak keturunannya bersilaturahmi
8. Menambah pahala
9. Menghapus dosa
            Adapun tata cara bersilaturahmi disebutkan dalam alQur'an dikatakan ;
           " Wa'budulloha wa la tusriku bihi syai-a wabilwalidaini ihsana wabidilqurba wal yatama wal masakini wal jaridil qurba wal jaridil junubi washohibi biljanbi wabnisabili wama malakat iamanukum, innalloha layuhibbu muhtalan fahuro "
             
 " Dan sembahlah Alloh dan janganlah menykutukannya dengan sesuatupun dan berbuatlah baik pada  kedua orangtuamu dan saudara dekatmu dan anak2 yatim dan orang2 miskin wan tetangga dekat dan tetangga jauh dan teman sejawat dan orang2 yang sedang dalam perjalanan kebaikan dan  budak2mu, sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang2 yang melampaui batas dan lagi menyombongkan diri "
            
 1.  Cara silaturahmi dengan Alloh SWT adalah dengan sholat / menyembah  dan tidak menyekutukannya dalam arti luas. Bukan hanya musrik menyembah selain Alloh tetapi semua yang menyebabkan menyamakan dengan Alloh adalah musrik.
2. Silaturahmi pada kedua orangtua adalah dengan berbuat baik dalam arti luas
3. Juga kepada saudara, tetangga, teman, orang yg diperjalanan dan budak, semua bisa dengan hadiah dan berbuat baik
4. Sedangkan terhadap anak yatim dan orang2 miskin adalah dengan shodaqoh dan kata2 yang baik bila tidak punya sesuatu yang dishodaqohkan.
           Bahkan dikatakan dalam sebuah hadis :
           " Ya ibnu Adam, shillu arhamakum bimalika wain qola maluka ao bahilta bimalika wamsi birijlika ilaihi
           " Wahai bani Adam silaturahmilah kalian dengan harta kalian, tetapi apabila kamu miskin atau pelit maka datanglah dengan berjalan kaki padanya."
Dari hadis ini jelas bahwa silaturahmi yang paling utama adalah dengan memberikan sebagian harta kita tetapi apabila kita tidak punya harta/ miskin atau kaya tetapi pelit maka kita boleh dengan datang ke  tempat tinggalnya.
Bahkan di hadis laindikatakan ;
            " Shil rohimaka walau bi salami "
            " Silaturahmilah/ sambunglah persaudaraan/ kasih sayang meski hanyan dengan mengucap salam."
Semoga kita anak keturunan kita termasuk orang2 yang suka bersilaturami dan tidak bahil/ pelit. Amiin
Cilacap, jumat wage 08 Agustus 2014/ / 11 syawal 1435 H
 
       

