Translate

Selasa, 31 Desember 2013

Menyambut Tahun Baru

          Tahun baru merupakan moment  yang sangat spesial bagi seluruh umat manusia. Tidak jelas kapan dimulainya peringatan pergantian tahun, yang jelas saat ini hampir di seluruh belahan bumi ini selalu memperingati tahun baru dengan berbagai hal yang serba gemerlap dan menyenangakan.
             Mulai dari sekedar makan bersama, menyalakan atau melihat pesta kembang api sampai pada pesta hiburan yang mengasyikan. Awal pergantian tahun yang seharusnya menjadi malam instrospeksi  tentang berbagai perilaku, kata dan perbuatan kita di masa lalu dan merancang planing masa depan yang lebih baik, menjadi ajang hura-hura dan foya-foya.
           Di Indonesia sudah beberapa tahun ' membeo ' saja perilaku bangsa barat yang hedonis dan materialis . Meski sebenarnya sangat bertentangan dengan karakter bangsa yang nota bene mayoritas Muslim. Mesinya kiblat Bangsa ini adalah Bangsa Timur yang merupakan sumber utama Islam diturunkan.
              Awalnya hanya ikut2an pesta 'kembang api' dan Tipu terompet. Tetapi akhir2 ini menjadi sebuah kebiasaan yang menyimpang jauh dari ajaran Islam dan 'adat pribumi ketimuran'. Peringatan tahun baru menjadi ajang 'menghalalkan' segala aktifitas, termasuk aktifitas buruk yang bertentangan dengan ajaran Islam.
               Ramai-ramai berpasang2an dari yang masih 'bau kencur, ABG sampai pasangan dewasa ' yang bukan seharusnya. Etika, moral dan agama telah dilupakan. Hanya terlena oleh kesenangan sesaat yang menjerumuskan. Mengapa ? Sampai kapan ? 
                 Dalam Islam sendiri tidak dilarang untuk berbahagia bahkan diperintahkan, bahagia untuk bersyukur . Sehingga kita diajarkan, tentang  beberapa hal yang kita lakukan untuk menyambut tahun baru tahun baru antara lain ;
1. Muhasabah  ( menghitung perilaku/ dosa yang telah lalu/ instrospeksi diri  )
2. Istighfar  , memohon ampun akan dosa-dosa yang telah lalu
3. Taubat , yaitu berniat dan berusaha sungguh2 untuk tidak akan mengulangi perilaku buruk/ perbuatan dosa
4. Syukur, mengungkapkan rasa terimakasih karena telah dikarunia umur panjang dan berbagai nikmat dalam
    umur tersebut
5. Beramal sholih, bentuk syukur kita wujudkan pada tindakan nyata untuk lebih giat berbuat baik/ beramal 
    soleh, baik yang berhubungan dengan kewajiban individu maupun yang berbentuk kepedulian sosial ke
    masyarakatan.
          Saat ini akhlaq Bangsa makin terpuruk, materialisme and hedonysme  makin kuat menjadi life style. Keprihatinan akan masa depan generasi mendatang, anak-cucu kita, Bangsa kita. Mari kita coba merenung nasehat Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad :
" Ya Muhammad , 'isy ma syi ta fa innaka mayyitun "
 " wahbub man syi'ta fainnaka mufariquhu "
 " wa'mal ma syi'ta fainnaka mujziunbihi "
Artinya :
 " Ya, Muhammad hiduplah sekehendakmu sesungguhnya engkau akan mati "
  " dan cintailah siapapun maka sesungguhnya engkau akan terpsah denganya"
  " Berbuatlah sekehakmu maka sesungguhnya engkau akan dibalas."
            Maksud dari nasehat  tersebut adalah supaya dalam hidup ini kita bisa memenej perilaku kita karena akan dibalas dan berpisah dengan yang kita cintai, dan sepanjang apapun umur yang kita inginkan toh tetap saja kematian sudah ditentukan dan sudah pasti datang.
           Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wallohu 'a'lam