Sabtu, 02 Agustus 2014

DINASTY PERGURUAN TINGGI




           Tulisan ini akan memaparkan fakta tentang Institut Agama Islam Imam Ghazali ( IAIIG ) Cilacap, sejak aku menjadi Dosen di sana. Sabtu 17 April 1993 aku wisuda sarjana S1 Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Aku langsung ditawari untuk menjadi PNS Departemen Agama Cilacap, sebagai Penyuluh Agama Islam sampai 3x berturut ( 3 tahun penjaringan PNS ).Tetapi aku menolak karena anak pertama dari KH Chasbulloh Badawi, BA mengatakan bahwa PNS haram sebab uang gaji PNS didapatkan dari pajak minuman keras, Lokalisasi PSK dll, maka aku mengikuti pendapatnya yang waktu itu sudah 5 tahun menjalin hubungan denganku dengan janji menjadi pasangan hidup ( suami-istri ).
            Karena kualitas SDM ku yang sudah diketahui dan teruji di bangku pendidikan, organisasi dan masyarakat maka aku juga mendapat berbagai tawaran kerja, antara lain dari PT Asuransi memmintaku menjadi konsultan di kantornya. Bukan hanya itu Institut Agama Islam Imam Ghazali ( IAIIG ) Cilacap yang berdiri tahun 1989 juga memnitaku untuk menjadi Dosen di sana, Lutfil Hakim anak pertama Ketua Dewan Masyayih Yayasan BAKII yang telah menjalin hubungan 5 tahun denganku yang datang sendiri ke rumahku. Aku diminta untuk membantu berjuang di sana.
            Dari berbagai tawaran pekerjaan tersebut aku hanya menerima IAIIG dengan pertimbangan ;
1. Di IAIIG aku berniat ibadah jihad fi sabilillah ikut dalam kegiatan Penyebaran ajaran Islam
2. Aku juga bisa mengembangkan ghiroh ilmiah Islamiyahku di sana
3. Memanfaatkan ijazahkku, bukti legal formal kalau aku kuliah sehingga ijazahku bermanfaat bukan menjadi
    kertas tak berarti
           Aku menolak semua tawaran kerja bukan berarti aku pemalas, tidak mau bekerja, tetapi aku berniat jihad fi sabilillah yang lebih bermanfaat dan bebas dari 'kekotoran dunia'. Tepatnya aku mendirikan lembaga Syiar Islam yaitu Taman Pendikan al-Qur'an ( TPQ ), Madrasah Diniyah ( MADIN ) dan Pondok Pesantren. Aku juga sudah menjadi Da'i sejak remaja ( masih kelas 2 SMU ). Semua itu kupilih menjadi jalan hidupku sampai akhir hayatku.
           Aku menjadi Dosen IAIIG sejak  masih gadis , 27 oktober 1993. Tanpa lamaran karena permintaan dari lembaga dan langsung mendapat SK mengajar, bahkan beberapa tahun kemudian aku juga di tawari menjadi Pembantu Dekan sampai Dekan di Fakultas Dakwah, aku juga menolaknya  karena waktu itu aku berpikir jabatan tersebut adalah jabatan yang sangat tinggi. Dekan di sebuah perguruan Tinggi pasti harus orang yang mumpuni lahir batin, ilmu dan kemampuan manajemen serta hubungan dengan lembaga2 terkait. Aku merasa terlalu tingggi bila menduduki jabatan tersebut.
           IAIIG terus berkembang makin luas karena membuka cabang di berbagai kota kecamatan dan kota2 lain di sekitar kabupaten Cilacap, seperti Banyumas dan Kebumen. Dalam 1 tahun ajaran baru bisa memiliki 1000 mahasiswa dengan kalkulasi 100 mahasiswa per cabang lembaga. Sayang pada tahun 2008 semua cabang ditutup dengan alasan keungan tidak masuk administrasi kampus pusat karena di korupsi para pengelola daerah. Entah benar atau tidak yang jelas ini adalah awal dari penurunan jumlah mahasiswa yang sangat drastis. Tahun itu mahasiswa hanya mencapai 200 orang. 
         Sampai akhirnya pada tahun 2006 ada peraturan pemerintah yang mensyaratkan harus S2 bila menjadi Dosen S1. Awalnya aku tidak peduli, aku akan mengundurkan diri, toh Dosen bukan hal yang penting bagiku, yang terpenting adalah Dakwah Islam  melalui lembaga yang kudirikan dengan ayahku dan menjadi Da'i panggung menyiarkan serta menyampaikan ajaran Islam di masyarakat luas. Tetapi mantan mahasiswaku memancing aku untuk kuliah lagi dan kebetulan ada brosur S2 UIN Sunan Kalijaga kelas jauh di STAIN Purwokerto yang dekat dengan tempat tinggalku.
             Akhirnya aku yang sudah memiliki 3 anak kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta karena terbit peraturan pemerintah yang melarang membuka kelas jauh. Aku lulus tepat waktu, hanya 2 tahun kulaih, tahun 2008 sudah lulus S2 dengan biaya mandiri karena tidak mendapat rekomendasi beasiswa dari Rektor padahal semua Dosen di IAIIG kulaih S2 beasiswa rekomendasi rektor.
           Awal Tahun 2009 terjadi perubahan besar di IAIIG Cilacap. Setelah semua cabang kelas jauh ditutup, Dekan Fakultas Dakwah diberhentikan karena tersangkut masalah keuangan. Benar atau tidak saya tidak tahu. Untuk mengganti posisi Dekan maka diangkatlah Pembantu Dekan sebagai penggantinya. Dan aku diangkat menjadi Pembantu Dekan untuk mengganti kedudukannya. 
              Aku yang baru lulus kuliah S2 Prodi Pendidikan Islam jurusan Manajemen dan Kebijakan Islam diangkat juga menjadi Kordinator bidang Pengarsipan di LPMA. Dalam rapat pertama di rumah PUREK II aku mengusulkan perbaikan manajemen untuk kemajuan IAIIG, yaitu ;
1. Harus ada rolling jabatan struktural
2. Perlu adanya peraturan akademik yang mengatur semua kegiatan dan jobdisc dari mulai Rektor sd OB 
3. Tranparansi keuangan
4. Meningkatkan colaboration dengan pihak2 terkait untuk pengembangan lembaga
5. Selalu mengacu aturan diatasnya untuk pedoman kerja
6. Perbaikan administrasi dan arsip
7. Selalu meningkatkan kualitas SDM dan SDA
dll lengkap untuk setiap unsur perbaikan dan kemajuan. Alhamdulillah usul ku diterima dan benar2 perbaikan total di IAIIG.
              Lima tahun berjalan benar2 IAIIG sangat berubah dari manajemen Dinasty yang asal2an menjadi manajemen profesi yang tertata meskipun masih banyak kekurangan, seperti rekrutmen SDM diadakan seleksi tetapi tetap saja yang diterima adalah yang ada hubungan keluarga dengan Yayasan  BAKII. Juga pergantian pejabat akademik tidak berdasar kaidah profesi dan promosi jabatan melainkan hanya diberhentikan dan diangkat sepihak oleh pengurus Yayasan. Meski demikian aku merasa gembira dengan harapan IAIIG akan menjadi Perguruan Tinggi yang makin berkualitas sebagai lembaga dakwah profesi.
             Ternyata dugaan dan harapanku meleset jauh. Tepat di tahun ke lima ini, IAIIG kembali ke masa lalu. Manajemen Tradisional kultural karismatik, tidak berdasar aturan, dijalankan seenaknya, karena atas petunjuk Kyai / Pengasuh dan yang masih kerabat yang menjabat. Tepat dengan turunnya SK Universitas Nahdhlatul Ulama ( UNUGHA ) terjadi perombakana struktural yang revolusioner. Semua Pejabat struktural yang bukan keluarga Yayasan diberhentikan tanpa alasan dan mengangkat keluarga Yayasan untuk menggantinya, meskipun tidak rasional. Mereka yang tidak tahu sama sekali tentang manajemen Perguran Tinggi dengan ijazah yang sangat rendah hanya S1 diangkat sebagai Ketua Prodi ( Ka.Prodi ) padahal SDM yang lebih berkompeten dan berkualitas serta sudah puluhan tahun mengabdi dengan titel S2 diabaikan, tidak manusiawi. Sungguh kenyataan yang menyedihkan dan melanggar etika profesi.
        Sorak sore penuh bahagia anggota keluarga Yayasan karena lahirnya UNUGHA dan diangkatnya menjadi pejabat struktural diiringi dengan perasaan berbagai pejabat yang diberhentikan. Ada yang kecewa, kaget, sedih dan bingung karena selama ini mengantungkan hidup di sana. Perasaanku sendiri sangat bahagia dan plooong karena merasa terbebas dari Kolusi, korupsi dan Nepotisme yang terjadi dalam lembaga. Disamping juga ada perasaan aneh di dada dan pertanyaan..." koq bisa, ya....perguruan tinggi di manaj menjadi Dinasty ?" Bagaimana dengan masa depan UNUGHA kelak ? Apakah kemajuan atau keterpurukan ? Gedungnya saja yang megah tapi kualitas rendah bagai sangkar emas tanpa burung atau kerajaan tanpa rakyat ? Atau akan berkembang pesat dan bagus sesuai harapan para donatur, tokoh agama dan masyarakat, serta umat ? Entahlah.....kita lihat saja kenyataan selanjutnya.
Cilacap, minggu pahing 03 agustus 2014/ 07 syawal 1435 H

Jumat, 01 Agustus 2014

DHOLIM

Hasil gambar untuk gambar langit cerah
              Kurang lebih 3 minggu lalu aku bermimpi melihat 2 ekor ular piton besar  yang satu hadapanya ada seekor tikus dan yang satu lagi di depannya ada seekor katak  di langit cerah tetapi mereka hanya diam tenang, tidak memakan dua hewan mangsanya tersebut. Aku terbangun dengan rasa heran, mengapa aku bermimpi seperti itu dan apa arti mimpiku ? Padahal aku hanya tertidur beberapa menit setelah qiyamul lail.
        Lalu aku mencari tafsir mimpiku dalam internet. Kutemukan beberapa penafsiran. Ada yang mengatakan aku akan mendapatakan hdup yang mapan, ada pula yang menafsirkan aku sedang terancam oleh seseorang yang akan mejatuhkan karir dan pekerjaanku. Entah yang benar yang mana, aku sendiri lebih memilih tafsir yang positif sebagai memotivasi dan menghilangkan rasa kawatir akan sesuatu.
           Beberapa hari kemudian tepatnya sabtu wage 19 juli 2014/ 21 romadhon 1435 H jam 12.00 siang bersamaan dengan adzan dhuhur ayahku yang mengendarai mobilku yang baru 7 bulan ku beli dan ku bayar pajaknya kecelakaan tunggal menabrak pohon palem di jalan raya Pekuncen kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. Penumpang yang berjumlah 9 orang dengan driver nya ; ayahku dinyatakan 1 orang meninggal dunia, 4 orang patah tulang, dan 1 orang gagar otak ringan ( ayahku ), 3 anak2 luka ringan. Innalilallahi wa inna Ilaihi roji'un........
               Setelah kejadian tersebut aku tafakur  dan muhasabah, mengapa mereka mengalami musibah ini ? Apakah karena aku memakan harta haram sehingga diambil oleh Alloh SWT dengan merusak mobilku ? Karena malam hari sebelum kejadian aku munajat mohon ampunan Alloh SWT dan dibersihkan dari harta yang haram. Tetapi aku membeli mobil dengan uang halal gaji 1 tahun penuh, aku juga berniat baik dengan mobil yang ku beli aku ingin menolong orang2 yang membutuhkan pertolongan, seperti orang sakit, wanita yang hendak melahirkan, jamaah yang hendak mengaji yang membutuhkan kendaraan dan lain2. Termasuk kali ini mobil ku dipinjam ayah untuk mengantar saudaranya yang dari Kalimantan hendak bersilaturahmi. Disamping itu uang yang kugunakan untuk membeli mobilku juga sudah dikeluarkan zakatnya. Apakah ada zakat yang tidak diterima ? Karena kebodohanku ada sebagian zakat yang kuberikan pada ibu mertuaku. Beberapa hari sebelum kecelakaan aku baru sadar kalau ibu mertua bukan termasuk mustahik  ( orang yang berhak menerima zakatku ) karena orangtua adalah tanggungan anaknya. Tetapi kemudian aku ber-ijtihad bahwa Alloh memaafkan kebodohanku dan ibu mertuaku belum menjadi  tanggunganku karena beliau masih sehat dan mampu mencari nafkah, sehingga zakatnya tidak kuulangi. Jadi mungkin karena hal inilah mobilku rusak parah. Tetapi aku juga 'protes ' pada Alloh mengapa hanya salah menasarufkan zakat dan hanya beberapa rupiah ( kuarng lebih 200 ribu yang salah sasaran ) dan sudah mohon halanya pada Alloh SWT, harus dibayar dengan kerusakan sampai kurang lebih 15 juta ? Mungkin tanpa sengaja aku pernah menerima uang tidak halal yang bukan hakku......
          Aku juga menganalisa, mungkin bukan aku sumber penyebab musibah ini tetapi, penumpang yang berasal dari Kalimantan, mungkin mereka selama ini telah memakan harta haram atau tidak pernah membayar zakat padahal mereka termasuk orang yang mampu. Entahlah.....aku tidak tahu kehidupan mereka sehari2, aku tidak boleh su'udhon, aku hanya sedang menganalisa kemungkinan penyebab musibah ini. 
          Adik2ku berpikir dan menuduh aku membeli mobil denagn uang haram tapi aku sama seklai tidak terganggu atau marah dengan prasangka mereka, aku hanya menjeleskan pada ibuku sesuai kenyataanya, bahwa uangku halal , gaji 1 tahun, mobilnya juga sudah disyukuri dan dengan niat baik saat mau membelinya. Yang menyakitkan adalah sikap 3 adikku yang menyukuri ku dengan menuduhku suka berbohong, berpura2 miskin tapi bisa beli mobil, sehingga aku kecelakaan. Padahal memang aku selalu bingung dengan keuangan operasional rumah tangga. Aku bisa beli karena uang 1 th gaji di rapel sehingga tanpa sengaja kumpul dan juga perasaan 'rikuh' pada adik2ku dan orang2 yang sering kumintai tolong 1 tahun sekali untuk mengantar anak2  ke stasiun saat berangkat menuntut ilmu.
             Kemudian aku bertanya pada diriku sendiri, mengapa ayahku yang sedang nyetir saat kecelakaan, apa dosa ayah ? Seperti kebiasan sejak anak2, aku kemudian menyampaikan pertanyaan2ku kepada al-Qur'an, aku tadarus untuk mencari jawabannya dalam al-Qur'an. Dalam tadarus kutemukan jawaban yang tersimpul dalam kalimat wa jahaduu fi sabilillahi maghfirotun wa rohmatun. Maka aku menyimpulkan musibah ini terjadi adalah karena kasih sayang Alloh SWT pada ayahku yang hidupnya senantiasa berjuang demi penyebaran ajaran Islam dan pengampunan atas dosa2 beliau. 
         Kemudian pada penghujung ramadhan tepatnya 1 minggu setelah kecelakaan sabtu legi 26 juli 2014/ 28 ramadahan 1435 H aku mendapat kabar dari teman kerjaku bahwa di IAIIG terjadi permpingan karena 1 Institut berubah hanya menjadi 1 fakultas yang marger ke UNUGHA. Aku adalah salah satu orang yang diberhentikan dengan hormat karena tidak ada jabatan untuk atasanku.
          Aku  sangat senang mendengar berita tersebut dan langsung mengucap syukur kepada Alloh,"  Alhamdulillah ya Alloh semoga ini adalah jalan keselamatan dan keberkahan bagiku, keluargaku dan jihadku, aamiin". Karena selema menjadi pejabat di IAIIG aku merasa sangat naif, penuh dosa berselisih dengan pejabat lainnya, aku juga sering ditawari unutk bertindak kolusi, dan aku juga terpaksa banyak merekayasa dokumen atau kenyataan demi kepentingan lembaga. Aku juga tidak bisa bebas berdakwah dan berjihad di tempat lain karena waktuku diminta penuh 6 jam hari kerja dari jam 08.00 - 16.00 dengan gaji di bawah UMR. Aku tidak bisa mebayangkan bagaimana nasibku di akhirat kelak bila aku sampai mati menjadi pejabat. Na'udzubillah ....
             Tetapi ketika aku di sms untuk tetap bersedia membantu atasku yang dulu adalah mahasiswaku aku jadi menyampaikan pendapatku. Bahwa aku tidak setuju dengan kerusakan manajemen di IAIIG. Sejak awal aku memang tidak pernah mau menjabat apapun karena niatku di sana hanya untuk berjuang bukan untuk mencari nafkah apalagi meraih jabatan tertentu. Hanya saja aku sangat 'risi' ketika tahu kenyataanya bahwa di sini hanya bertindak berdasarkan nasab. Semua personil pengelola dan Dosen hanya dari keluarga Yayasan. Tidak peduli mereka punya kompetensi tau tidak, tidak peduli ijazahnya memenuhi standar atau tidak yang penting kalau keluarga pasti menjabat. Bahkan sampai saat ini rektornya S1, Dekannya baru lu2s kuliah, sedangkan Dosen2 diluar keluarga yang bertitel S2 dan berkualitas bagus hanya dijadikan tenaga honorer yang dihargai dengan tranport seikhlasnya, padahal sudah mengabdi 21 th lebih. Jangankan ada promosi jabatan, mengangkat pejabat / Dosen saja tidak pernah bermusyawarah, bahkan memberhentikan saja seenaknya. Tanpa aturan dan penjelasan, bukan juga karena kesalahan, melainkan hanya karena akan diganti dengan orang baru yang keluarga Yayasan yang baru lulus dan belum punya pekerjaan. Bukankah ini sangat naif untuk perilaku Ulama ? Mana keadilan dan kebijaksaaan yang seharusnya mereka dahulukan selaku tokoh agama ? Bukankan memberhentikan dan mengangkat pejabat harus ada alasanya dan sesuai aturan yang berlaku ? Sungguh pelanggaran etika profesi yang mengenaskan. Bukankah ini kedholiman ?
         Terlepas dari IAIIG aku sendiri mencoba menghubungkan dengen mimpiku melihat 2 ekor ular piton besar di langit yang diam dan tenang menghadap mangsanya. Apakah ini tafsir dari 2 kejadian yang menimpaku ? Rusaknya mobil akibat kecelakaan ayahku dan berhentinya aku dari jabatanku ? Entahlah...
Karena aku juga mendapat kabar baik dari 3000 pendaftar beasiswa S3 di KEMENAG RI dan entah berapa jumlah se-DIKTIS  dan se- Indonesia , aku termasuk yang lulus administrasi yang hanya 48 orang dari 135 yang di IAIN Walisongo Semarang. Juga aku sedang mencari informasi Dosen PNS. Apakah tafsir mimpiku justru berarti positif yaitu aku akan mendapat 2 kesuksesan ; meraih gelar Doktor dan menjadi PNS ? 
         Ya Alloh ya 'Alim,yang maha tahu segala sesuatu, aku berlindung dari keburukan dan kenaifan, hamba juga memohon keselamatan dan kebaikan dariMU. Hamba juga mohon dijauhkan dari segala cobaan dan musibah fiddin wa dunya wal akhirah. Hamba mohon keselamatan, kemulaiaan dan kebahagiaan fiddini wa dunya wal akhirah, bagi hamba dan semua keturunan hamba ila yaumil akhir. Aamiin ya Mujiba Saailiin.
Cilacap, Sabtu pon 2 agustus 2014/ 6 syawal 1435 H.